01; Awalan

230 14 3
                                    

-Jakarta 8 Agustus 1998

Hembusan angin sejuk berhembus di sore hari, menemani lelahnya kepulangan para siswa - siswi sekolah pada saat itu. Tampak para siswa pergi berjalan pulang kerumahnya masing - masing, termasuk dua insan tersebut.

"Capek banget tau gak si, tadi pelajaran matematika gurunya galak banget" ujar Nina dengan kesal

"Iya sih, mana pelajaran terakhir lagi, serasa didongengin tau" jawab Karin dengan menyetujui pernyataan Nina tersebut

Lama berselang mereka berjalan, tak terasa perjalanannya sudah cukup jauh meninggalkan lingkungan sekolahnya itu, Derap kaki berhenti menandakan salah satu dari mereka sudah sampai ke tujuannya sendiri.

"Eh, Nin ini udah sampe rumah gue, kalo ada yang mau diomongin nanti aja ya"Ujar Karin dengan langkah kaki yang beranjak masuk kerumahnya tersebut.

Memang sudah jadi kebiasaan mereka selalu pulang bersama, tak heran karena arah rumah yang sama, seru juga kan, dapat berjalan pulang bersama dengan teman sekelas.

Nina terus berjalan hingga sampai ke tujuannya, meski dengan rasa lelah, walaupun sambil mengeluh sih...

🏠 🏠 🏠

Krekk

Nina berjalan menyusuri rumah, dengan rasa lelah menuju kamarnya, saat sampai di ruang keluarga bunda menyambutnya.

"Eh anak bunda udah pulang" sambutan hangat dari bunda setelah Nina pulang, cukup heran Nina dibuatnya, karena tak biasanya bunda pulang lebih awal

"Sini nak, ada yang mau bunda omongin buat kamu"ujar bunda memanggil Nina yang ingin beranjak ke kamar

Bunda menyuruh Nina untuk duduk disampingnya, Nina dengan sigap langsung menuruti perintahnya. Bunda memulai pembicaraan,
dengan tatapan sendu bunda berkata "Nina, keluarga kita memutuskan untuk pindah ke Bandung, maafin bunda ya, baru diomongin sekarang"

Sontak Nina terkejut akibat perkataan bundanya, perasaannya campur aduk ia kecewa atas pernyataan tersebut.

"Bun, kenapa harus tiba tiba sih, emangnya bunda nggak mikirin perasaan Nina kalau Nina pindah dari sini!" Ketus Nina dengan perasaan kecewanya meninggalkan bunda yang terduduk di sofa.

"Bunda gak akan ngelakuin ini kalau bukan buat kepentingan keluarga kita nak!" Teriak bunda pada Nina, yang sudah terlanjur beranjak kekamarnya.

"Maafin bunda ya nak, bunda salah, harusnya gak kayak gini"












-Karina Permata Sari; 16 tahunBiasa dipanggil arin, ia merupakan salah satu teman sekelas Nina, mereka senantiasa pulang bersama saat pulang sekolah, bisa dibilang saking seringnya pulang bersama kadang mereka bermain bersama dirumah, entah diruma...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Karina Permata Sari; 16 tahun
Biasa dipanggil arin, ia merupakan salah satu teman sekelas Nina, mereka senantiasa pulang bersama saat pulang sekolah, bisa dibilang saking seringnya pulang bersama kadang mereka bermain bersama dirumah, entah dirumah Nina atau dirumah Karin, mereka sobat gaul lah.



-Karina Permata Sari; 16 tahunBiasa dipanggil arin, ia merupakan salah satu teman sekelas Nina, mereka senantiasa pulang bersama saat pulang sekolah, bisa dibilang saking seringnya pulang bersama kadang mereka bermain bersama dirumah, entah diruma...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Nina Rosalia Chandrawinata; 16 Tahun
Sang tokoh utama yang mulai membuka lembaran baru dihidupnya.

















































































































































































haloo, ini bener bener cerita pertamaku, tolong dimaklumi ya kalo ada salah kata, typo dst, kalo kalian mau beri saran dan kritik bisa di komen yaa🫡

Daku Hadir Bersamamu; Na²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang