[🔍TUJUHBELAS]

191 22 1
                                    

Selamat membaca🙏🏼🥰.

|
|
|

Jevan dan yang lainnya baru saja menginjakkan kakinya di kantin, membuat atensi para siswa-siswi tertuju pada Jevan dkk.

"Aaaaaaa, yaampun gue beruntung banget bisa satu kelas sama Jevan"

"Iya jir, mana si Jevan pinter banget lagi"

"Si ketos yang katanya juara umum di sekolah juga kalah sama Jevan mah"

"Hooh, udah ganteng, pinter, kaya, paket komplit pokonya mah

"Ya tuhan, jika engkau menjodohkan hamba dengan Jevan, hamba ikhlas"

"Tapi Jevan nya yang gak ikhlas, HAHAHA"

Sedangkan di sisi orang yang sedang di bicarakan, ia hanya menatap ke sekeliling tanpa minat.

"Kak, Bang, kita duduk sama Kak Naya yuk" ajakk Carlos. Lagi-lagi ia melihat Naya yang duduk sendirian di meja kantin.

"Boleh, lagi juga semua meja udah penuh" ujar Jastin.

"Bang Jevan sama Carlos pesen makan dan minum ya" ucap Jastin.

"Iya, mau pesan apa?" tanya Carlos.

"Seperti biasa" jawab Jastin dan yang lainnya.

Setelahnya mereka berpisah, Jevan dan Carlos pergi memesan makan dan minum, sedangkan Jastin dan yang lainnya pergi menghampiri meja Naya.

"Hallo Naya, boleh gabung?" tanya Tasya.

"Eh, Tasya, boleh, duduk aja" jawab Naya.

"Kak Nay sendirian mulu, kenapa?" tanya Julio.

"Gak papa kok" jawab Naya.

Setelah mendapat izin, Tasya dan yang lainnya duduk.

Tasya, Mona dan Naya, berada di tengah-tengah antara Jastin dan Julio. Hamzah duduk berhadapan dengan Naya, Lio duduk berhadapan dengan Tasya.

Tak lama, Jevan dan Carlos datang, dengan nampan yang berisi minuman dan makanan di tangan mereka masing-masing.

Jevan mengambil duduk di samping kiri Hamzah, berhadapan dengan Mona, dan Carlos duduk di samping kanan Lio, berhadapan dengan Jastin.

"Julio, di mana temanmu itu?" tanya Tasya.

"Sebentar lagi juga datang" jawab Julio, dan benar saja, teman Julio yang tak lain dan tak bukan adalah Biru datang dengan kotak bekal di tangannya. "Maaf lama, Mis Lina nyuruh gue buat ngedata absen" ujar Biru.

"Gak papa" jawab Julio. Biru mengambil duduk di samping Jevan, tepat berhadapan dengan Julio. Ia menatap canggung Jevan, karna aura dingin yang dominan di meja itu.

"Oh iya, aku ingin memperkenalkan mereka" ucap Jastin angkat suara. "Naya, Biru, mereka berdua adalah Kakak kembar ku, yang ini namanya Kak Hamzah, dan yang duduk di sampingnya Bang Jevan"

Naya mendongakkan kepalanya, memandang saudara kembar itu dengan alis mengkerut.

Melihat kebingungan itu, Hamzah tersenyum tipis. "Kami kembar tak identik, jadi jangan heran. Oh ya, namamu siapa?" tanya Hamzah.

"Kanaya Tabitha Lavander, kalian bisa panggil aku Naya" jawab Naya.

Hamzah tersenyum tipis, "salam kenal"

Setelah acara perkenalan, mereka memulai acara makannya dengan tenang. Dan sesekali, Hamzah mencuri pandang pada Naya.

"Ada apa dengan jantungku? Mengapa jantungku berdetak tidak normal?" batin Hamzah, seraya memegangi area dadanya, dan hal itu di lihat oleh Jevan.

7 broken wingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang