10.

10K 124 8
                                    

***

Ini adalah hari libur dan vellen memutuskan untuk tidak pergi kemana- mana ia hanya akan bersantai di rumah di temani seekor kucing yang ia adopsi beberapa hari yang lalu dengan izin edbert, ia bilang itu untuk menemaninya ketika dirinya tidak datang.

Sementara edbert berada di rumah nya bersama istri nya. Ia sudah memberi kabar pada vellen bahwa ia tak akan mengunjunginya karna orang tuanya akan mengunjunginya.

Kini edbert berada di ruang kerjanya itulah yang ia lakukan ketika hari libur atau tak mengunjungi vellen ia akan berdiam diri di ruang kerja memeriksa beberapa email yang masuk.

Rumah tangganya memang sudah hambar mereka memang menikah karna perjodohan. Hingga beberapa tahun Ellena belum juga hamil hingga ia tau jika istrinya itu tidak bisa memiliki seorang anak. Edbert selalu mendapat tekanan dari orang tuanya tentang keturunan itu semakin membuat nya muak.

Saat edbert sedang fokus memeriksa laporan-laporan hingga fokusnya teralih pada ketukan pintu menampilkan Ellena yang masuk keruang kerjanya.

"Mas ada mommy dan dady di ruang keluarga" ujar Ellena saat berada di depan meja kerja edbert.

" Mereka sudah sampai?, baiklah sebentar lagi aku akan turun" ujar edbert

" Baiklah aku turun lebih dulu" ujar Ellena lalu pergi lebih dulu menemui ayah dan ibu mertuanya itu.

Setelah menutup laptop dan membersihkan meja kerjanya edbert berjalan turun ke bawah menemui orang tuanya di ruang keluarga.

" Mom dad bagaimana kabar kalian?" Tanya edbert berjalan mendekati  dan memeluk ibunya.

" Kami baik-baik saja bagaimana kabar mu?" Tanya sang ibu balik.

" Aku baik-baik saja sangat baik hanya saja perusahaan sedikit sibuk akhir-akhir ini". Ujar edbert menyadarkan tubuhnya pada sandaran sofa di spring ibunya.

" Jagan terlalu lelah jaga stamina mu kau selalu sibuk di kantor bagaimana bisa kau memberikan ku cucu jika kau sibuk di kantor". Cecer sang ibu pada edbert.

"Hah...mom mommy  tau jika Ellena tidak bisa memberikan keturunan, bagaimana aku memberikan mu cucu jika wanita yang kau pilih saja mandul" ujar edbert dengan helaan nafasnya ya sudah bosan dengan desakan ibunya itu.

" Ya mana mommy tau jika dia mandul" gerutu ibunda edbert.

" Sudah lah Jagan membahas itu sekarang nanti Ellena bisa mendengar nya". Sela Dady edbert  karna saat ini Ellena berada di dapur membantu maid menyiapkan makan siang untuk mereka.

"Setelah makan siang bisakah mommy dan dady datang ke ruang kerja ku ada yang ingin aku bicarakan dengan kalian" ujar edbert pada orang tuanya.

Mereka melanjutkan obrolan- obrolan santai di ruang keluarga karna Ellen sudah bergabung dengan mereka jadi mereka mengalahkan pembicaraan mereka.

***

Setelah makan siang kini edbert dan kedua orang tuanya kini sudah berada di ruang kerjanya.

" Apa yang ingin kau bicarakan son?" Tanya Dady edbert.

" Aku bertemu seseorang dan aku jatuh cinta dengannya dia sekertaris ku yang baru, aku sudah beberapa kali berhubungan dengannya." Edbert menceritakan tentang vellen pada orang tuanya.

"Sejak kapan? Apakah wanita itu hamil?" Cecer mommy edbert sedikit antusias.

" Enam bulan yang lalu, Tidak mom dia menggunakan alat kontrasepsi dia bilang tak ingin memiliki anak dengan status yang tidak jelas". Ujar edbert lesu jujur ia juga sudah ingin memiliki keturunan karena teman- temanya sudah memiliki keturunan semua.

Selir (Vellen) 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang