13

134 21 1
                                    


Air mata ingin keluar dari mata Aram, tetapi Aram menahannya sebisa mungkin, sampai kedua matanya yang tak bosan  menatap kearah wajah bidadari surga dunia akheratnya, terasa perih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Air mata ingin keluar dari mata Aram, tetapi Aram menahannya sebisa mungkin, sampai kedua matanya yang tak bosan  menatap kearah wajah bidadari surga dunia akheratnya, terasa perih.

Air mata yang ingin tumpah, bukan air mata kesedihan. Tapi, air mata bahagia yang bahkan  tidak bisa Aram uraikan, betapa besar rasa bahagia yang dia dapatkan saat ini. Dan Aram tak mau, mengotori hari bahagia hari ini dengan air matanya, walau air mata yang keluar sekalipun adalah air mata bahagia.

Sudah 7 menit berlalu. Tanpa berkedip, Aram menatap kearah wanitanya yang sedang bercengkrama melempar canda dan tawa dengan para teman dan sepupunya.

Wajah wanitanya sangat cerah, secerah wajahnya saat ini. Merasakan momen indah dan bahagia malam ini, membuat Aram rasanya ingin nangis dan tertawa secara bersamaan.

Ingin nangis, pria itu sangat menyusukuri. Kesalapaham yang terjadi antara keduanya sudah usai. Mereka akan memulai lembar baru sebagai pasangan suami istri besok  lusa.

Dan Aram rasanya ingin menangis, merutuki, kebodohannya dan menyesali segala kejahatan yang sudah dia lakukan pada Cla. Cla yang tidak tahu apa-apa.

Dan Aram tak sengaja menatap kearah tangannya. Tangannya saat di tatap olehnya bergantian dengan menatap Cla. Gemetar begitu saja saat ini.

Ingatan 3 tahun yang lalu mau tak mau menghampiri telak kepala Aram.

Sial. Maki hati kecil pria itu, masih menatap sinis, penuh amarah pada tangannya yang dia gunakan untuk menampar bolak-balik pipi Cla 3 tahun lalu. Saking kuat tamparannya, membuat Cla sampai terjatuh menghantam lantai. Tak hanya menampar. Dia juga menendang  Cla. Cla yang berusaha menjelaskan, tapi dengan bajingan,  dia tidak  memberi kesempatan sedikitpun.

Aram mengalihkan tatapannya kaku kearah lain, atau dia akan lepas kontrol menganiya tangannya sendiri, membuat dia terlihat bagai orang gila di depan keluarga Cla dan para sahabat Cla.

Dan betapa kaget Aram, di saat ia mendapati Cla sudah berdiri tepat dibdepannya, menatap heran dan cemas kearahnya.

"Apa ada masalah, Mas?"Cla menghapus jarak antaranya dengan Aram. Tangan lentik  wanita itu memegang lembut bahu hangat dan lebar prianya. Prianya yang mendongak lembut kearahnya saat ini.

Aram menatap Cla nya dengan mata yang berkaca-kaca. Tangan kokohnya, pria itu bawa ke depan dada Cla. Cla segera menangkap dan menggenggam lembut tangan hangat sang calon suami.

Aram menghembus nafas lelah. Membat perasaan Cla semakin cemas.

"Tiba-tiba keingat, dua tanganku ini, sangat jahat padamu 3 tahun yang lalu."setitik air mata jatuh di sudut kanan mata Aram. Cla yang melihatnya tercekkat dengan tangan yang reflek menghapus lembut air mata aram. Kepala wanita itu menggeleng lembut.

"Aku juga, akan melakukan hal yang sama kalau ada di posisi kamu Mas 3 tahun yang lalu."

"Aku juga pasti akan salah paham, dan nggak akan pikir panjang untuk menggugat kamu ke pengadilan."ucap Cla dengan nada sungguh-sungguhnya.  Wajahnya terlihat sangat serius. Tetapi, masih ada seberkas senyum di wajah cantik  wanita itu detik ini, membuat hati Aram tak terlalu nyeri melihat dan mendengarnya.

Menyesal Karena Terlambat MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang