10

16 0 0
                                    

Setelah apa yang terjadi diantara dirinya dan Kevin, Mutia sebenarnya enggan bertemu dengan Tika. Rasa bersalah tentu menguasai hatinya, terlebih Tika sangat polos dan ceria.

"Aku sempat marah dan mengutuk Kak Alan saat foto itu tersebar. Bahkan aku sampai minggat dari rumah, sungguh muak melihat Kevin yang diam saja tanpa memberi penjelasan." runtut Tika bercerita kepada Alan yang tampak respect namun sebenarnya tidak peduli, itu yang Mutia lihat.

"Memang saat itu kamu minggat kemana? Usia kandunganmu tidak main - main Tika." balas Farel agar Tika tidak bermonolog lagi.

"Ke rumah orangtuaku, lebih tepatnya orangtua angkatku." jelas Tika.

Farel dan Mutia manggut - manggut mendengar jawaban Tika. Mereka sudah mencari tau tentang latar belakang Tika dan Kevin yang berasal dari panti asuhan yang sama. Kevin tetap tinggal disana sampai ia cukup dewasa untuk pergi mencari uang sendiri, sedangkan Tika memiliki kehidupan yang sangat berkecukupan setelah diadopsi saat usianya menginjak sepuluh tahun.

Dari informan lain di Cafe Oliver, Mutia juga mendapat informasi lain bahwa saat dewasa Tika lah yang berinisiatif terlebih dahulu mencari keberadaan Kevin yang merupakan teman masa kecilnya di panti asuhan. Saat itu Tika masih berstatus seorang mahasiswi, dan hampir tiap sore sepulang kuliah ia akan mampir ke Cafe Oliver untuk menengok Kevin dan membawakannya makanan.

Kehadiran Kevin membawakan jus apel ke ruang tamu, membuyarkan atensi Mutia pada Tika. Nampak ekspresi tanda tanya di wajah Kevin melihat kehadiran Mutia sore itu di rumahnya, sebab sejak kejadian diantara mereka, Mutia tidak pernah ikut saat jadwal Alan menjenguk Tika. Dari cara Mutia menatapnya, Kevin tau wanita itu cukup lihai menyembunyikan perasaannya.

"Apa tidak ada soda, Kak Kevin?" tanya Alan untuk mengoda Kevin, saat segelas jus apel mendarat untuknya.

"Soda tidak baik bagi ibu hamil, jadi kami tidak menyetok minuman soda. Lagipula istrimu sekarang juga hamil, seharusnya kamu juga harus memperhatikan apa yang dikonsumsinya." nasehat Kevin yang membuat Alan buang muka.

"Oh iya sayang, ini Kak Farel dan Kak Mutia membawa tawaran kontrak iklan buat kamu." seru Tika, dokumen yang tadi Mutia berikan kini ia ulurkan pada Kevin.

Setelah membacanya, Kevin berkata "Maaf, saya tidak ingin terjun ke dunia entertaiment."

"Apa tidak sebaiknya kamu pikir ulang?" tawar Farel, "Sangat disayangkan potensi yang kamu miliki tidak digunakan, terlebih apa yang kami tawarkan sangat menguntukan bagi kita semua."

Seusai kontroversi terkait foto mesra Alan dan Kevin hingga konferensi pers yang bikin heboh jagat dunia maya. Nama Micheal Kevin berulang kali tranding topic di berbagai platform media sosial sebagai hot stepbrother Alan. Pesona suami-able Kevin yang terekspor dalam foto lain yang dibagikan Tika di sosial medianya sukses menjerat kaum hawa diluar sana.

Sejak saat itu, dimanapun Kevin berada, banyak sekali wanita yang meminta tanda tangannya dan mengajaknya foto bersama. Tawaran dari berbagai agensi pun bermunculan, namun tak ada satu pun yang Kevin terima.

Mutia maklum dengan penolakan Kevin yang dia dan Farel wakilkan atas nama agensinya. Kevin memang salah satu jenis lelaki tampan introvert yang memiliki dunia sendiri. Uang jutaan rupiah yang ditawarkan tidak mampu membelinya.

Namun Mutia masih penasaran dengan alasan Kevin setuju untuk berpura - pura menjadi kakak tiri Alan yang dirahasiakan Dito, Papa mertuanya. Yang Mutia tau, Kevin bersedia menerima sejumlah uang yang disodorkan Dito saat itu. Mungkin demi menjaga perasaan istrinya yang sama sekali tidak tau apa - apa jika semua itu hanya sandiwara, tebak Mutia.

