Kara pikir, ia benar-benar telah memiliki hati Baekhyun.
Dan setelah melihat semua ini, ia semakin ragu pada perasaan laki-laki itu, terutama semua perlakuan Baekhyun yang ia terima hari ini. Momen di ruangannya, kata-kata manis dan perhatiannya, termasuk makanan pemberiannya. Semua itu tampaknya tidak memiliki arti apa-apa. Dan Baekhyun berhasil membuatnya telah salah paham hingga nyaris berharap.
Entah apa maunya laki-laki ini.
"Tidak punya hubungan apa-apa.... Tsh!" sindir Kara, nadanya lirih penuh kegetiran. Tatapannya pun mengandung kebencian.
Omong-omong, di sana hanya tinggal mereka berdua, setelah Choi Sujeong sudah pulang atas permintaan Baekhyun dengan segala alasan yang membuat Sujeong mudah percaya tanpa mencurigai ada yang mengganjal di antara mereka.
Hingga kini, mereka bebas berdebat sepuasnya.
"Memang tidak punya hubungan apa-apa. Kenapa? keberatan? Cemburu? Merasa dikecewakan?" Percayalah, cara Baekhyun bersikap teramat santai tanpa memiliki beban, juga dengan ekspresi dan intonasi yang begitu tenang. Bahkan kini ia tengah menuangkan bir ke dalam gelas, lalu meminumnya sembari menghadapi gadis di sana.
"Apa maumu..... Baekhyun? Untuk semua kebaikan dan segala perhatianmu padaku. Aku ingin tahu tujuannya untuk apa?" Kara mengiba, matanya yang sudah kering dari air mata kini kembali berkaca-kaca.
"Kau tahu apa tujuanku."
"Dan kau pikir itu akan berhasil jika kau terus begini?" Tentu saja yang Kara maksud adalah penyakit Baekhyun yang tidak bisa menjaga jarak dari Sujeong, sedangkan ia tengah memperjuangkan Kara dalam memperbaiki hubungan mereka.
"Lalu aku harus bagaimana lagi?! Aku sudah memohon dan bahkan mengemis padamu! Tapi kau tetap tidak memberiku kesempatan!"
"Apa kau bisa mengakuiku di depan yang lainnya jika aku mau kembali?"
Baekhyun tidak memberi tanggapan.
"Setidaknya di depan Sujeong. Kau tahu aku tidak menyukainya! Dan kau malah bermesraan dengannya! Bersenang-senang di belakangku!"
PRAAAANK
Baekhyun sudah tidak bisa menahannya lagi. Gelas dalam genggamannya ia lempar dengan penuh emosi hingga pecah setelah menghantam dinding, hancur berkeping-keping.
Selama ini Kara masih bisa bertahan dan mengaku kuat dalam menghadapi segala situasi. Namun untuk yang satu ini, entah kenapa Kara merasa mentalnya down. Sebab, ini pertama kalinya ia menyaksikan seorang Byun Baekhyun terbakar emosi dengan tindakan yang membuatnya spontan gemetaran. Tidak berani berkutik. Takut laki-laki itu memukulnya, walau hal itu mustahil.
Dan Baekhyun yang telah khilaf karena frustasi, kini menyesal sudah menunjukkan sisinya yang seperti ini.
"Maafkan aku," gumam laki-laki itu, karena telah membuat Kara ketakutan. Tatapannya terlempar ke arah sofa di ruang tengah, di mana ada Kara yang tadinya hanya berdiri kini telah duduk untuk menenangkan diri.
Baekhyun berjalan ke sebuah meja bar dan menyambar sebotol air mineral, membawanya ke hadapan Kara. Akan tetapi, gadis itu mengabaikan minuman yang disodorkannya. Dan hanya fokus memeluk tubuhnya sendiri yang masih terjebak dalam serangan guncangan.
"Hei...." Baekhyun berseru sembari berlutut dengan sirat kecemasan. Menatap ke dalam wajah Kara yang enggan bertatapan dengannya. Ada kesedihan dan tekanan yang tidak bisa gadis itu utarakan. "Maafkan aku, ya....." Ia bertindak menenangkan Kara dengan memeluknya, menghidu pundak, pelipis serta kepalanya, berulang-ulang. "Tolong maafkan, aku. Aku tidak bermaksud bersikap kasar seperti tadi," mohonnya dengan suara yang begitu dalam. Dekapannya semakin kuat dan tak ada niat melepaskan. Jujur, tubuh gemetaran Kara ikut membuat sekujur tubuh Baekhyun merasakan ketegangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/376621384-288-k234562.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER WE BROKE UP | BBH
Fanfiction🏅#1 in exofanfiction (08/12/24) 🏅#5 in fanfiction (03/12/24) 🏅#1 in baekhyunfanfiction (29/10/24) "Aku mencintaimu. Tapi aku takut terluka. Dan cara untuk membantu diriku sendiri hanya menjauh darimu." Park Kara "Aku mencintaimu. Tapi aku tidak b...