2. Conscious

130 14 0
                                    

BRAK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BRAK

Mendengar gebrakan maha dasyat itu membuat Oliver yang sedang tertidur, akhirnya terbangun. Dengan sisa-sisa nyawa nya ia menjelajahi ruangan yang ia tempati dengan wajah bingung sekaligus penasaran. Satu hal yang ia ingat hanyalah namanya. Oliver. Yang lain?, ia tak ingat sama sekali. Siapa dia, asalnya darimana, apa yang terjadi padanya, tak ada yang ia ingat sama sekali.

"Sudah bangun" Suara yang terdengar mengintimidasi menggema didalam ruangan. Oliver langsung menatap ke arah datangnya suara, dimana di depan jendela seorang wanita dengan gaun merah elegan berdiri.

"Siapa kamu?" Itu adalah pertanyaan pertama yang keluar dari mulut Oliver setelah sadar.

Wanita itu berbalik. Menampakkan wajah nya yang terbilang masih cantik walau sudah menginjak umur 60-an.

"Saya madam Alexa, pemilik rose house ini." Ujarnya sambil berjalan menghampiri kasur tempat Oliver terbaring.

"Lalu, apa yang saya lakukan disini?"

"Kamu tidak ingat?, baiklah biar saya beritahu. Rumah yang sebelumnya kamu tempati telah hancur, suami saya yang membawa kamu kerumah ini."

"Hancur? Tapi kenapa?"

"Itu bukan sebuah pertanyaan yang wajib saya jawab. Kamu hanya perlu tahu bahwa mulai hari ini kamu akan menjadi anggota keluarga Morgan.

"Pelayan."

"Yes madam." Jawab maid yang tiba sambil menunduk sebagai tanpa hormat pada majikan.

"Bawakan pakaian tuan muda Oliver ke kamarnya dan segera bawa dia untuk makan malam, dan jangan lupa. Utus satu pelayan untuk mengurusnya" Titah madam Alexa kemudian pergi meninggalkan kamar tidur Oliver.

"Keluarga Morgan?"

Keluarga Morgan adalah salah satu keluarga bangsawan yang tidak begitu terkenal didunia kerajaan. Keluarga Morgan sangat asing ditelinga, tak banyak yang tahu apakah keluarga Morgan ada atau tidak, tetapi sebagian orang ada yang tahu.

Keluarga Morgan identik dengan mansion berwarna merah klasik, yang disetiap halaman nya terdapat rose red, halaman nya hanya digunakan untuk menanam satu jenis bunga yaitu rose, dan setiap orang wajib menggunkan pakaian berwarna merah, bercampur hitam.

Dari luar mansion Morgan terlihat sangat suram dan tidak hidup, tetapi ketika masuk, pengunjung dapat melihat keunikan house rose Morgan yang jarang ditemui di seluruh Amerika Serikat.

Di keluarga Morgan. Terdapat kepala keluarga.

Noah de Morgan—kepala keluarga
Alexa de Morgan—nyonya Morgan.
Alex de Morgan—anak pertama
Neil de Morgan—anak kedua
alekza de Morgan—bungsu

Dan yang terakhir

Oliver, de Morgan. Anak angkat

Setelah siap dengan pakaian yang diberikan  oleh maid, Oliver di bawa ke lantai satu untuk ikut makan malam. Semua orang sudah menunggu di meja makan. Saat Oliver sampai, ia hanya berdiri sambil memandangi deretan kursi yang sudah ditempati, lalu bagaimana dengannya?.

Noah menatap Oliver yang hanya berdiri. Kemudian memanggil kepala pelayan. "Tolong siapkan kursi tambahan untuk nya" Perintah nya pada kepala pelayan grant.

Grant menunduk sebagai tanda hormat kemudian berjalan mundur ke beberapa writer untuk diperintahkan membawa bangku tambahan.

"Oliver, mulai sekarang kamu adalah anggota keluarga morgan." Noah berujar, semua etensi teralihkan pada Oliver. "Karena usiamu sama dengan alex, kamu akan di panggil tuan muda kedua."

"Ayah!" Neil terlihat tidak setuju akan hal itu. Dia tahu, umurnya jauh dari umur Oliver tapi dia tidak mau posisi putra kedua miliknya diberikan begitu saja pada orang lain yang tiba-tiba masuk.

"Neil," Alexa memanggil nama Neil, sambil mengangguk sebagai perintah agar Neil menurut. Mau tidak mau Neil harus merelakan posisinya sebagai putra kedua.

Beberapa maid menghempiri meja makan. Meletakkan bangku tambahan milik Oliver di depan Noah. Kemudian berpamitan pergi.

"Silahkan duduk,"

"Tidak ayah!" Alekza angkat bicara. "Dia tidak boleh duduk menghadap ayah, sebagai seorang putra dia harus sejajar dengan saudara lainnya. Ibu akan pindah." Mendengar itu Oliver yang hendak duduk jadi berhenti.

"Alekza," Alexa berniat menegur putri bungsunya tapi ucapan Noah memotong.

"Pindahlah Alexa, jangan membuat jam makan malam lewat 5 menit." Setelah perintah mutlak itu. Alexa langsung bangkit, mengambil tempat di tempat duduk yang berhadapan dengan Noah, sedangkan Oliver duduk disebelah alekza.

Setelah selesai menentukan tempat duduk, akhirnya Noah memutuskan untuk memulai makan malam.


***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Cerita ini hanyalah fiksi semata, real hasil karya author dan bukan terjemahan.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, sebagai bentuk suport untuk penulis

ENIGMA & ALPHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang