[🔍DUAPULUHSUA]

49 12 0
                                    

Hallo guys👋🏼🤗 kembali lagi bersama aku😁😁. Selamat membaca manteman🙏🏼😘.

|
|
|

Jevan, Hamzah dan Jastin memberikan selembar kertas yang penuh tulisan kepada Marvel.

Melihat itu, membuat Marvel menatap ketiga adiknya dengan tatapan tanya.

"Senin depan akan di adakan kemah untuk kelas 12" ujar Jastin.

"Lalu?" tanya Marvel.

"Kami ingin ikut, dan harus ada tanda tangan persetujuan" jawab Jastin.

"Kemah di mana?" tanya Regan.

"Di bukit asri, jaraknya tidak terlalu jauh, mungkin hanya memakan waktu 3 sampai 4 jam" jawab Hamzah.

"Kalau kami tidak mengizinkan bagaimana?" tanya Marvel.

"Kalian harus mengizinkan, karna ini kegiatan setahun sekali, dan kami baru mengikutinya di tahun ini" ucap Hamzah.

"Keadaan mu tidak baik-baik saja, begitu juga dengan Jevan, kalian tidak bisa beraktivitas berat, apalagi berkemah, pasti akan membutuhkan tenaga" ucap Regan.

Bukannya Regan tidak mau mengizinkan, Regan hanya khawatir terhadap kesehatan adik kembarnya ini.

Fisik mereka tidak sekuat fisik anak remaja pada umumnya, jadi sangat mengkhawatirkan jika membiarkan mereka pergi jauh.

"Jangan karna kita penyakitan, Kakak menghalangi kita untuk mengikuti kegiatan wajib dari sekolah" ucap Hamzah.

Dirinya tidak suka jika sang Kakak terlalu berlebihan tetang kekhawatiran terhadap kesehatan mereka. Bukankah itu tidak baik?

"Aku dan Lio akan menjaga Bang Jev dan Kak Hamzah" ujar Jastin.

"Sudahlah Regan, ini tahun terakhir mereka menduduki bangku sekolah, biarkan mereka mengikuti kegiatan yang mereka inginkan selagi itu tidak membahayakan" ucap Marvel meyakinkan Regan.

"Tapi–"

Marvel memotong ucapan yang akan Regan keluarkan. "Mereka sudah besar, biarkan mereka bertanggung jawab atas diri mereka sendiri"

"Hufttt... Baiklah, tapi ingat, kalian harus menjaga diri satu sama lain, okey?"

"Iya Kak"

Dengan segera, Marvel menandatangani ketiga kertas adiknya dan kertas milik Lio yang dititipkan pada Jastin.

"Terimakasih" ucap ketiganya.

"Sama-sama"

Suasana di ruang tengah kini terasa hening, karna Marvel yang sibuk dengan dunia kerjanya, Regan yang harus mengecek jadwal terapi pasiennya. Ya, Regan sudah haru menjadi Dokter spesialis anak, meskipun ia belum mendapatkan sertifikat kedokteran. Namun seperti yang kalian tahu, jiwa yang menempati raga Regan adalah seorang Dokter terkenal yang sudah mendirikan beberapa rumah sakit di negara Asia.

Untuk ketiga adiknya yang kini sibuk dengan dunia mereka masing-masing. Sedangkan untuk Carlos dan Julio, keduanya tengah mengerjakan tugas di kamar mereka masing-masing.

Hingga suara langkah kaki yang terburu-buru berasal dari arah tangga mengalihkan atensi kelimanya.

Dengan kompak, mereka melebarkan matanya terkejut, saat tau siapa orang yang tengah menuruni tangga tergesa-gesa.

"CARLOS, JULIO! JANGAN BERLARI!" teriak Regan dengan lantang, yang kini menatap keduanya tajam.

"Carlos! Julio! Itu berbahaya!" ucap Marvel dengan nada dingin.

7 broken wingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang