0.Prolog

39 13 14
                                    

~<>••°••<>~

<★>•Hai, nama gua Vio dan ini karya pertama gua, Sebelum kalian mulai membaca ,gua cuma mau bilang.
Terimakasih karna telah singgah, apalagi sampai menetap,.

   Cerita ini murni dari kisah yang gua alami secara pribadi bercampur imajinasi yang gua ramgkai dalam sebuah novel fiksi,.

  dan jika ada persamaan nama tokoh,tempat,dan sebagainya ya gua minta maaf,. 

  Jika ada dialog, atau cerita yang kurang pas, bisa banget buat komen, biar gua sambil belajar juga.

Tolong bijak dalam membaca,dan jangan lupa untuk vote dan komen *'• <

Dan buat you yang datang hanya untuk copy paste,atau nyontek :) semoga hari tidak menyenangkan ^^

•••••
•••

•••<->••• H a P p Y  R E a D i n G •••<->•••


•••
•••••

~video call

"Sekali lagi happy birthday ya bocil, semoga cepat lupa sama si Ganta!, soalnya kasihan Rey udah jadi pacar lo, tapi lo belum selesai sama si Ganta," Ara menasehati Acha dari seberang telepon.

"Iya Ra, ini juga aku lagi usaha buat hilangkan semua perasaan aku ke Ganta dan fokus ke Bang Rey,Bang Rey juga bilang pelan-pelan aja ngelupainnya,"tutur Acha lembut.

"Ya udah sono,Rey pasti nunggu lo balik dari kamar mandi. Lagian ke kamar mandi lama banget, ngapain sih bocil?." senggol Ara.

"Pipis," Acha menyengir .

" BTW Makasih ya beb sekali lagi, makasih banget ternyata Ara masih inget sama hari ulang tahun Acha." lanjutnya.

"Yoi,yakali gua lupa." balas Ara

Acha tersenyum dan melambaikan tangan.

Ia memutus sambungan teleponnya dengan Ara, Acha mencuci tangannya pada wastafel resto yang saat ini sedang ia kunjungi bersama Rey kekasihnya.

Senyum Acha terpantul pada cermin, ia menata rapi rambutnya, merapikan pakaiannya dan melenggang keluar dari sana.

Kkrenng...
   suaranya begitu nyaring membuat Acha tersentak kaget. Acha menoleh pada sumber suara, terlihat seorang pria Tengah membenarkan posisi kotak sampah yang Acha duga tertendang oleh pria tersebut.

   Acha hendak melanjutkan langkahnya, namun ia terpaku. Meski yang nampak hanya punggung belakang Acha cukup yakin bahwa pria dihadapannya saat ini adalah sosok yang ia kenali, keyakinan itu hadir bukan tanpa sebab pasalnya tubuh Acha bereaksi tanpa ia minta.

"Ganta"gumamnya.

Benar saja, pria itu langsung membeku saat berbalik badan menghadap Acha. perlahan jari telunjuk pria itu terangkat.

"Acha?" ucap pria itu memastikan.

Acha tersenyum kaku "Gan-ta? ucapnya ragu"

"Sial " Ucap Acha dalam hati, pasalnya setelah empat tahun tidak bertemu mengapa mereka harus bertemu sekarang? disaat Aca sudah benar-benar memutuskan untuk melanjutkan hidup dan memutar kembali waktu yang terhenti. "kenapa?."fikirnya.

Namun tak hanya Acha, Genta pun bertanya-tanya "mengapa kami kembali bertemu?, kenapa ada Acha di sini ?, kenapa Acha baru muncul sekarang?."

  Ganta bertanya-tanya mengapa Acha berada di sini ? Ganta tahu ini bukan daerah tempat tinggal Acha. setidaknya Ganta yakin akan hal tersebut, pasalnya ia tak pernah melihat Acha di daerah sini atau bahkan di daerah-daerah sekitar sini selama kurang lebih empat tahun.

Ganta menatap Acha yang terus menatap dirinya seolah ingin mengajukan banyak pertanyaan, Ganta menarik napasnya panjang lalu perlahan menghembuskan seolah bersikap tenang.

Ganta menaikan sebelah alisnya kepada Acha seolah bertanya kenapa?

"Ha?!." Ucap Acha spontan.

"Ganta kamu-" sebelum Acha menyelesaikan kalimatnya Ganta menyebut nama "Rey" membuat Acha menoleh.

"Loh Ta?,udah disini aja."ucap Rey pada Ganta,membuat Acha lagi-lagi bungkam sama halnya dengan Ganta yg juga bungkam ketika melihat Rey merangkul Acha.

Rey mengerutkan keningnya, sedikit heran melihat ekspresi dua orang didekatnya itu.

"Kalian kenapa kaget gitu ?"Ucap Rey berhenti sejanak.

"Mimik muka kalian kayak pasangan yang udah lama pisah terus ketemu lagi tau, gemas deh" lanjutnya kali ini dengan nada sedikit menggoda.

"Dia cewe lu rey?."tanya Ganta lebih dulu sedang Acha masih menafsirkan kondisi yg kini dia alami.

"Iya cuy, ini cewe gua Acha"ucap Rey bangga mengencangkan rangkulannya.

"Sayang kenalin ini Ganta temen aku"ucap Rey dibalas senyum oleh Acha

"Acha"ucapnya melihat ganta.

"Ganta"balas ganta tersenyum.

"Ga enak banget cuk depan toilet,gua udah pesen meja"jelas Rey.

Mereka bertiga berjalan dengan posisi Acha dan Rey didepan dan Ganta dibelakang menatap dua punggung yang trus bersentuhan.

"Aku lama ya?" tanya Acha, Rey mengangguk lalu menoleh.

"Aku kira kamu kesasar mangkanya aku susulin"ucap Rey terkekeh membuat acha ikut terkekeh.
sedangkan rey hanya menatap keduanya.

"Maaf cha" batin Ganta...

~<>••°••<>~

Terimakasih telah singgah.
Ada saran ? kalo ada silahkan komen :*

~<>••°••<>~

Tosh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang