Menyekap diri di dalam Toilet adalah kegiatan yang saat ini Kara tekuni, ia tengah merenung di Toilet duduk. Tentu saja posisinya masih di rumah itu. Rumah Baekhyun, kamar Baekhyun, menggunakan Toilet Baekhyun.
Memaksakan otak keruhnya untuk mengingat kejadian-kejadian sebelum dirinya berakhir di dalam balutan selimut bersama pria itu.
Yang Kara ingat, tadi malam ia ke Kelab demi mengusir rasa stres akibat perlakuan tidak adil dari orang tuanya. Dan tentu saja ia tahu, mabuk adalah ending dari segala solusi masalahnya. Memang itu yang ia inginkan, butuh sejenak ketenangan.
Well, kenapa dirinya malah berakhir di ranjang sang mantan dalam keadaan tidak mengenakan apa-apa?
Untuk yang kedua kalinya, Kara membuat rambutnya semakin berantakan akibat diacak-acak, merasa frustasi. Sekali lagi, mengusahakan daya ingatnya untuk mengingat sedikit saja kejadian tadi malam.
"Kau suka?"
Kara mengangguk seraya mengerang gelisah.
"Shibal, kau nikmat sekali."
Damn!
Menggigit jari.
Malu. Sungguh Kara malu sekali. Sekujur tubuhnya tiba-tiba bagai disengat aliran listrik. Walau Kara tidak bisa mengingat jelas kegiatan mereka, ternyata bisikan menggoda Baekhyun tadi bukan bagian dari mimpi mesumnya. Dan Kara memutuskan untuk tidak mau mengingatnya lebih banyak lagi.
Ia berpindah ke hadapan cermin wastafel, membuka piyama kebesaran yang ia sambar tadi karena terlanjur shock. Bercak-bercak meresahkan di tubuhnya membuat Kara merapatkan mata. Ini tidak seharusnya terjadi, tidak setelah tidak ada hubungan apa-apa lagi di antara mereka. Kara tidak mau membuat kenangan yang akan tumbuh abadi dalam ingatannya bersama laki-laki itu. Karena Kara merasa ialah yang paling dirugikan. Sedangkan Baekhyun tidak mendapatkan dampak apapun.
Kara akan melupakan soal bercak-bercak meresahkan yang tidak terlalu mengganggu pikirannya. Karena kini, ia menatap ke bawah, di mana pusat tubuhnya terasa agak mengganjal.
Baiklah.
Mereka benar-benar telah melakukannya sejauh itu.
Sekarang, apa yang akan Kara lalukan?
Namun sebelum keluar, Kara akan mandi dulu. Dan berharap Baekhyun masih di tempatnya di mana saat ia meninggalkannya tanpa sepatah kata.
🌼🍂🌼🍂🌼
Laki-laki itu tidak terlihat di tempat tidur ketika Kara usai dengan urusan mandinya. Namun ia melihat pintu balkon kamar sedikit terbuka. Seperti yang Kara duga, laki-laki itu sedang vaping di sana saat ia mencoba mengintip, sambil menikmati suasana pagi yang begitu tenang.
Kara tidak berniat menghampirinya, lebih baik ia segera mengenakan pakaiannya yang terlihat masih berserakan dengan pakaian Baekhyun di lantai. Dipungutnya semua pakaian-pakaian itu, termasuk milik Baekhyun agar kamar terlihat enak dipandang. Juga keadaan tempat tidur yang berantakan, Kara sedikit merapikannya. Tentu saja Kara tidak akan pergi dengan meninggalkan kekacauan yang mereka timbulkan. Ia merupakan sosok yang selalu menjaga kebersihan. Namun saat tangannya merasakan sesuatu yang basah di bawah selimut, Kara bingung harus apa, ia tahu betul darimana asalnya wujud basah itu. Membuat Kara merasakan gugup dan merinding.
Sampai kemudian Baekhyun kembali dari balkon, Kara buru-buru melanjutkan pergerakannya, lebih tepatnya meninggalkan pekerjaannya.
Sudahlah.
Biarkan ranjang itu menjadi urusan Baekhyun saja.
"Bisa bicara sebentar?"
Baekhyun tahu, Kara pasti mau cepat-cepat pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER WE BROKE UP | BBH
Fanfiction🏅#1 in baekhyunfanfiction (29/10/24) "Aku mencintaimu. Tapi aku takut terluka. Dan cara untuk membantu diriku sendiri hanya menjauh darimu." Park Kara "Aku mencintaimu. Tapi aku tidak bisa meyakinkanmu. Dan cara untuk membuatmu terus di sisiku hany...