'Kegiatan' mereka yang di chapter kemarin masih berlanjut, yeaa.... 🥲
"Oh, Tuhan..... Kau cantik sekali....."Baekhyun tidak bisa mengalihkan tatapan memujanya dari ekspresi klimaks Kara akibat ulahnya di pusat tubuh gadis itu. Memaju mundurkan pinggulnya dengan pergerakan lembut namun juga terkesan menuntut, karena Baekhyun tidak boleh bergerak brutal mengingat kondisi Kara yang masih belum sepenuhnya pulih. Nafsu yang sedang menguasai membuat tubuh Kara sepuluh kali lipat lebih indah di matanya. Namun laki-laki itu meyakinkan pada dirinya, sentuhannya ini atas dasar kasih sayang dan cinta.
Klimaks dari penyatuan ini adalah sensasi terakhir yang Baekhyun perkenalkan rasanya pada gadis itu. Pergerakannya sedikit dipercepat melihat ekspresi memohon Kara yang akan sampai pada tujuan.
Sesakit apapun hatinya pernah dibuat, namun Kara tak bisa mengabaikan betapa tampannya laki-laki di atasnya ini. Ketika mengalami klimaks, lalu menggeram dengan mendesahkan namanya saat kepuasan itu berhasil dicapai. Baekhyun terengah-engah dengan lumuran keringat di wajah, menatap Kara sebentar, memberinya senyuman bermakna, menyatukan hidung dan kening mereka dalam berlomba-lomba mengambil nafas. Lalu menjatuhkan tubuhnya untuk mendekap gadis itu kuat-kuat.
"Terimakasih....." gumamnya di telinga, karena telah mengizinkannya melakukan lebih-bukan lagi mimpi basah.
Bukannya bahagia atau tersenyum, Kara jutsru meneteskan air mata lewat ekor matanya yang tentu saja tanpa Baekhyun sadari.
Baru kali ini seseorang sehabis melakukan hubungan badan dengan sosok yang dicinta, yang dirasakannya justru sesak, menyakitkan, serta hanya ingin menumpahkan tangisan.
Tapi, Kara berusaha menahannya untuk tidak melampiaskan gejolak emosional yang tengah melanda. Karena saat ini dia bimbang. Di satu sisi, Kara menikmati apa yang mereka lakukan. Namun di sisi yang bertentangan, ada juga kemirisan. Sebab, mereka melakukannya dengan perasaan yang bertolak belakang. Kara tidak bangga, ataupun merasa bahagia. Namun Kara masih mau membalas pelukan laki-laki itu, bahkan mengalahkan eratnya dari yang Baekhyun berikan, sambil terpejam menikmati aroma sabun di sisi leher, juga memberi remasan kuat pada rambutnya yang Baekhyun takkan paham makna di baliknya.
🌼🍂🌼🍂🌼
"Kau terlambat."
"Hanya satu jam."
"Hanya?"
Dalam perjalanan menuju Agensinya. Baekhyun mendapat ocehan dari Jongdae di seberang telepon. Di mana ia harus membagi fokus antara menyetir dan juga mendengarkan laki-laki itu.
"Satu jam itu tidak sebentar, Baekhyun! Setahuku kau tidak suka terlambat . Biasanya selalu datang lebih awal dua puluh menitan!"
"Sesekali melanggar prosedur tidak apa-apa, 'kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER WE BROKE UP | BBH
Fanfiction🏅#1 in baekhyunfanfiction (29/10/24) "Aku mencintaimu. Tapi aku takut terluka. Dan cara untuk membantu diriku sendiri hanya menjauh darimu." Park Kara "Aku mencintaimu. Tapi aku tidak bisa meyakinkanmu. Dan cara untuk membuatmu terus di sisiku hany...