-Jakarta 10 Agustus 1998
"Eh, guys sorry ya, gue baru bilang, gue bakal pindah, tapi gak tau waktunya kapan" ujar Nina memecahkan keheningan tersebut
Sontak mereka terkejut akibat pernyataan Nina tersebut, pasalnya mereka tidak pernah mengira Nina akan pindah
"Wes wes, pindah apa dulu nih, pindah sekolah? atau... Pindah rumah!?" tanya Aurel dengan lantang
"P- pindah rumah, Rel..." jawab Nina dengan terbata bata
"Serius! berarti lu bakal pindah sekolah juga dong" pekik Aurel
"Lagian Nin, lu kok gak ngabarin kita sih, kan bisa lewat telepon atau nggak surat" ketus Karin, akibat kekecewaannya terhadap Nina
"Gue sedih Rin, Rel, gue gak bisa ngabarin kalian karena, selama hari libur gue cuman diem di kamar, gue sedih bakal ninggalin lu berdua" ujar Nina dengan sedih, perlahan lahan air matanya mulai mengalir, Nina mulai menceritakan mengapa ia bisa pindah rumah
. . . .
"Oh jadi gitu Nin, yang kuat ya, kita gak bakal ninggalin lu kok, kalo bisa kita surat - suratan aja nanti kalo lu udah pindah rumah" ucap Aurel yang mulai mendekap erat tubuh Nina
"Nin, kalo disekolah baru lu gak ada temen, masih ada kita, kalo di rumah baru tetangga lu jahat, lu bisa cerita ke kita, tenang aja kok..." ujar Karin yang menenangkan Nina
"Makasih ya semua gue harap kita gak bakal pisah walaupun nanti terpaut jarak" ujar Nina yang mulai mengeluarkan jari kelingkingnya diikuti Aurel dan Karin
"Janji ya, kita gak bakal pisah!" kelingking mereka terpaut menandakan janji yang sudah dibuat mulai hari ini
🏘️ 🏘️ 🏘️
"Dah Nin, makasih ya buat hari ini, gue harap nanti lu gak bakal lupain gue sama Aurel" ujar Karin yang melambaikan tangannya dilanjutkan dengan anggukan Nina
Mereka mulai terpisah, Nina melanjutkan perjalanannya menuju rumah dengan rasa sedih dihatinya, ia mungkin tak bisa menerima keadaannya saat ini, terlebih teman dekatnya yang sudah menemaninya dari awal masuk sekolah
Flashback On
"Kenalin nama aku Aurel Lanara, kamu bisa panggil aku Aurel Nin!"
Aurel menarik tangan Karin, mulai memperkenalkan temannya itu kepada Nina " Nah, ini temen ku namanya Karin"
"H- hai.." ucap Karin dengan gugup
Nina hanya terkekeh, mereka mulai memasuki ruang kelasnya masing masing
-------------------------------------------------------
"Eh nomor 12 apaan dah?" bisik Karin Pada Nina
"Gue juga gatau!" jawab Nina dengan ketus
"HEI HEI SIAPA ITU YANG NYONTEK, MAJU KALIAN BERDUA" teriak pak Septian yang memecah keheningan kelas
"Kalian ya, apa susahnya sih jujur, Bawa meja kalian! kerjakan soalnya disini" bentak pak Septian, kepada mereka. Diujung kelas Aurel menertawakan mereka, diikuti tatapan para siswa lainnya
Flashback Off
Nina hanya menggeleng - geleng kepala teringat kejadian tersebut, seketika ia mulai sedih, karena mungkin ia tak akan merasakan momen kebersamaannya seperti yang lalu
KAMU SEDANG MEMBACA
Daku Hadir Bersamamu; Na²
Fiksi Penggemar"Bisa gak sih lo kasih koran yang bener, masa terbitan tahun 1989 malah kesasar kesini" "Maafin saya, mungkin kalau kamu mau diganti korannya bisa datang ke tempat tinggal saya lain kali" Bandung dengan keramaian kotanya, dengan seseorang wanita Jak...