part 42

424 60 11
                                    

_
_
_

Rasanya seperti benar - benar sebuah kutukan ketika Yoongi berfikir bahwa orang yang bersamanya saat masa-masa sulit pasti akhirnya akan meninggalkannya, dan fikiran itupun akhirnya terjadi.

Semua terasa hancur dan makin berat, saham sudah dilelang, jabatan juga harus dilepaskan. Tapi yang paling menyakitkan dati semua itu adalah Jimin mskin menjauh dari Yoongi.
Pemandangan seperti melihat Jimin lebih sering bersama Taehyung, bahkan mengabaikan dan seperti tak pedulu perasaan Yoongi. Mereka nyaris benar-benar tak betkomunikasi lagi.

Yoongi madih tetap bekerja menjalankan tugasnya sebagai direktur sampai rapat pemegang saham pemilihan direktur baru. Pikirannya juga masih terbebani oleh rasa tanggung jawab pada semua karyawan.

Seokjin terlihat serius dengan file yang ada ditangannya. Mengkomfirmasi berulang kali data yang ia temukan, karna ingin memastikan lagi sebelum melaporkannya pada Yoongi.

" Yoongia, aku menemukan data ini. Ada pengalihan dana dalam jumlah yang cukup besar dan sudah sejak lama"

Yoongi menyimak. " Dana untuk apa ?, dan fialuhkan kemana ?".

"Munhkin ini salah. Tapi aku sudah mengecek berkali-kali.
Dana itu di transfer ke rekening luar negri" jelas Jin dengan sangat hati-hati. Karna jika saja ini benar, pasti akan lebih menghancurkan perasaan Yoongi.

Yooni diam dan menunggu penjelasan Seokjin, tatapannya mengisyaratkan pertanyaan

"Ke rekening atas nama Park Jimin."

Yoongi stak, tak percaya. "Sejak lama ?, sejak kapan ?, tak mungkin Jimin seperti itu" ucap Yoongi

"Lebih dari dua tahun, dan terakhir sejak Direktur meninggal" Jawab Seokjin sambil menyodorkan berkas ditangannya pada Yoongi.

Yoongi membaca file itu, tangannya bergetar meremas kertas itu dengan emosi.
" Jadi inu yang Jimi. Lakukan pada appa !. Kenapa harus Jimin. Kenapa dan kenapa, setumpuk penyesalan dan amarah.

Yoongi mencari Jimin ke officenya, dan venar saja Jimin sedang di restoran bersama Taehyung.

Yoongi masuk restoran menghapiri meja Jimin dan Taehyung, mereka memasang wajah serius karena kedatangan Yoongi ke table mereka dengan wajah marah.

"Ada yang perlu ku bicarakan dengan mu"

"Ada apa?" Jawab Jimi masih dengan wajah datar yang selalu dia tunjukkab pada Yoongi akhir-akhir ini.

Melihat reaksi Jimin yang tekesan cuej dan tetap melanjutkan makannya, membuat darah Yoongi naik ke ubin-ubun.

Yoongi meraih tangan Jimin dan mencengkramnya erat, menyeret Jimin dengan kasar

Taehyung dan seisi resto melihat mereka, tapi tak ada yang berani mendekari mereka. Direktur dan General Manager adalah yang paling di takuti di MY Hotel.

Jimin benar-benar kewalahan dengan tenaga Yoongi. Dia diseret jauh dan dibawa kelantai atas, tempat dimana direktur Min melompat.

"Kamu kenapa ?, orang-oeang akan membucarakan kita kalau tingkah mu begini.."

"Aakkkhhkk"..
Tiba-tiba saja Yoongi memukula Jimin dengan sangat keras.

Jimin terhuyung, gerakan Yoongi sangat cepat dan tak dapat di elakkan Jimin.

"Helaskan apa ini ?" Ucap Yoongi sambil melemparkan tumpukan kertas yang dia pegang ke muka Jimin. Kertas itu langsung berterbangan terbawa angin.

"Apa itu ?' Tanya Jimin verusaha tenang, karna Jimin pasti sidah bisa memprediksi data apa yang Yoongi temukan sampai dia semarah ini.

"Sejak kapan kamu melakukan kecurangan itu ?, sejak kapan kamu menipu appa ku ?" Teriak Yoongi dengan emosi yang tak tertahan.

Jimin menghela nafas dalam " ternyata benar Yoongi akhirnya menemukan data itu" batin Jimin.

"Katakan kalau itu bukan kamu. Ku mohon !!". Ucap Yoongi berusaha mengatur emosinya.

"Itu aku !" Jawab Jimin singkat

"Menipu appa ku, mempermainkan perasaan ku, apalagi ?" Desak Yoongi dengan mata berkaca-kaca.

Jimin hanya menatap Yoongi dengan mata yang juga berkaca-kaca, tak tau haeus mengatakan apa untuk membela diri.

Beberapa saat mereka bertatapan, dan diam nya Jimin makin memancing emosi Yoongi.

Yoongi menggila dan memukuli Jimin sejadi-jadinya,

Jimin tak membalas, karna memang pukulan itulah yang Jimin butuhkan saat ini, kalau bisa Jimin ingin Yoongi memukulnya sampai tak bisa bangun lagi.

Yoongi berhenti karna kelelahan memukul Jimin dengan sekuat tenagamya sampai membuat Jimin babak-belur.

Yang di pukul dan yang memukul sama-aama sakit, mereka tersandar di dinding pembatas gedung yang baru di bangun setelah kejadian jatuhnya Direktur sisitu.

Kedatangan ku kesini, ke sisi appa mu memang sidah ku rencanakan dan persiapkan sejak kecil. Belajar dengan giat, walaupun harus di pukuli tiap har9, tapi aku tetap nersemangat, tujuan nya agar aku bisa diakui oleh Direktur Min yang ku yakini adalah ayah kandung ku"

"Jangan bikin kebohongan lain lagi, ku mohon" jawab Yoongi dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.

"Anak dari derektur Min dan wanita simpanan nya yang telah lama meninggal karna kecelakaan.Aku di buang, di besarkan oleh keluarga yang menakutkan. Itu adalah skenario hidupku. Appa mu membuang ku, dan tak peduli pada ibu ku. Itu yangbku tau dan membuat ku menyimpan dendam yang besar pada Direktur Min" Jelas Jimin

Yoongi hampir gila mendengar penjelasan itu, anak dari wanita simpanan appanya, itu artinya mereka bersaudara

- to be continued -

BLIND SUSPICION [YOONMIN] || ENDМесто, где живут истории. Откройте их для себя