8 • Piecing it Together

3.8K 344 91
                                    

• Your Vote and Comment •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Your Vote and Comment •

is My Moodbooster

Kalau ada typo tolong tandai😚

|||

||

|

•••

Bagas terbangun dari tidurnya. Ia duduk bersandar ke kepala ranjang. Menengok ke sebelah dan mendapati dirinya hanya sendirian membuat hatinya merasa kekosongan yang aneh.

Biasanya, ada perempuan lucu yang tidur sambil mengerucutkan bibirnya dengan absurd seakan minta dicium. Bagas sampai harus berkali-kali menahan diri untuk tidak meraup bibir ranum itu dalam satu kali telan.

"Shit, berhenti berpikir mesum!" Ia mengacak rambutnya yang memang sudah berantakan karena habis bangun tidur.

Baru kali ini ia tidur dengan perasaan tak enak hati. Teringat Aruna membuatnya badmood—karena istri imutnya itu sedang merajuk, bahkan marah besar.

Padahal kemarin mereka masih baik-baik saja. Kenapa perasaan istrinya bisa berubah di malam hari?

"Apa segitunya dia nggak suka main golf denganku?" Bisiknya sedih.

Jujur, Bagas sangat menikmati kebersamaan mereka. Waktu main golf bersama ia bisa dekat-dekat dengan Aruna tanpa dicurigai oleh istrinya itu. Mau skinship tinggal pegang tangannya saja, mau memeluk dari belakang tinggal bilang postur tubuh Aruna kurang sesuai. Ia bisa dekat dengan dalih mengajari.

Kalau Aruna kelelahan? Ia bisa tiba-tiba mengelap keringat di kening istrinya. Dan saat Aruna berhasil membuat langkah permainan golfnya membaik, ia bisa tiba-tiba menepuk kepalanya dengan lembut dengan alasan menyemangati.

"Ah, kenapa dia marah?" Keluh Bagas tak paham. Dalam hati memikirkan apa langkah yang harus ia lakukan agar istrinya mau berdamai.

"Tapi dia juga menyebalkan," lanjutnya lagi. Mengingat semalam Aruna seakan mengejek teman-temannya.

Kenan, Jeremy, Anindita dan... Cindy.

Lamat-lamat Bagas menyebut empat temannya itu sementara memikirkan apa yang terjadi dengan istrinya yang berkaitan dengan mereka. Bagas tulus saat mengatakan ingin istrinya akrab dengan lingkaran pertemanannya. Apalagi ia juga sudah tau, Aruna tidak punya teman dekat dan hanya bergantung dengan kakaknya.

Meskipun memang perbedaan usia yang terbentang antara mereka sangat jauh. Teman-teman Bagas bukan yang suka mempermasalahkan hal seperti itu biasanya.

Husband MaterialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang