SEPULUH

238 42 5
                                    

Ebook menyesal karena terlambat mencintaimu sudah ready di playbook. Bisa beli dan download di sana yg mau baca cepat sampai tamat.

 Bisa beli dan download di sana yg mau baca cepat sampai tamat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

******

J

am sudah menunjukkan pukul delapan pagi, tetapi pemilik kamar yang dindingnya di cat dengan warna monokrom itu, masih pulas di bawah selimut besar berwarna putih yang membungkus tubuh mungilnya.

Tubuh mungilnya yang tanpa wanita itu sadari, sudah membuat para wanita iri melihatnya. Bagaimana tidak iri, setelah melahirkan satu bulan, perut buncit, tubuhnya yang cukup berisi selama masa hamil, kempes dan menghilang begitu saja. Dan sudah satu tahun berlalu sejak kehamilan, membuat tubuh dari ibu muda itu bak tubuh gadis yang belum pernah melahirkan.

Angin berhembus cukup kencang di luar, masuk lewat ventilasi dan menyibak gorden yang belum di singkap itu, segera sinar matahari pagi langsung masuk ke dalam kamar dan mengenai langsung wajah wanita itu tepat pada matanya, membuatnya silau dan perlahan terusik dalam tidurnya.

Ai... sontak mengusap wajahnya. Ya, perempuan itu Ai, yang detik ini sudah membuka pelan-pelan kedua matanya yang terasa sedikit lengket saat ini.

Awalnya wanita itu terlihat lemas, malas-malasan, tetapi di saat otak wanita itu akhirnya mengingat kejadian semalam. Wanita itu bahkan sontak terbangun dengan kasar dari baringannya, langsung menatap kearah samping kanannya.

Tidak ada orang yang dia cari, siapa lagi yang dia cari... kalau bukan suaminya, Aram. Dan Ai malah menemukan selembar kertas yang ada di atas bantal.

"Bajingan!"maki wanita itu sakit hati, dia tinggalkan begitu saja,  lalu  wanita itu meraih kasar kertas putih yang berisi dua  paragraf tulisan tangan yang rapi.

Istrahat yang puas, Ai. Sultan Mas  suruh bawa bibi jalan-jalan. Akan pulang pukul 12 nanti. Makanaan kesukaanmu sudah ada di meja makan, Sayang. Mas merasa sangat puas dan tertantang. Kamu diam dan setengah menolak, membuat Mas menggila. Nggak seperti sebelumnya, Mas bosan. Kamu terlalu nurut di atas ranjang.

Suamimu, yang tidak akan pernah berubah walau akan  menikah  lagi, walaupun perempuan itu adalah wanita yang Mas  cintai, sejak dulu maupun hingga detik ini.... emot love.

Srek... srek... srek...

Suara sobekan kertas, memenuhi kamar yang hening. Lalu kertas yang sudah menjadi potongan kecil itu, Ai hempas di atas udara, membat Ai terlihat seperti sedang mandi kertas saat ini.

"Menjijikkan!!!!"jerit Ai lepas.

Ai mengacak-ngacak, menjambak rambutnya kesal, sengaja, membuat dirinya terlihat seperti orang gila, dari pada dia harus menangis, menangis lagi karena kelakuan suaminya yang dalam waktu 24 jam berubah menjadi monster yang sangat menyeramkan dan kejam.

Ya. Kejam. Pria itu ternyata tak main-main, di saat pria itu mendapatkan puncaknya, pria itu meneriakkan nama Cla....membuat hati Ai luar biasa terasa sakit semalam dan rasa sakit itu bahkan masih Ai rasakan hingga detik ini. Tapi,....

Menyesal Karena Terlambat MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang