"Arthur, setelah kita pulang dari pesta ini aku dan Rosa mau jalan-jalan sebentar dulu ya!" Ucap Amanda.
"Mau kemana?" Tanya Arthur.
"Mau nongki syantik lah. Kasihan Rosa, semenjak nikah selalu ngurusin suaminya, mana suaminya pelit lagi, enggak pernah ngajak Rosa jalan-jalan, shoping-shoping syantik." Ucap Amanda sembari menatap sinis kakaknya itu.
Rosa yang mendengar perkataan Amanda pun sontak membuatnya kaget. "Amanda!" Ucapnya merasa tak enak.
"Udah, Sa. Biarin aku aja napa, aku tuh lagi belain kamu, kasihan kamu dikurung terus semenjak menikah dengan pria ini." Ucap Amanda kepada Rosa.
Arthur yang merasa tertohoh pun hanya bisa menghela nafasnya saja. "Iya, biarkan saja dia." Katanya. "Kalian boleh pergi, tapi sebelum jam 5 sore nanti harus sudah ada di rumah, ya?" Lanjutnya.
Amanda mengernyit heran. "Lah, mami aja ngebolehin aku main sampai jam 9, kok Abang cuma ngebolehin sampai jam 5 aja sih?! Kan kalau Abang emang mau makan malam bisa pesen di online! Masa harus disiapin sama Rosa terus sih? Kayak anak kecil aja. Ya, Abang! Ya! Sampai jam 9 juga ya!"
"Cukup Amanda, aku kan anak baik, aku juga enggak begitu suka main malam-malam kok, udah ya? Enggak apa-apa. Lebih baik kita pergi sekarang biar kita enggak buang-buang waktu. Yuk! Yuk!" Ucap Rosa membujuk Amanda sembari menarik tangannya.
Amanda menghela nafas panjang. "Oke-oke." Ucapnya mengalah dan mengikuti Rosa.
Namun saat berjalan tanpa sepengetahuan Rosa, Amanda kembali melihat ke belakang, atau tepatnya melihat ke Arthur, Amanda mengacungkan jari tengahnya yang membuat Arthur terkejut, Arthur bersyukur karena mereka berada di tempat yang sepi, aktor kembali melihat adiknya yang mengucapkan "You f*cking b*stard!" Kepadanya tanpa mengeluarkan suara. "Awas aja nanti istri lo dicomot sama cowok lain, baru tahu rasa lo, nj*ng!" Lanjut Amanda.
Arthur terpaku melihat sifat adiknya yang sungguh sangat tidak sopan tentu saja, namun dia juga terdiam karena memikirkan apa yang dikatakan oleh Amanda. "Mungkin lain kali aku bisa mengajaknya jalan-jalan." Gumam Arthur pelan.
×××××
"Ivana! Thalita! Jalanan macet tadi. Jadi kami baru sampai." Ucap Amanda.
"It's okay. Kita juga belum lama sampai di sini nya kok." Jawab Thalita.
"Ehh, kita makan dulu aja, yuk! Aku tadi belum sempat makan siang nih! Please~" Pinta Ivana.
"Boleh!" Sahut Amanda. "Ayo kita makan steak!" Lanjutnya.
"Ihh~ steak terus, bosen. Makan ramen aja, yuk! Ada tempat ramen yang lagi viral di sosmed nih, aku mau nyobain!!" Ucap Thalita.
"Ih! Dasar! FOMO!" Sahut Amanda.
"Biarin." Balas Thalita.
"Kalian juga mau nyobain makan ramen kan?" Tanya Thalita dengan memelas kepada Ivana dan Rosa. Sebenarnya dia sedang membujuk kedua insan itu.
Rosa dan Ivana saling menatap sejenak. "Boleh deh." Ucap Ivana dan diangguki oleh Rosa.
"Yahu! Hore!" Sorak Thalita senang. "Suara terbanyak ada di aku, jadi ayo kita makan ramen!" Lanjutnya kepada Amanda.
Amanda hanya bisa berdecak kesal dan kemudian mengikuti ke-tiga temannya. Mereka berempat melakukan banyak hal, mulai dari makan, berbelanja, bermain permainan dan masih banyak lainnya hingga waktu ternyata sudah menunjukkan pukul 16.30.
"Ah! Amanda, sekarang sudah pukul 16.30 kita harus segera pulang." Bisik Rosa kepada Amanda karena merasa terkejut setelah melihat jam yang ada di ponselnya.
Amanda cemberut. "Tapi aku masih mau main bersama-sama, kirimkan saja dia pesan dan minta izin kepadanya kalau kita mungkin akan pulang sedikit terlambat, mau ya? Kita kan tidak sering-sering juga seperti ini." Ucap Amanda berbisik.
"Tapi—" Ucapan Rosa berhenti ketika Amanda menyela perkataannya.
"Teman-teman, lihatlah ini Rosa ingin pulang sekarang." Ucap Amanda.
"Apa? Pulang sekarang? Matahari bahkan belum terbenam. Ayolah Rosa, kita main lagi. Masih ada tempat permainan yang ingin aku datangi bersama-sama!" Pinta Thalita.
"Ya, benar! Kau kan sudah besar dan bukan anak kecil lagi, jadi tidak perlu pulang terlalu cepat dong. Tenang saja, nanti kau pulangnya akan kami antar jika kau memang takut untuk pulang malam-malam" Tambah Ivana.
"Tapi—"
"Ayolah! Kami mohon~" Ucap Amanda, Thalita dan Ivana bersamaan.
"Baiklah, kalau begitu aku akan meminta izin dulu." Ucap Rosa.
"Hore!!!" Sorak ke-tiga teman Rosa tersebut.
Rosa hanya bisa menghalang nafasnya dan menghilangkan kepalanya melihat kelakuan teman-temannya tersebut, ia mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan mengirimkan pesan kepada Arthur bahwa ia akan pulang terlambat.
×××××
To Be Continued 🌬️
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Kecil Sang Dosen Tampan
Fiksi Remaja"Kamu enggak minta saya jadi dospem kamu?" "Enggak, Pak. Saya sudah minta Bu Maya buat jadi dospem saya." "Kenapa?" "Saya sudah cukup di bimbing sama Bapak di rumah setiap hari. Sekaligus, biar kita sama-sama lebih profesional saja sih, Pak."