6 • Together Among The Aisles

2.2K 229 28
                                    

• Your Vote and Comment •is My Moodbooster

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Your Vote and Comment •
is My Moodbooster

Kalau ada typo tolong tandai😚

|||

||

|

•••

Bagas menyampirkan jasnya di sandaran sofa seraya duduk di samping istrinya. "Mau ikut belanja nggak?" Kebetulan hari ini pulang lebih awal, sekitar pukul tiga sore. Tadi, papi bilang selama Aruna beradaptasi di apartemen barunya ia boleh pulang cepat. Senangnya, bisa melimpahkan pekerjaan pada orangtua. Kapan lagi kan?

Istrinya itu masih melanjutkan tontonan horor semalam. Ia bersyukur film itu selesai tepat ia pulang kerja. Kalau tidak, mungkin malam ini ia akan kembali diliputi ketakutan.

Bagas paling benci film horor dan thriller.

Ia tidak suka duduk diam, membiarkan dirinya ketakutan dengan tontonan seperti itu. Adegan-adegan menakutkan seperti arwah yang gentayangan, rumah tua berhantu dengan pintu yang berderit, atau suara misterius yang datang dari kegelapan membuatnya merasa tidak nyaman.

Baginya, menghabiskan waktu untuk menonton film yang hanya membuat jantung berdebar dan suasana menjadi tegang adalah hal yang tidak masuk akal.

Kenapa harus menakuti diri sendiri dengan tontonan begitu?! Pikirnya keheranan.

Bahkan dalam film thriller yang penuh aksi dan ketegangan, Bagas merasa bahwa setiap kejadian mendebarkan atau twist tak terduga hanya memperburuk rasa cemasnya saja.

Mana karena nonton film seram semalam ia jadi harus menurunkan gengsi untuk mengungsi ke kamar istrinya. Padahal dia yang duluan bilang sebaiknya pisah kamar!

Apa tidak terluka egonya sebagai pria?!

Yah, meskipun di sisi lain ia dengan licik mengatas namakan ketakutannya untuk nebeng tidur sih.

"Belanja apa?" Aruna menoleh. Pipinya penuh popcorn rasa karamel. Sepertinya perempuan ini seharian makan camilan dan nonton saja kerjaannya. Bagas sedikit iri, ia juga mau tinggal di rumah dan bermalas-malasan.

"Belanja kebutuhan harian dan keperluan kamar kamu. Dekorasi mungkin?" Bagas menimbang apa yang mungkin dibeli sambil memikirkan apa saja yang belum ada di kamar istrinya itu. Semalam, ia lihat belum ada lampu meja atau hiasan dinding. Perempuan bukannya suka barang menggemaskan?

Mata Aruna berbinar. Ia paling suka belanja. Apalagi mendengar dekorasi kamar. Waktu kakaknya masih hidup mereka sering sekali menghabiskan waktu sekedar keliling mall atau makan di cafe yang baru buka untuk jadi pencicip kuliner dadakan.

Husband MaterialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang