Part 8

150 23 0
                                    


⚡⚡⚡


Jennifer membuka matanya perlahan, matanya mulai menyesuaikan cahaya yang berasal dari jendela. Terlihat matahari bersinar dengan teriknya. Hal pertama yang dilihat Jennifer adalah langit-langit sayap rumah sakit di Hogwarts. Jennifer berusaha mengingat apa yang membuatnya berakhir disini. Jennifer ingat, dia telah bertemu dengan Voldemort semalam. Mengerikan.

Jennifer memikirkan bagaimana keadaan sahabatnya. Semoga Harry, Hermione, dan Ron baik-baik saja. Kemarin adalah hari yang berat, selanjutnya Jennifer akan melakukan semuanya sendiri. Dia tidak ingin membahayakan orang lain. Tiba-tiba lamunannya buyar ketika ada seseorang masuk. Itu Profesor Dumbledore.

"Halo nak, bagaimana keadaanmu?" ucap Profesor Dumbledore dan mendekati Jennifer.

"Aku baik Profesor, bagaimana dengan sahabatku?" tanya Jennifer cemas.

"Jangan khawatir, mereka baik-baik saja" balas Profesor Dumbledore dengan tersenyum.

"Syukurlah, jadi apa yang terjadi dengan batunya?" kata Jennifer.

"Aku sudah merundingkan ini, Nicholas Flamel setuju untuk menghancurkan batu bertuah" ucap Profesor Dumbledore.

"Tapi bukankah batu itu yang membuatnya hidup?"

"Benar, tapi umurnya sudah lama mungkin dia sudah lelah" kata Profesor Dumbledore sambil mendekati troli yang berisi banyak camilan.

"Oh lihat teman-temanmu mengirimkan banyak permen dan coklat, boleh aku mencoba?" tanya Profesor Dumbledore dengan memegang permen.

"Tentu silahkan, Profesor bolehkah aku meminta sesuatu?" kata Jennifer.

"Apa itu nak, aku akan bersedia membantu" balas Profesor Dumbledore.

"Profesor PTIH sekarang tidak ada, bagaimana jika anda merekrut guru baru, Remus Lupin" ucap Jennifer dengan tersenyum.

"Oh bagaimana kamu mengenalnya, mungkin bisa karena dia dulu sangat handal dalam PTIH" kata Profesor Dumbledore.

"Ehm itu rahasia Profesor, aku berharap melihat dia yang menjadi guru tahun depan" ucap Jennifer senang.

Dumbledore tersenyum melihat bagaimana antusiasme Jennifer tentang Remus Lupin. Dumbledore pasti mengetahuinya, mengetahui semuanya. Jennifer tahu itu.

"Baiklah aku akan pergi nak, sampai jumpa"

Setelah Dumbledore pergi. Jennifer segera bangun untuk melihat permen dan coklat, ia penasaran siapa saja yang mengirimkan ini semua. Sebanyak ini. Sepertinya kebanyakan dari penggemar, Jennifer menjadi besar kepala sekarang karena banyak yang menyukai dirinya. Jennifer terfokus pada coklat kodok, bukan, maksudnya dari siapa pengirimnya. Draco Malfoy.

Ferret sialan itu.

***

Jennifer terburu-buru untuk menuju ke aula besar untuk menemui keempat sahabatnya. Dia sudah keluar dari sayap rumah sakit karena tidak betah disana. Jennifer juga segera ingin mengetahui siapa yang akan memenangkan Piala Asrama tahun ini. Seingat Jennifer Slytherin yang akan memenangkan Piala Asrama terlebih dahulu, tapi tentunya nanti tidak, karena Gryffindor mendapatkan banyak poin. Lagipula trio emas dan Jennifer tidak mengurangi banyak poin Gryffindor.

Come to Hogwarts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang