Lola 4 🍼 Hukuman

242 40 4
                                    

Bang El kembaliii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bang El kembaliii. Selamat membaca.

🍼🍼🍼

Elbram Dwizasfha tahunya hanyalah bersenang-senang. Laki-laki 21 tahun itu belum mengenal tanggung jawab dalam hidup. Tepatnya bukan belum, tetapi enggan. Sebagai laki-laki tunggal dalam keluarga, ia malas menjadi kepala rumah tangga. Salahkan sang bapak, kenapa buru-buru menghadap Tuhan di saat anak-anak masih butuh sosoknya.

Menurut laki-laki yang tumbuh di kampung itu, bukan salah dia jika di usianya sekarang pikirannya belum bijak sebagai pria dewasa. Masa kecilnya dihabiskan tanpa sosok ayah, sehingga tak ada yang menjadi teladannya. Dia memilih menjadi manusia bebas dan menyerahkan soal kerja keras kepada ibu dan kakaknya.

Elsa si anak pertama membuat hidup Elbram terasa tenteram. Perempuan itu begitu bertanggung jawab. Setelah tamat SMA, Elsa pergi ke Jakarta untuk bekerja. Bram dengan senang hati memanfaatkan kebaikan sang kakak. Setiap masalah yang Elbram buat, pasti akan selesai oleh kakak perempuannya. Kemudian Elsa menikahi suami kaya yang memberikan banyak uang kepada keluarga mereka.

Elbram menghabiskan uang itu untuk menyenangkan teman-temannya. Menjadi donatur ketika balapan, menyumbang hadiah besar bagi yang menang, membantu teman yang perlu belanja bubuk putih, menyediakan pesta minuman bagi sesama anggota club, dan membawa wanita ke arena balap motor untuk penyemangat. Di kalangan club-nya, Elbram sangat dermawan.

Waktu itu Elbram mengalami kecelakaan akibat balapan, hingga kakinya patah dan harus menjalani operasi. Elbram berkenalan dengan Sandria Firsta ketika dirawat di rumah sakit. Dua minggu di sana, mereka berkomunikasi secara intens. Saat Elbram sudah boleh pulang, mereka sambung secara online. Setiap kali kontrol ke Palembang, Elbram mengajak Sandria untuk bertemu. Tak berapa lama, Sandria masuk jeratnya.

"Kak Bram, ayah ibu ngajak Kakak main ke rumah."

Ketika mendengar ajakan itu, Elbram hanya bertanya lewat alis yang dinaikkan.

"Ayah ibu ringam lihat kita pergi berdua. Kata mereka, jangan pacaran lama-lama. Kalau mereka minta kita menikah, maukan, Kak Bram?"

Perempuan kota itu meminta keseriusan dalam hubungan mereka. Elbram setuju saat melihat keluarga Sandria ternyata memiliki banyak uang. Mereka lalu bertunangan dan menyiapkan pernikahan dalam tempo yang sangat cepat, bahkan Elsa sebagai penyokong ekonomi keluarga pun tidak diberi kabar.

Mendekati hari pernikahan, Elbram kalap melihat nominal dalam rekening yang akan digunakan untuk mengadakan pesta meriah. Elbram yang cukup senang dicintai begitu besar oleh Sandria, sebetulnya tak menginginkan pernikahan. Ia lebih memilih mengajak lima teman club liburan ke Bali, dengan membelikan mereka paket liburan cuma-cuma.

"Lo nggak bisa dibiarkan! Harus ada yang bikin lo tahu tanggung jawab! Harus ada yang ngajarin lo buat nggak bertindak semaunya."

Elbram ingat kemarahan Dygta, suami Elsa, saat itu. Usia mereka hanya terpaut dua tahun. Dygta menempatkan dirinya, seakan dia jauh lebih bijaksana. Elbram dongkol sebenarnya. Namun, ia tak ada power. Uang di atas segalanya. Dygta memiliki banyak harta, dialah yang berkuasa.

About Lola (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang