06; Sekolah Baru

35 8 0
                                    

"Aduh... Deg-deg-an banget nih gue.."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari pertama Nina bersekolah, tepatnya bersekolah di Bandung.
Selasa yang cukup menegangkan, baginya berkenalan dengan orang baru cukup melelahkan, tak terbayang baginya suasana kelas barunya itu.

Tringgg

Kini bel berbunyi, namun ia tak kunjung memasuki kelas, bisa dibilang ia sedang berkeliling sekolah didampingi oleh kepala sekolah, memang ini cukup lama, tapi penting agar Nina dapat mengenal lingkungan sekolahnya.

TAP TAP TAP

Langkah kaki berhenti, sesuatu yang menegangkan bagi Nina, tepat mereka berhenti di depan palang kelas XI IPS 3, kali ini hari pertamanya belajar di kelas XI IPS 3.

"Nina, ini kelas kamu ya.., tenang aja nanti bapak dampingi kamu saat perkenalan" ucap bapak kepala sekolah mulai membuka pintu kelas itu.

Nina hanya mengekornya, mengikuti arahan bapak kepala sekolah.

Pas sekali saat itu belum ada guru yang masuk. Seperti biasanya saat jamkos kelas terasa berisik dan ricuh.

"Anak-anak, kali ini kalian kedatangan murid baru, silahkan berkenalan Nina" ucap bapak kepala sekolah mengalihkan seluruh atensi murid kelas itu.

Seluruh murid dikelas itu reflek duduk, mengikuti arahan bapak kepala sekolah.

"Perkenalkan nama aku Nina Rosalia Chandrawinata, kalian semua bisa panggil aku Nina" ucap Nina berkeringat dingin, ia sangat gugup dengan perkenalan itu.

"Ini, dimana bangku kosongnya ya?" tanya bapak kepala sekolah.

Satu murid menunjuk sebuah bangku yang kosong, hari ini memang ada yang tidak masuk, jadi bangku kosong itu lebih dari 1.

"Baiklah, Nina duduk disitu ya, tolong semuanya berteman baik ya" ucap bapak kepala sekolah seraya meninggalkan ruang kelas itu.

Nina mengikuti arahan kepala sekolah, ia mulai mencari bangku kosong yang ditunjuk dengan gugup.
Ia mulai mendudukkan bokongnya itu, beberapa siswa melihat kearahnya, jantungnya berdegup kencang, tak kuasa menahan kegugupannya itu.

. . .

Tringg

Bel istirahat berdenting tak seperti biasanya, ia membawa bekal buatan ibundanya, malu rasanya untuk ke kantin dan ia hanya makan dikelas.

Daku Hadir Bersamamu; Na²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang