6. Kidnapped

1.8K 103 1
                                    

Saat sedang berdesak-desakan, Tiba-tiba sebuah tangan menarik oliver

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat sedang berdesak-desakan, Tiba-tiba sebuah tangan menarik oliver.

Ketika oliver berbalik, ternyata itu adalah alexa.
"Lihatlah langkahmu! Tetap berada di dekat ku atau kamu akan hilang." Ujar alexa. Kemudian menarik oliver untuk mengikutinya ke sebuah ruko.

Sesampainya di sana alexa meninggalkan oliver dan pergi untuk berbicara dengan pemilik toko jahit. Oliver yang di tinggal menggunakan waktunya untuk berkeliling melihat baju-baju mewah yang terpajang dengan indah.

Baju klasik dengan kesan modern. Warna yang elegan dan cantik memukau. Baju yang hanya di rancang khusus untuk anggota kerajaan maupun para bangsawan.

Saat sedang berjalan-jalan, oliver sekilas melihat sebuah baju yang membuat langkahnya berhenti. Baju itu menjadi satu-satunya baju yang tidak elegan dari seluruh baju yang berada di tempat itu.

Baju itu berwarna hitam dengan motif sederhana tanpa hiasan yang berkilau. Di bagian pinggangnya lebih rampung, dan terdapat tali kulit di pinggangnya. Ada beberapa rantai berbentuk burung menggantung di beberapa bagian. Sangat sederhana tapi terkesan mewah.

Jika saja, oliver bisa memilikinya.

"Apa yang kamu lakukan di sana. Kemari!" Panggil elexa.

Oliver segera menghampiri alexa untuk di ukur tubuhnya.









Kini Oliver sudah selesai mengukur tubuh untuk bajunya, setelah selesai alexa segera mengajak oliver pulang sebelum hari semakin gelap.

Di perjalanan pulang. Oliver dan alexa terkana badai hujan yang Mau tak mau  harus membuat mereka membatalkan perjalanan, dan alexa memutuskan untuk beristirahat di sebuah resort terdekat karna langit mulai gelap dan malam telah tiba.

Clekek

Pintu utama resort itu terbuka. Setelah alexa dan Oliver mengetuk cukup lama. Aneh juga, di tengah hutan seperti ini ada resort yang terbilanh cukup mewah.

Walau pengawasannya yang ketat. Mungkin kalau alexa tidak menunjukkan lencana nya mungkin saja mereka tidak akan dibiarkan masuk.

"Ada yang bisa di bantu?." Tanya seorang wanita paruh baya pada alexa. Tetapi pandangannya tertuju pada Oliver yang berdiri di ambang pintu.

Tatapan wanita itu seperti mengutarakan rasa penasaran. Sekaligus tertarik dengan Oliver, seakan ia memiliki pikiran lain.

"Dua kamar." Alexa berkata pada wanita itu. Alexa jelas tidak menyadari tatapan orang itu karena alexa terlalu sibuk memikirkan cara agar mereka bisa kembali ke mansion lebih cepat sebelum fajar datang.

Wanita itu mengangguk kemudian pergi ke salah satu deretan lemari untuk mengambil kunci kamar. Setelah memberikan nya pada alexa wanita itu menutup pintu ruang jaganya.
Setelah di berikan kunci, alexa langsung memberikan kunci lainnya kepada Oliver.

"Tidurlah!. Malam ini akan menjadi malam yang panjang." Ucap alexa kemudian melangkah meninggalkan Oliver yang masih terpaku di tempatnya tanpa berkutib.

Setelah beberapa saat sejak ia di tinggal sendiri, barulah Oliver juga pergi   memutuskan untuk ke kamarnya.

Tap tap tap

Suara sepatu fantofel milik Oliver menggema di sepanjang koridor resort. Melangkah dengan perlahan sambil memeriksa nomor kamar yang tertempel di setiap pintu kamar.

Sampai langkahnya berhenti, tepat di depan pintu kamar ber nomor 104 . Kamar miliknya.

Oliver memasukkan kunci kamar itu ke dalam lobang kunci, saat bunyi krek terdengar barulah Oliver memutar knop pintu dan akhirnya pintu terbuka.

Menampakkan pemandangan ruangan yang sederhana namun elegan dan rapih. Yang di penuhi dengan cahaya remang&-remang di setiap sudut ruangan dan satu di atas nakas samping kasur.

Ruangan itu juga harum. Seakan menghipnotis Oliver untuk segera menghampiri nya. Tanpa Oliver sadari ia mulai melangkah mendekati kasur itu dan ketika ia sudah berada do sudut kasur, Tiba-tiba!!!.

Sebuah cahaya hitam menelannya masuk ke dalam tempat tidur. Tanpa memberi Oliver kesempatan untuk meminta tolong. Seakan di lahap oleh sesuatu. Oliver menghilang begitu saja.

Menghilang tanpa meninggalkan jejak.





Seseorang terlihat sedang tersenyum di balik jendela. Matanya yang merah menatap ke arah tempat tidur. Tempat dimana Oliver menghilang dan dia menyaksikan nya sendiri. Seakan itu adalah hal yang dirinya tunggu-tunggu.

Setelah itu. Orang itu langsung meninggalkan tempat itu dengan memegang kantong aneh di tangannya.







Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa vote and komen.
Itu sangat berarti buat author.
Jangan jadi pembaca gelap.

ENIGMA & ALPHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang