🏅#1 in baekhyunfanfiction (29/10/24)
"Aku mencintaimu. Tapi aku takut terluka. Dan cara untuk membantu diriku sendiri hanya menjauh darimu." Park Kara
"Aku mencintaimu. Tapi aku tidak bisa meyakinkanmu. Dan cara untuk membuatmu terus di sisiku hany...
Hai, kalian!!! Udah liat pengumuman Minggu lalu, 'kan? Makasih ya atas support dan pengertiannya 😘 Ini aku kasih hadiah sebagai balasan atas hiatusku yang kelamaan 🥲
Sebenarnya ini double up, tapi aku satuin jadi satu part. Jadi panjang banget loh. Ah, kalian pasti senang 'kan yang 'panjang-panjang' 🌚 Eh!? 😐
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku mencintaimu. Tapi aku takut terluka. Dan cara untuk membantu diriku sendiri hanya menjauhimu."
Kara~
"Aku mencintaimu. Tapi aku tidak bisa meyakinkanmu. Dan cara untuk membuatmu terus di sisiku hanya dengan seperti ini."
Baekhyun~
🌼🍂🌼🍂🌼
Yang Kara benci saat sudah di Apartemen, kesunyian di tengah malam akan mengambil alih pikirannya yang sedang kesepian. Pikiran-pikiran yang tak ingin Kara kenang, kini berbondong-bondong menguak ingatan terdalam. Mengharuskannya kembali merasakan luka sayatan tak kasat mata. Dengan sekaleng minuman dingin menjadi teman, duduk bersila di dekat kaki ranjang. Tubuh yang telah dibalut baju santai siap dipakaikan untuk tidur. Mengaku tidak galau pada diri sendiri, namun malam yang sunyi menjadi saksi bisu.
"Kara, yang kau lihat tadi-"
"Bukan urusanku."
Menghela nafas, entah rasa kecewanya bertujuan pada siapa. Ia atau laki-laki itu.
Semisal ucapan Baekhyun tidak ia pungkas, Kara berani bertaruh, laki-laki itu pasti ingin bilang yang Kara lihat tidak seperti yang dipikirkan. Ck!
Sekarang, dengkusan Kara terdengar sarkas. Meminum sisa minuman kaleng hingga tandas.
Meski kenyataannya tidak seperti yang Kara lihat, melihat hubungan Baekhyun dan Sujeong sebebas itu, baginya sangat tidak wajar. Kecuali, ada hubungan rahasia di antara mereka. Atau bisa jadi sebatas partner with benefit?
Seharusnya masalah itu tidak harus mengusik Kara jika perasaannya pada laki-laki itu telah mati.
"Seperti apa rasanya menjadi dirimu?" monolognya, lemah, yang tanpa sadar sedang memutar sebuah vlog milik Baekhyun di channel pribadinya. Iri sekali melihatmu bisa tersenyum bahagia seperti itu...."
Karena Kara tidak mampu menjadi sepertinya.
Ia tidak punya apa-apa untuk mengalihkan rasa gundah di relungnya.
Tidak seperti Baekhyun yang hampir memiliki segalanya. Uang, popularitas para pengagum yang setia, teman-teman yang care, keluarga yang selalu memberinya support.
