4 • Skyline Home

2.2K 238 57
                                    

• Your Vote and Comment •Is My Moodbooster

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Your Vote and Comment •
Is My Moodbooster

Kalau ada typo tolong tandai

|||

||

|

•••

"Jadi Aruna tinggal nunggu jadwal wisuda?"

Aruna mengangguk, "Iya Mami. Tapi belum tau, karena belum ada pengumuman."

"Hoo begitu, pokoknya kasih tau ya—Bagas, kita harus buat pakaian seragam buat datang wisuda Aruna nanti."

Si anak yang sedang sibuk main catur bersama papi di meja sebelah tempat Aruna dan mami menonton tv itu cuma bergumam tidak jelas. Ia sedang fokus, karena terakhir kali main kalah terus dengan papi.

"Bagas, jawab Mami kamu tuh, sebelum tantrum," bisik papi yang santai melihat langkah strategi anaknya.

"... Iya Mi, atur saja. Bagas ngikut."

Mami tersenyum senang. Ia sedang sibuk mengepang rambut Aruna—yang sedang sibuk menonton tayangan televisi dari Korea Selatan berjudul I Live Alone. Matanya begitu serius, tak terusik rambutnya sejak tadi dimainkan oleh ibu mertuanya.

"Oke—Aruna, kamu fokus sekali. Suka banget nonton ini?" Mami penasaran karena Aruna sejak tadi diam. Meskipun anak ini memang tidak banyak ngomong sih, mungkin masih malu dan belum terbiasa bersama keluarga baru.

Padahal, waktu kecil aktif sekali. Batin mami sedih.

"... Seru, Mi. Mereka mirip sama Aruna. Tinggalnya sendirian."

Jawaban itu membuat gerakan kuda catur Bagas melangkah sembrono. Papi memanfaatkan itu untuk melihat peluang langkah selanjutnya—dan ya, Bagas kalah lagi.

"Aruna sekarang ada kita. Tidak sendirian. Jangan ngomong begitu," mami mengusap rambut yang sejak tadi ia mainkan sedemikian rupa.

Aruna yang selonjoran dan menyandarkan diri ke kaki sofa mendongak, menatap mami yang duduk di sofa tepat di belakangnya bersandar. "Hehe, iya. Makasih ya Mami sama Papi sudah bawa Aruna,"

Bagas menyahut, "Mas Bagasnya tidak disebut?" meski ia fokus main catur, suara Aruna masih terdengar kok.

"... Iya Mas Bagas juga," katanya pelan, sebenarnya ogah. Tapi karena ada mertuanya jadi sungkan berbuat semena-mena.

"Duuh, sayang. Memang tidak salah kalian menikah," mami terharu mendengar Aruna sudah menganggap mereka keluarganya.

Tinggal membuat kedua anak ini saling cinta saja. Hihi.

Aruna kembali fokus ke tontonannya. Menampakkan seorang aktor pria dengan wajah rupawan sedang work out di rumah sendirian.

Husband MaterialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang