Happy reading!!
⚡⚡⚡
Jennifer berjalan menuju kelas Pertahanan terhadap Ilmu Hitam dengan Professor favoritnya. Dia sangat ahli dalam pelajaran ini, bahkan Jennifer menjadi murid kesayangan Professor Lupin setelah Harry. Dia juga pintar dalam ramuan, hanya saja dia tidak menjadi murid kesayangan Professor Snape. Tidak seperti Draco Malfoy, anak Slytherin yang menyebalkan itu.
Beberapa hari ini kehidupan Jennifer berjalan lancar tanpa beban pikiran apapun. Ia tetap mengikuti pelajaran setiap harinya. Jennifer sering menjawab pertanyaan-pertanyaan daei Professor seperti Hermione, hanya saja tidak sesering Hermione. Dia tidak ingin dijuluki juga Nona-Tahu-Segalanya.
Jennifer yang sedang tidak fokus, salah memasuki ruang kelas. Di sana bukannya menemukan ruangan yang kosong tanpa penghuni, tapi malah menemukan sepasang kekasih dan bercumbu mesra. Dia melotot melihat hal itu, bisa-bisanya telah menodai matanya. Ia kenal siapa orang itu.
"Jennie! a-aku—jangan bilang pada siapapun!" kata Percy panik melihatnya.
Ya mereka berdua adalah Percy Weasley dan Penelope Clearwater. Tidak disangka mereka bersembunyi hanya untuk bermesraan, mereka sepasang kekasih. Beruntung yang menemukan Jennifer bukan si kembar Weasley.
"Well sepertinya aku salah masuk kelas, aku tidak akan bilang siapa-siapa kok" ujar Jennifer dan menyeringai melihat mereka berdua.
"Berjanjilah."
"Eh kalau itu aku tidak bisa, aku akan pergi sekarang, lanjutkan kegiatan kalian" Jennifer mengedipkan matanya pada mereka dan segera keluar dan menutup pintu.
Jennifer tersenyum melihat Percy yang mempunyai kekasih. Ia turut bahagia. Dia bertanya-tanya bagaimana Penelope bisa mengambil hati seorang Percy yang kaku. Jennifer melanjutkan perjalanan menuju kelas. Saat sudah menemukannya ia segera masuk ke dalam.
Sudah ada beberapa anak yang datang. Jennifer melihat Neville yang duduk sendirian segera duduk disampingnya. Di depan juga ada Seamus dan Dean.
"Hallo kalian" Jennifer menyapa mereka bertiga.
"Hai Jen, kenapa kau baru sampai? padahal kau tadi berangkat duluan" ujar Neville.
"Aku salah masuk ruang kelas, ngomong-ngomong dimana Harry, Ron dan Hermione?" ucap Jennifer.
"Oh begitu, kalau mereka aku tidak tahu" balas Neville.
"Mungkin saja masih dalak perjalanan" ujar Seamus.
Jennifer menoleh ke arah Seamus. Dia memperhatikan wajahnya, seperti ada yang kurang. Jennifer mulai menahan tawanya saat tahu jika Seamus tidak memiliki alis.
"Bloody hell Seamus, kau tidak punya alis?" Jennifer mulai tertawa.
"Dia meledakkan ramuannya lagi" ujar Dean, dia juga ikutan tertawa saat mengingat kejadiannya.
"Itu tidak lucu teman-teman" Seamus memandang datar mereka berdua.
"Tapi— kau lucu" kata Jennifer dan masih berusaha untuk tidak tertawa.
"Hei! nanti alisku juga tumbuh" Seamus mengerucutkan bibirnya.
"Baiklah baiklah, jangan buat ekspresi seperti itu" ucap Jennifer dan berhenti tertawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Come to Hogwarts
AcakJennifer Rosemary, dia sangat menyukai film harry potter, dia mempunyai banyak karakter yang di sukai tapi sayang sekali ending nya mereka mati. Karena kecintaan nya terhadap harry potter dia memiliki banyak sekali aksesoris harry potter bahkan ia m...