Senin sudah datang.
Kara menjalani aktivitasnya seperti biasa. Hanya saja suasana sedikit berbeda semenjak hubungannya dan Baekhyun mengalami kerenggangan sampai tidak memiliki ikatan apa-apa. Akhir-akhir ini ia agak deg-degan setiap datang bekerja, apalagi jika secara kebetulan berpapasan dengannya. Canggung dan hilang semangat membelenggu diri Kara, sedangkan Baekhyun yang ia lihat masih bisa tersenyum dan tertawa di antara segala aktivitasnya. Kara mungkin akan melakukan hal serupa jika berada di posisi Baekhyun, menutupi permasalahan dengan berpura-pura seolah hidupnya baik-baik saja. Setiap orang memiliki cara mereka dalam menghilangkan jejak dari problematika yang sedang menerjang. Lagi pula, Kara bukan siapa-siapa. Di mana ia bisa bebas berekspresi tanpa harus khawatir ada yang mengawasi. Karena tidak akan ada yang peduli sekalipun mereka menyadari.
Sepasang mantan kekasih itu kembali terjebak dalam sebuah pertemuan.
"Eo'!" Kim Jong Dae yang refleks saat melihat keberadaan Kara di dalam lift, laki-laki itu langsung menatap Baekhyun. Keduanya tetap melangkah masuk ke dalam lift.
Jong Dae memberi sapaan seperti biasa pada gadis itu, begitupun Kara. Dan hanya saling bertemu pandang dengan Baekhyun tanpa mengatakan sepatah kata, keduanya merasa tidak ada yang perlu dibicarakan. Meksipun di sini hanya ada mereka bertiga, tanpa ada rahasia yang ditutup-tutupi, tetap saja Baekhyun dan Kara perlu menjaga jarak di antara mereka. Terlebih status mereka bukan lagi siapa-siapa.
Jong Dae sengaja membiarkan Baekhyun berdiri di tengah, di samping Kara, namun beberapa pengganggu datang. Membuat Kara harus bergeser ke posisi paling belakang, membiarkan Choi Sujeong mengambil tempat di sebelah Baekhyun, dua staff yang datang bersama Sujeong menempati bagian depan yang masih kosong.
Ini pertama kalinya Kara melihat kedekatan Baekhyun dan Sujeong secara langsung. Jangan tanya kondisi hatinya, ia bergetar sebadan-badan. Mendengar Sujeong dan Baekhyun seakrab ini, dan Kara merasa tak terlihat.
Melihat berita kedekatan mereka di sosial media saja sudah membuat Kara merinding dan terbakar api cemburu. Apalagi berada di sini dan menyaksikannya secara langsung, Kara merasa sekarat.
Berusaha tidak menghela nafas, Kara mengalihkan pandanganya ke atas pintu lift yang memperlihatkan nomor lantai berapa saja yang dilalui, layaknya orang bosan yang kurang kerjaan. Kara ingin cepat-cepat keluar dari tempat ini.
🌼🍂🌼🍂🌼
"Ayolah, Kara. Kau bisa. Sebelumnya kau sudah pikirkan resikonya akan seberat apa bila putus dengannya. Dan kau mengaku kuat. Jangan perlihatkan kelemahanmu walau sebenarnya kau tidak sanggup."
Itulah kalimat penyemangat yang Kara terapkan pada dirinya sendiri, sembari melangkah memasuki ruang kerjanya.
Duduk di depan komputer yang ia nyalakan. Kara merasa gelisah. Sialan, penyakitnya kumat lagi. Ia butuh obat untuk menghilangkan rasa kepo yang melonjak mengenai aktivitas gadis yang bernama Choi Sujeong. Belakangan ini, Kara gagal mencegah rasa keingintahuannya terhadap Sujeong, gadis yang selalu aktif di sosial media, segala hal yang di-updatenya selalu menarik perhatian Kara, terlebih jika Baekhyun ikut serta dalam postingannya. Walau isinya bukan foto berdua, setidaknya Sujeong lebih beruntung daripada Kara.
Menyedihkan.
Pict terakhir yang Sujeong update Minggu ini hanya beberapa self camera. Kara bernafas lega, bukan postingan yang membuatnya harus meriang. Ah, Kara sungguh lemah.
Namun saat ini, ia tiba-tiba terpaku pada wajah cantik yang Sujeong miliki. Wajar jika Baekhyun seandainya jatuh hati, Kara sendiri mengakui Sujeong sangat cantik. Kemudian ia banding-bandingkan dengan wajahnya pada cermin kecil yang diambil dalam laci meja kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER WE BROKE UP | BBH
Fanfic🏅#1 in baekhyunfanfiction (29/10/24) "Aku mencintaimu. Tapi aku takut terluka. Dan cara untuk membantu diriku sendiri hanya menjauh darimu." Park Kara "Aku mencintaimu. Tapi aku tidak bisa meyakinkanmu. Dan cara untuk membuatmu terus di sisiku hany...