Tika memang kini menganggap bahwa suaminya memang memiliki ikatan darah dengan sang idola. Dia bahkan mengabari seluruh kenalannya dan membagikan moment saat ia, Kevin, Alan dan Mutia tengah berkumpul di rumahnya. Ribuan like dan comment pun membanjiri instagram Tika. Endors pun berdatangan, namun Kevin dengan prinsipnya juga melarang Tika untuk menerima semua tawaran itu.

Berbeda dengan Farel yang masih dalam tanda tanya mengapa Kevin menolak semua tawaran yang terkait dengan dunia Entertaiment. Tika hanya bisa mencoba memahami bahwa Kevin ingin sukses dengan caranya sendiri. Suaminya itu tidak ingin meraup untung apapun dari koneksinya dengan Alan. Tika cukup bangga dengan karakter suaminya yang diketahuinya ini.

Tidak munafik, Kevin sebenarnya sangat tergiur dengan semua tawaran itu. Nominal yang tertera dari puluhan kontrak yang ia baca jika diterimanya akan mampu menghidupinya bersama Tika dan anak mereka hingga mereka tutup usia. Namun Kevin tidak ingin memanfaatkan koneksinya dengan Alan untuk meraih popularitas dan semua tawaran itu.

Terlebih masih teringat di benak Kevin tentang pertemuannya dengan Dito yang terjadi saat skandal penyuka sesama jenis yang terekspos dalam acara Indonesia Entertaiment Award 2022 ramai menyerang Alan.

"Orang - orang saya sudah memberi tahu saya tentang berapa kali istri saya mencoba menemui kamu selama ini secara diam - diam, tapi saya pura - pura tidak tau karena saya sangat mencintai istri saya." ucap Dito sebagai pembuka obrolannya dengan Kevin malam itu di ruang kerja Dito. "Dan saya juga tau jika Alan anak semata wayang saya sampai sekarang masih sangat mencintai kamu."

Mata Kevin membulat sempurna atas apa yang didengarnya dari mulut Dito. Lelaki tua didepannya ini tidak bisa dia anggap remeh sebab kekuasaan dan uang yang dimilikinya. Kevin pun langsung menuju ke topik, "Jadi apa maksud tuan sampai menyuruh anak buah tuan untuk membawa saya yang baru pulang kerja secara paksa kemari?"

"Saya sudah memberi tahu agensi Alan bahwa kamu kakak tiri Alan, namun semua orang hanya boleh tau jika kamu adalah anak saya dari wanita lain. Tidak ada seorang pun yang boleh tau kamu adalah anak dari istri saya, terutama Alan. Farel dan Mutia juga sudah saya kabari untuk melakukan konferensi pers besok sore agar keadaan kembali seperti semula, saya tidak mau hidup anak saya hancur karena kamu. Sudah cukup saya diam dan menoleransi tindakan yang telah kamu lakukan pada anak saya, saya harap kamu setuju dengan permintaan saya dan membawa uang yang sudah saya sediakan ini. Jangan buat saya memilih tindakan lain!" ancam Dito, kemudian ia sodorkan amplop cokelat setebal 10 cm pada Kevin. Amplop itu berisi uang pecahan seratus ribu yang jika ditotal berjumlah tiga puluh juta. Tanpa kata, Kevin pun mengambil amplop itu dan memasukannya kedalam tas ransel kerja yang dia bawa.

"Ini hanya sebagai tanda kesepakatan kita, sisanya akan saya transfer rutin ke rekening kamu setiap bulan." imbuh Dito, "Saya harap kamu tidak mengecewakan saya atas kesepakatan ini karena tidak ada seorang pun yang tau apa isi dari perbincangan kita malam ini. Saya sangat menghargai kamu sebagai anak kandung Tary meski sampai sekarang saya tidak tau siapa lelaki brengsek yang tega menghamili Tary sampai dia membuang kamu di panti asuhan untuk menyembunyikan keberadaan kamu dari saya."

"Baik, saya akan mematuhi keinginan anda. Terima kasih atas semuanya." Kevin membungkuk untuk memberi hormat pada Dito sebelum ia melenggang pergi dari ruangan itu.

PUDARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang