"Tawa itu adalah keindahan yang Tuhan lukiskan dalam wujudnya,"
-Rayna-
Kedekatan Rayna dan Bryan semakin intens karena deeptalk kala itu. Mereka juga sering untuk sekedar keluar bersama untuk nonton, nongkrong, atau sekedar jalan dan olahraga bersama di minggu pagi.
Setelah selesai mata kuliah, Rayna memutuskan untuk seperti biasa berkumpul dengan teman-teman satu circle-nya di kantin fakultas seni dan budaya. Mereka berempat, Rayna, Raisa, Bella, dan Vanessa duduk menikmati lemon tea hangat mereka karena cuaca hari ini yang mendung dan dingin.
"Makin deket aja roman-romannya," sindir Vanessa.
Rayna yang sadar, menjawab, "Apa, sih, Van,"
"Status gimana status?" sahut Bella.
"HTS? Jangan, ya, dek, ya," timpal Raisa.
"Masa kayak gitu bisa disebut HTS, sih?!" balas Rayna.
"Menurut situ?" Bella menyahut.
"Kalian kayak orang pacaran. Kemana-mana udah berdua, sampai deeptalk segala. Tapi, ga ada status yang jelas," jelas Vanessa.
"Sial, gue nggak bisa bantah lagi," gerutu Rayna.
"See!" seloroh Vanessa.
Di tengah perbincangan itu, Bryan tiba-tiba datang dengan teman-teman satu gengnya. Membuat Rayna dan teman-temannya terkesiap.
"Bryan?" tanya Rayna bingung.
"Hi!" sapa Bryan.
"Gue mau ajak lo buat diskusi project kita, kapan ada waktu?" ajak Bryan.
"Diskusi berkedok PDKT, nih?!" sindir Vanessa.
Bryan menoleh, "Kenapa? Mau rahasia lo gue bongkar sekarang?" ancam Bryan.
Rayna, Raisa, dan Bella mengernyitkan dahi bersamaan. Mereka dibuat bertanya-tanya, ada apa antara Bryan dan Vanessa sehingga ada sebuah rahasia yang ditutupi.
Sedang, Vanessa menatap Bryan dengan tatapan horornya. Membuat pemilik mata elang itu akhirnya paham.
"Slow, Van!" ujar Bryan refleks.
"Rahasia apa, sih?" tanya Bella penasaran.
"Engga! Engga ada apa-apa, kok, Ray. Alah, cuma rahasia biasa, mau tau apa?" ucap Alex menengahi, mencoba membantu menutupi apa yang baru saja dilontarkan Bryan.
"Apa, sih?" tanya Rayna.
Sebelum mengatakan itu, Vanessa telah terlebih dahulu menginjak kaki Alex kuat-kuat. Hingga membuat cowok itu meringis kesakitan.
"Duh!" Alex mengaduh kesakitan.
"Ini sebenernya mau ngapain, sih, kok, nggak jelas dari tadi!" protes Bella.
"Tau, nih," imbuh Galang yang sejak tadi diam jadi ikut bersuara karena keributan antara Bryan, Alex, dan Vanessa.
Raisa dan Rayna hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku mereka. Sejak konser musik hari itu, teman-teman Rayna dan Bryan jadi lumayan dekat seperti ini. Sehingga, obrolan-obrolan semacam ini sudah menjadi hal biasa dan tak kaku.
"By the way, kita mau kemana lagi?" tanya Rayna.
"Ke basecamp gue," jawab Bryan.
Randy menyenggol lengan Bryan pelan, ia berbisik, "Basecamp kita, bukan basecamp lu doang, anjir!"
![](https://img.wattpad.com/cover/297842247-288-k945832.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I Be Yours? [TERBIT]
Novela Juvenil[CERITA LENGKAP] Terbit di Teori Kata Publishing Adelia Rayna Putri, mahasiswi cantik Desain Komunikasi Visual dan Arsenio Bryan Adhitama, mahasiswa Sastra yang dipertemukan Tuhan di Pekan Seni Kampus. Karya seni mereka, lukisan Rayna dan puisi Brya...