#2 : Interaksi

46 27 13
                                    

"Waktu semakin memberi kita ruang untuk terus saling mengenal,"

-Rayna-

Malam ini, setelah pekan seni raya berakhir, Rayna duduk di meja belajarnya dan masih berkutat dengan cat, kanvas, dan kuas di tangan kanannya. Meski lelah, perasaan senang meliputi hati kecilnya sebab baru saja bisa mengenal orang baru. Pikirannya melayang ke obrolan dan pertemuan singkat tak terduga tadi siang dengan Bryan. Hati Rayna berdesir ketika mengingat Bryan. Rayna masih belum yakin, apakah perasaannya itu bisa disebut dengan cinta pandangan pertama. Rayna sendiri masih ragu.

Saat hendak menyapukan kuasnya pada kanvas di depannya, notifikasi pesan WhatsApp muncul di bilah status ponselnya. Rayna menoleh dan bergegas meletakkan alat-alat lukisnya. Benda pipih berlogo buah apel itu diraihnya, lalu ia sedikit memicingkan matanya untuk memastikan bahwa yang mengirim pesan itu adalah, Bryan.

[+62 813790XXXX] :
Hai

Save, ini Bryan tadi siang 😁

[Rayna] :
Oh, iya, Bryan

[+62 813790XXXX] :
Kapan ada waktu?

Mau ajak kamu ngopi tipis-tipis
di Sunrise City

Tenang aja, rame-rame kok

[Rayna] :
Haha 😅 ngopi, ya?

Bentar, ya, pikir-pikir dulu

[+62 813790XXXX] :
Ok

Sebenarnya, Rayna bingung harus menjawab apa, sebab baru kali ini ada yang mengajaknya keluar selain teman-teman circle-nya. Rayna berinisiatif untuk bertanya ke teman-temannya, sekaligus meminta pendapat mereka. Rayna beralih ke grup WhatsApp satu circle-nya.

Di sana ada Raisa, Bella, dan Vanessa. Mereka semua berkomentar tentang apa yang dialami oleh Rayna. Hingga, salah satu dari mereka, Vanessa yang mengenal Bryan menyarankan agar Rayna tidak tergesa-gesa menerima tawaran tersebut. Rayna sangat percaya kepada teman-temannya, Rayna yakin, teman-temannya kali ini serius.

Akhirnya, Rayna kembali ke ruang chat Bryan dan mengetik sesuatu di sana.

[Rayna] :
Bryan

[+62 813970XXXX] :
Ya? Gimana?

[Rayna] :
Acaranya kapan?

[+62 813970XXXX] :
Besok

[Rayna] :
Wah, maaf, gue besok ada janji
temu sama dosen 🙏🏻

[+62 813970XXXX] :
Oh, iya, gpp

Mungkin lain kali

[Rayna] :
Ok

Rayna menghela nafasnya gusar, sebenarnya Rayna ingin bertemu dengan Bryan sekali lagi. Namun, keinginan itu harus ditunda terlebih dahulu. Sejenak, Rayna juga teringat saran dari Vanessa. Ia harus tahu sejauh mana ketertarikan Bryan untuk mengenalnya. Rayna tahu, sebelum bertemu Bryan, Rayna sempat berkenalan dengan cowok, tetapi disayangkan bahwa cowok itu tidak memiliki niatan yang tulus terhadapnya. Teman-teman Rayna tahu akan hal ini, terlebih Vanessa. Jadi, Rayna akan lebih hati-hati.

Rayna kembali ke pekerjaannya yang terhenti, ia mengambil kuas dan menyapukannya ke kanvas. Kali ini, Rayna melukis tentang sebuah pertemuan. Pikiran Rayna masih stuck di awal mula dirinya dan Bryan bertemu, jadi tema lukisannya malam ini tidak jauh-jauh dari itu. Di kanvas ini, dengan menggambar dan bermain warna sudah menjadi tempatnya bercerita sekaligus berkeluh kesah.

Can I Be Yours?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang