part 40

291 60 3
                                    

_
_
_

"Apa yang perlu Eoma mu jelaskan pada ku?. Jika itu tentang pekerjaan akan ku dengarkan" Jawab Jimin sengit.

Di tempat lain Yoongi dinofficenya, berfikir tentang Jimin, "Kenapa dia bersama Taehyung" batin Yoongi. Berusaha percaya, tapi tetap kecewa

"eoma kecelakaan dan koma dirumah sakit waktu itu, Namjoon membawa
mu karena dia tidak tau kalau bayi ku adalah anak nya" Jelas Jiwoon

"Pergi !!. Aku gak butuh penjelasan apapun". Bantah Jimin.

"Jiminie, eoma akan menjadikan mu Direktur, orang nomor satu din Min Corporate. Eoma akan memenangkan lelang saham Yoongi, dengan itu kita akan jadi pemegang saham terbesar. Apapun yang kamu mau, eoma akan
akan memberikan seluruh aset pada mu. Jiminie, izin kan eoma memeluk
mu sekali aja, eoma mohon" Jiwoon terus merayu dalam ratapannya.

"Sebaiknya kalian keluar. Ku mohon" Tegas Jimin.

Jiwoon ingat pertemuan pertama dengan Jimin, ketika Jimin mengejarnya, gemetaran menyentuh tangannya dan mata berkaca-kaca. Andaikan saat itu dia tau kalau Jimin adalah anak nya.
Tak segan-segan Jiwoon berlutut di kaki Jimin dan menangis tak berhenti

"eommaaa.....". Hoseok makin tertekan melihat ibu yang sangat dia sayangi,
ibu yang sangat baik padanya selama ini. Bergegas membantu Jiwoon berdiri.
"Park Jimin !!!!". Hoseok yang makin kesal membentak Jimin. Karena Jiwoon tetap berlutut di kaki Jimin.

"Berdirilah. Tak bisakah anda berpura-pura tidak tau dengan kebenaran kalau aku adalah anak mu. Ku mohon lepaskan aku kali ini. Kalau perlu aku yang akan berlutut di kaki mu. Tolong jangan pernah menganggab ku anak mu." Jelas Jimin dengan emosi tertahan

Pukulan keras Hoseok mendarat di pipi Jimin. Kali ini amarahnya nya benar-benar tak dapat di kontrol.

Jiwoon histeris, dan langsung berdiri memegang Hoseok, menghalangi agar tak memukul Jimim kembali.

Jimin sedikit terhuyung dari posisi berdirinya. Mengusap pipinya, namun
tetap berusaha tenang. "Sejak aku tau Ibu ku bernama Park Jiwoon, aku terus meratapi wanita malang itu. Tak jarang aku menangis dan memanggil 'eoma'. Menciptakan bentuk wajah mu di hayalan ku. Mengadu pada eoma ku yang berwajah lembut, saat tubuh ku terasa sakit di pukuli ketua Namjoon. Licik, curang, mengancam, menculik dan bahkan membunuh. Kenapa ternyata kalian adalah orang tua ku. KENAPA !!!!"
Teriak Jimin

"Kenapa Namjoon memukul mu ?". Tanya Jiwoon.

"Sejauh yang bisa ku ingat. Tak pernah seharipun ku lewati tanpa di pukul.
Jadi ku mohon pada kalian, tolong lepaskan aku kali ini"

"anakku, eoma akan membunuh semua yang pernah menyakiti mu, semuanya". Bahkan suara Jiwoon bergetar karna sangat emosi mengingat perlakuan yang diterima anaknya.

Jimin menangkap raut wajah Jiwoon, Dia cantik tapi terlihat sangat menakutkan. Intonasinya penuh dendam. Rasanya Jimin akan meledak kali ini. Kabar kegagalan Yoongi. Jimin harus memutar otak mencari solusi. dan akhirnya bertemu Park Jiwon yang selama ini sudah berusaha Jimin
hindari. Tak sampai di situ, melengkapi hari yang panjang dan berat Jimin. Malamnya masih harus kerumah Namjoon karena Namjoon mengancam akan datang kerumah Jimin. Sedangkan Jimin belum siap jika Yoongi
mengetahui kebenarannya.

Pertama kali bertemu Namjoon tidak disambut oleh umpatan dan caci-maki

"Jimina. Yoongi akan segera di turunkan dari posisi Direktur. Ini kesempatan kita. Aku akan mengambil alih saham yang di lelang, dengan itu, kita bisa menjadi yang terkuat di perusahaan. Kamu akan segera menduduki kursi direktur". Jelas Namjoon dengan sumbringah senyum di bibirnya. Sesuatu yang belum pernah dilihat Jimin sebelum nya.

"Kita ?. Sejak kapan dia menggunakan istilah kita. Sejak kapan dia pandai
tersenyum, sejak kapan dia berfikir akan memberi ku jabatan dari yang dulu selalu berambisi untuk diri nya sendiri" batin Jimin.

"Aku minta maaf Jimina, atau aku menyesal karna telah membuat hidup mu menderita, atau aku mengaku sudah menjebak mu dari sejak kamu kecil. Bukankah seperti itu harusnya. Kim Namjoon ssi" Batin Jimin.

"Kenapa aku ?, Bukankah anda sangat mengingin kan jabatan itu ?" Jawab Jimin

"Aku merasa sudah terlalu tua untuk mengurusi perusahaan. Aku akan
mendukung mu. Kamu harus jadi yang nomor satu di perusahaan" jawab Namjoon

"Aku tidak tertarik !!" ucap Jimin sambil berdiri dan membungkuk untuk pergi.

"Jimina, kamu adalah putra ku. Aku akan menjadikan mu yang terbaik. Aku sudah berjuang di perusahaan dari awal. Ini adalah kesempatan yang ku tunggu-tunggu sejak dulu"

"Itu juga aku gak tertarik" jawab Jimin singkat dan lalu pergi.

Namjoon berlari dan menghalangi Jimin. "Jimina, aku baru tau kalau kamu
sebenarnya adalah anak kandung ku"

Jimin menyeringai, tak tahan melihat Namjoon dengan tidak tau malu berkata kalau dia ayah kandung Jimin. "Ayah kandung tak akan tega melemparkan anaknya ke neraka seperti yang kamu lakukan Kim Namjoon ssi. Apa kamu tau, ke keluarga seperti apa kau menyerahkan ku ?. Aku di perlakukan lebih dari binatang sejak aku bayi dikeluarga itu. Di injak dan dihina seperti sampah. Lalu apakah ada artinya menjadi orang nomor satu atu sekarang ?". Luapan emosi Jimin

"Mereka memperlakukan mu seperti itu?. Aku akan membunuh satu keluarga itu". Jawab Namjoon

"Jika anda ingin membunuh orang yang menyiksa ku, Sebaiknya anda
bunuh diri". Tegas Jimin sebelum akhirnya pergi.

Sampai larut malam Jimin belum pulang, Yoongi yang sedari tadi uring-uringan dan gelisah. Akhirnya menurunkan ego nya dan menelpon
Jimin.

Jimin masuk kamar dan membiarkan Hp nya berbunyi. "Aku disini" Jawab
Jimin lesu.

"Kamu dari mana sampai semalam ini ?" Tanya Yoongi melihat Jimin datang dengan wajah yang tampak tegang

"Kamu udah makan ?" balas Jimin sambil melepas Jas nya

Yoongi tak menjawab dan hanya menatap Jimin, tatapan penuh pertanyaan

"Aku siapain makan ya" lanjut Jimin datar dan dingin, dan bersiap untuk
ke dapur

Yoongi menghalangi langkah Jimin "Ada apa ?" Tanya Yoongi.

"Aku sudah bilang gak ada apa-apa." Jawab Jimin sedikit gusar

"Apa karna tadi kamu bersama Taehyung ?"

Jimin makin lelah, dan menghela nafas dalam. "Kita cuma makan siang direstoran. Udahlah, kamu ini kenapa sih ???. Jawab Jimin.

- to be continued -

BLIND SUSPICION [YOONMIN] || ENDМесто, где живут истории. Откройте их для себя