10 • Bravery in a Giant Panda Plush

1.7K 243 68
                                    

• Your Vote and Comment •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Your Vote and Comment •

is My Moodbooster

Kalau ada typo tolong tandai😚

|||

||

|

•••

Aruna memandang langit Jakarta dari jendela mobilnya. Titik air hujan makin terlihat nyata seiring deras air itu jatuh ke Bumi. Langit juga sudah menggelap. Padahal baru jam empat sore.

Entah efek AC mobil yang terlalu dingin atau ditambah cuaca di luar yang mulai makin menggelap. Perutnya terasa sakit. Seperti kram tapi agak melilit.

"Apa efek kopi, ya?" Gumamnya sendiri.

"Nona, kita sudah sampai." Sopir yang mengantarnya tepat berhenti di depan lobi apartemen.

"Terima kasih, Pak." Aruna melambaikan tangan pada bapak sopir yang memayunginya hingga tak satupun air hujan membasahi tubuhnya. padahal ia sudah bilang tak perlu mengantarnya pakai payung. Toh ini sudah depan pintu gedung apartemen. Paling cuma kena percikan saja.

Baru mau melangkahkan kaki ke lift, perutnya sakit lagi. Sekarang lebih perih.

"Uukh, kenapa ya?"

Aruna kira rasa sakitnya hanya akan sebentar. Ternyata sesampainya apartemen, perutnya semakin terasa kram.

Tidak sanggup menyeret langkahnya ke kamar sendiri. Ia membaringkan tubuh di atas sofa panjang ruang tengah.

Tubuhnya juga agak menggigil.

"S-sakit," rintihnya lemah.

Sambil memejamkan mata berharap rasa sakitnya menghilang. Ia mengingat kembali apa yang dikonsumsi hari ini. Dan setelah memikirkannya cukup lama, ia memutuskan tidak ada yang aneh—hingga menyebabkannya sakit perut.

Butir keringat dingin mulai bermunculan di keningnya. Tangannya meremas pakaiannya di bagian perut saking tak bisa menahan sakit.

"Ukkh!" Tanpa sadar, air matanya keluar.

"Sepertinya ini PMS(*)." Lirihnya.

Kalau sudah begini... Aruna jadi mengingat kakaknya.

Biasanya, kakak laki-lakinya itu akan menyediakan kompres hangat atau mengusap perutnya sampai ketiduran.

Ia mungkin akan terus meringkuk dalam gelap ruang apartemennya kalau tak ada suara pintu depan terbuka dan langkah kaki yang semakin mendekat. Ia juga bisa mendengar bunyi gemerisik seperti tas yang diletakkan di sebelah sofa tempatnya tiduran.

Husband MaterialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang