14

7 8 0
                                    

14. Maaf


Elin menghembuskan napas jengah menatap keluar jendela yang sedang turun hujan. Sudah 3 hari berturut-turut hujan turun membasahi kota. Saat liburan begini dia itu pengen main, tapi kalo hujan gini mana bisa.

Cewek itu bangun dari tempat tidurnya dengan langkah malas berjalan menuruni tangga menatap bundanya yang sedang memakan camilan sembari melihat ke luar jendela.

"Bunda, mau main," rengek Elin dengan nada melas, lalu duduk pada anak tangga sembari memegangi besi pembatas.

Elshira menoleh, "Kan, hujan,"

Elin malah bersandar pada pembatas tangga dengan ekspresi malas. Cewek itu menghembuskan napas berat menatap hujan yang semakin deras.

"Ayah mana?"

Elshira melirik sekilas kemudian kembali menghadap depan. "Katanya, sih, lagi cari lokasi penculikan,"

Elin mengangkat kepalanya, "Belum selesai, ya kasusnya?"

"Kemarin ayah bilang kalo tempat yang dia tuju itu cuma pengalihan,"

"Terus?"

Elshira menggeleng, "Belum tau, ayah gak mau bilang apa-apa."

Elin kembali menghembuskan napas panjang. "Kirain bunda tau,"

"Ikut bunda buat kue aja, ayo!" Elshira bangkit dan berjalan menuju dapur. Sedangkan Elin segera mengikutinya dari belakang.


•••



Elin menghembuskan napas berat sembari berbaring terlentang di atas kasur, menatap ponselnya cukup lama. Dia mengetuk-ngetuk layar hitam itu tanpa berniat melakukan apapun.

Ini sudah satu minggu dan Elin bingung harus melakukan apa?

Echa tidak bisa diajak keluar karena cewek itu sedang berada di luar kota. Pergi ke perpustakaan kota pun akan memerlukan waktu lama, apalagi sekarang musim hujan datang tak menentu.

Ting!


Elin menatap layar ponselnya yang bercahaya. Lantas segera mengusap layar tersebut dan membuka ruang pesan.

Bian : ell

Bian : nanti mlm main ke rumah, mamah adain party

Bian : ajak ayah sm bunda juga

Elin : okey
Read.

Elin diam memandangi ruang obrolan mereka kemudian bangkit dari tempat tidur dan berjalan keluar.

"Bunda, mamah Karina adain party di rumahnya!" teriak Elin dari lantai atas.

"Ya, malam nanti kita ke sana!"

Elin mengangguk lalu kembali menuju kamarnya dan berbaring di kasur.

Elin : mereka blg bakal ke sana

Bian : ya
Read.


Ting!


Bian : ajak echa sekalian

Elin : dia keluar kota

Bian : oke
Read.



•••




Elin menggenggam erat tali tas selempang miliknya, lalu memandang sekitar yang terlihat ramai.

"Kirain cuma keluarga gue aja,"

NOL (Need Or Love) On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang