07.

40.7K 196 2
                                    

****

"Are you wake up baby?" Tanya edbert saat memasuki kamar dan melihat vellen yang sudah bangun melihat ke luar jendela.

" Ehem" jawab vellen dan bangkit merentangkan tangannya meminta di peluk.

" Masih lelah?" Tanya edbert lagi karna melihat tingkah manja vellen.

" Nope, hanya ingin di peluk" ujar vellen dengan senang hati edbert memeluknya.

Edbert naik ke atas ranjang bersandar pada headboard membawa vellen ke dalam pelukannya.

" Kamu dari mana?" Tanya vellen karna saat ia bangun tak melihat edbert di sampingnya, ia kira edbert sudah pergi.

" Menelfon sekertaris ku dan para pekerja rumah untuk tidak datang dan mengganggu kita, aku ingin seharian di rumah bersama mu" ujar edbert tangannya terulur mengelus rambut vellen.

" Kau tak pergi ke kantor?" Tanya vellen antusias dan menegakkan badannya menghadap edbert.

"Yes baby Aku akan di rumah menemani mu seharian." Ujar edbert lalu di akhiri kecupan di bibir vellen.

" Ayo mandi" ajak edbert lalu beranjak dari tempat tidur namun vellen malah merentangkan tangannya. Edbert yang mengerti pun langsung mengangkat vellen ke dalam gendongannya. Tubuh vellen masih dalam keadaan naked karna kejadian panas semalam.

"Ternyata kau sangat manja ya" ujar edbert melihat tingkah manja vellen. Ia berjalan menuju kamar mandi.

" Aku hanya manja kepada mu my sugar Dady".jawab vellen tepat di telinga telinga edbert.

" Oh yea I'm your Dady?" Goda edbert.

" Yes your my hot dadyh" vellen membalas godaan edbert dengan memperhatikan wajah binalnya. Namun edbert malah menampar bokong sintal vellen yang tak terbungkus sehelai benang pun.

Plakk

"Akhhhh edbert" teriak vellen terkejut.

" What do you say?" Edbert tak kalah terkejut karna selama bersamanya ini pertama kalinya vellen menyebut namanya. Ia mendudukkan tubuh vellen di atas wastafel dan langsung melumat bibir vellen.

"Emhhh" desah vellen terkejut dengan perbuatan edbert yang tiba-tiba.

Mereka saling melumat bertukar saliva dan membelit lidah satu sama lain. Tangan edbert bergerak meremas payudara vellen sesaat dan bergerak ke bawah hingga selangkangan vellen, ia mengelus bibir vagina vellen yang sudah basah memasukan dua jarinya ke dalam vagina vellen.

"Aahhh" desah Villia setelah edbert melepaskan ciumannya dan turun menyusuri leher jenjangnya yang sudah penuh kissmark semalam.

Tubuh vellen bersandar pada kaca di belakangnya saat edbert mulai bermain dengan payudara.

" Aahhhh dadyhhh bisakah kau langsung masukan saja kontol muhhh"

"Emhhhh....ahhhh aku tak tahan.. memek ku sangat gatal" desah Villia saat edbert mengulam putingnya.

Edbert menegakkan tubuhnya memandang mata sayu vellen yang sedang menahan hasratnya. Edbert menurunkan celana pendek yang ia kenakan penisnya langsung menyumbul tegak ia mengocok penisnya sebentar dan melumuri penisnya dengan pelumas sebelum memasukkan ke dalam vagina vellen. Edbert menggesekkan kepala penisnya pada bibir vagina vellen sebelum menghentakkan penisnya masuk.

JLEBBBB

"AAHHHHHH" desah Villia kepalanya mendengak merasakan hentakan penis edbert pada vaginanya.

"Ssttthhh... memek mu masih saja sempit sayanghhh..." ujar edbert saat penisnya di remas oleh dinding vagina vellen.

Edbert memegang pinggang vellen dan mulai menggerakkan pinggulnya dengan ritme pelan membuat vellen mendesah tak tahan dengan gerakan pelan edbert.

Selir (Vellen) 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang