"Lah kok lu ada disini?" ucap Nina kebingungan.
"Saya kerja jadi tukang bersih-bersih disini, Na" jawab Nara sambil memegang sapu lidinya, membersihkan halaman depan sekolah..
.
.
.
.
.
.
.
.
.Tringg
Bel istirahat berdenting, kali ini dia tak membawa bekal sama sekali dan hanya membawa uang untuk jajan ke kantin.
"Itung-itung gue bawa uang buat jajan trus juga biar hafal bangunan sekolah ini." Yap benar sekali, Nina berencana untuk mengelilingi sekolah ini, sebagai satu cara beradaptasi, misinya hari ini yaitu menghafal nama guru-guru dan tentu saja menghafal denah sekolah.
Nina berjalan mencari kantin, dia sangat malu untuk menanyakan denah kantin dan hanya berbekal dengan insting saja.
"Ah!, ini dia kantinnya!" Nina langsung berlari ke arah kantin mencari makanan yang ia mau.
"Gue beli ini aja ah, biar gak lama nunggu dan bisa keliling sekolah buat sisa waktu istirahat" gumam Nina, seraya mengambil roti di stand kantin itu.
Nina mengambil roti rasa Coklat kesukaannya, lalu ia merogoh sakunya mengambil sejumlah uang untuk membayar roti itu. Dengan cepat ia mengambil satu bangku untuk duduk disitu.
"Ternyata gak buruk juga ya kantin ini." ucap Nina mulai membuka bungkus roti itu.
Nina melahap roti itu dengan rasa laparnya, wajar saja tadi pagi ia hanya memakan satu buah apel agar tidak telat pergi kesekolah, itupun hanya dimakan setengah.
Disela-sela ia memakan rotinya itu, ia melihat Nara dipinggir kantin sedang membersihkan lorong kantin dengan kain pelnya.
"Nara! Sini!" Panggil Nina dengan roti yang masih penuh di mulutnya, terlihat jorok bukan?
Nara mengalihkan atensinya ia hanya menaikkan alisnya dengan kebungungan.
"Yaudah Nar, Sini!" Panggil Nina kembali.
Nara langsung menaruh kain pel itu, ia menghampiri tempat Nina duduk, lalu duduk di samping Nina.
"Nar, Kok lu kemarin gak bilang ke gue sih kalo lu kerja disini?" belum ada semenit Nara terduduk, Nina langsung menanyakan hal itu.
"Ya buat kejutan aja si buat kamu, biar kamu penasaran, saya kira kamu bakal nyari tau kemarin" jawab Nara.
Nina hanya ber Oh-ria, ia kembali memakan rotinya itu, dengan lahap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daku Hadir Bersamamu; Na²
Fiksi Penggemar"Bisa gak sih lo kasih koran yang bener, masa terbitan tahun 1989 malah kesasar kesini" "Maafin saya, mungkin kalau kamu mau diganti korannya bisa datang ke tempat tinggal saya lain kali" Bandung dengan keramaian kotanya, dengan seseorang wanita Jak...