LIMA

403 70 7
                                    

Happy reading

Airani menghembuskan nafas lelah, tangannya yang pegal karena di gunakan men-scrol layar ponsel sedari 20 menit yang lalu mengucek pelan matanya yang terasa pegal, perih dan berair.

Nyaris setiap detik berlalu, saking fokusya Airani mencari apa yang dia inginkan di media sosial,  dan apa yang wanita itu cari, belum berhasil Airani dapatkan. Ai bahkan tak berkedip sedikitpun.

Airani yang meletakkan hati-hati ponselnya di atas nakas. Tapi, di saat wanita itu sadar, dia belum menghapus history pencariannya di semua media sosialnya. Wanita yang tengah sakit hati itu, meraih kembali ponselnya. Tangannya dengan gesit menghapus history  yang berisi tentang cara menjual ginjal, cara mencari orang yang mau membeli ginjal,   berapa harga satu ginjal di hargai, apakah boleh ibu yang masih menyusui melakulan donor ginjal. Masih banyak lagi. Dalam waktu 20 puluh menit, sambil melirik taakut-takut kearah pintu. Takut tiba-tiba suaminya datang dan masuk. Airani mencari segala informasi tentang jual beli **gan dalam tubuh  manusia.

Dan pada saat wanita itu melihat segalanya di internet tentang jual beli organ tubuh manusia. Wanita itu merasa mual, dan merasa takut setengah mati. Tapi, rasa takut, rasa mual berhasil di kalahkan oleh tekadnya yang kuat. Tekadnya yang tidak mau dan tidak terima di duakan dan di sakiti seperti saat ini.

Wanita itu menghembus nafas lega, di saat riwayat pencarian tentang jual beli **gan tubuh manusia, sudah berhasil dia hapus semua.

Dan Airani berjanji dalam hati, di saat tidak ada Aram di rumah. Airani akan mencari sampai dapat, orang yang mau membayar ginjalnya dengan harga mahal.

Lagi, Airani kembali meletakkan ponselnya di atas nakas. Bersamaan ada suara pintu yang di buka  orang dari luar.

Tubuh Airani tegang, wanita itu mengira, Aram tak akan menghampirinya, mengingat sudah hampir setengah jam berlalu, tak ada batang hidung Aram.

Untuk menghampiri Aram. Tidak akan Airani lakukan. Di sini, Aram yang salah. Aram yang tega dan jahat. Aram yang harus minta maaf dan kalau bisa.... Aram... membatalkan niatnya yang ingin menikah lagi atau rujuk dengan mantan istrinya.

Sungguh, walau sudah di sakiti hatinya, fisiknya, Airani... demi hatinya yang sangat mencintai suaminya, dan demi masa depan, mental anaknya Sultan. Airani akan memaafkan Aram begitu saja.

Dan Airani menahan nafas kuat, sampai wajahnya yang putih bersih kemerahan, di saat ada  suara langkah Aram yang mendekat kearahnya.

Jangan mendekat sebelum kamu mengatakan. Kamu membatalkan segala niat menyakitkan untukku dan anak kita rasakan. Teriak batin Airani. Airani yang rasanya tak sanggup dan tak mampu mengeluarkan isi batinnya di atas dengan mulutnya.

Dan sial. Terdengar dari ketukan langkah Aram. Laki-laki itu semakin mendekat kearahnya, sedetik, dua detik, lima detik berlalu, angin sepoi yang di bawah tubuh Aram, sudah menerpa wajahnya dan Airani yang menunduk dalam, bisa melihat... ujung sepatu yang masih terpasang di kaki Aram, bahkan sudah menyentuh ujung kaki mungil milik Airani.

Airani yang sontak menarik mundur kakinya, sampai ujung sepatu  Aram tak menyentuhnya lagi saat ini.

Aram mendengus, melihat kelakuan Airani saat ini.

Airani... yang... ck, kalau di ingat sifatnya tadi, membuat Aram kesal sendiri. Dan Aram tak mau kesal, di saat dia ingin membicarakan sesuatu yang penting saat ini dengan perempuan di depannya.

"Tatap aku..."ucapnya tegas, sembari merangkum dagu Airani. Membuat Airani sudah menatap Aram saat ini. Padahal, Airani tak sudi menatap Aram. Hatinya masih terlalu sakit. Tapi, apa yang bisa dia lakukan. Dagunya sudah di rangkum erat saat ini.

Menyesal Karena Terlambat MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang