Author's POV
Pagi - pagi buta Jungwon sedang nyengir - nyengir sendiri diranjangnya. Ia masih terbaring memeluk bantal gulingnya erat.
"Gue ga percaya, kemarin Jena se perhatian itu" katanya lirih dan tersenyum kecil.
"Arrgghh" jungwon langsung beranjak dari kasurnya karena mengingat kejadian kemarin.
Jungwon saat ini sedang dalam keadaan salbrut alias salting brutal. Siapa lagi kalo bukan Jena penyebabnya.
Kenapa ga kemarin ya saltingnya? Mungkin gengsi kali yaa
Jungwon bergegas menyalakan musik yang ada di playlist laptopnya.
Kubayangkan tubuhmu jika dipelukanku~~
Si bujang itu sangat mendalami lagunya dan ikut bernyanyi. Dirinya membayangkan dengan Yeon Jena.
Jungwon sekarang berjoget dan tantrum di dalam kamarnya. Sebelumnya ia belum pernah merasakan ini.
Ada ya cowo sesalting ini hahaha gemesss. Author jadi pengen peluk plisss.
Setelah lagu habis, Jungwon berteriak sekencang - kencangnya.
"Jenaa, andai lo tau gue itu suka sama lo!" teriak Jungwon didalam kamarnya yang kedap suara.
Jungwon tersenyum kecut,"Tapi, lo malah udah ditembak duluan sama Riki" ucapnya lirih.
"Dan.. sialnya lo nerima dia, Jena" sambung Jungwon.
Jungwon bergegas menyalakan handphonenya karena lookscreen dia itu foto Jena yang ia foto secara diam-diam."Andai gue bisa milikin kamu, sayang" katanya halus.
"Seharusnya gue mau nembak lo waktu lo ultah , tapi gue takut lo ga suka sama gue dan gue ditolak,"
Jungwon mendecih,"Tapi gue ga bakal bisa ngelakuin itu. Gue juga gamau ngerusak kebahagiaan lo,"
"Biarkan gue jadi pengagum lo, Yeon Jena. Karena mencintai itu tak harus memiliki," bisik Jungwon di depan foto Jena.
_ _ _ _ _ _
"Apa gue harus ngelakuin sesuatu ke Jena besok?" tanya Riki pada dirinya sendiri.
Riki memegangi dua buah foto ditangannya. Ditangan kanannya ialah foto mendiang bundanya, dan ditangan kirinya ialah foto Jena.
"Bunda, Riki kangen bundaa" Rengek Riki air matanya jatuh ke foto yang dipeganginya.
Laki - laki memang jarang menangis. Tetapi apalah daya jika seorang lelaki teringat akan ibunya. Ibu yang mengandung, Ibu yang melahirkan, dan Ibu yang membesarkan anaknya tanpa mengharap balasan.
"Bund-dda ten-n-nang disana ya. Riki baik- baik kok disini sama kakek." isak Riki.
Riki mengalihkan pandangannya ke foto yang ada ditangan kirinya. Ia menatap foto Jena. Lalu ia berhenti menangis. Air matanya ia usap menggunakan sikunya.
Riki berjalan menuju dinding kamarnya. Ia menancapkan foto Jena di tembok yang dilapisi gabus. Setelahnya ia menancapkan jarum di tengah foto Jena.
Sedangkan foto bundanya, ia cium lalu disimpan di laci.
Tok
Tok
"Rikii" panggil sang kakek dibalik pintu.
Riki bergegas menutup foto Jena dengan kain agar tak terlihat oleh kakeknya.
"Ada apa kek?"
Kakek memasuki kamar Riki lalu duduk diranjang disusul Riki duduk disampingnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE || NI-KI
Fanfiction[ON GOING] Ketika balas dendam berubah menjadi balas cinta ✎ᝰ phieuuu__ start : friday 24 may finish : ?