Serakah!

406 22 4
                                    

                                              Tim ghosting

                                         Tim di ghosting

                        Tim yg gak suka pacaran


Selamat membaca ^^

Mobil friona mulai berjalan lambat saat lalu lintas mulai berwarna merah. Meskipun sudah menunjuka pukul sembilan malam, jumblah kendaraan masih padat dan sangat ramai, bukanya malah berkurang tapi malah bertabah banyak kendaraan.

Friona hanya melihat sekitar, adara asik sendiri dalam lamunanya. Mengguncang pelang bahu anaknya, " Dar, sadar ngelamunin apa sih kamu? Asik bener deh. "

Flasback On

" Lo makin kesini makin deket sama pipit yah, emang ya adara gak masalah kah? " Ujar asep.

Al menghelan nafas sangat berat, " Gak tau nie akhir² ini gue merasa----"

" Lo bosen sama adara, atau udah gak ada lagi perasaan sama sekali ke adara, " Potong asep tepat sasaran.

" Gue ngerasa, kek ada perasaan berbeda saat gue berdekatan dengan pipit, " Al pun mengakui nya ke asep.

Asep pun tertawa mengejek, menggeleng tak habis pikir apa yang telah Al katakan, " Ya udah lo tinggal putusin adara, terus jadian deh sama pipit? Gampang kan. "

Al pun tertawa kecil, " Meskipun gue bosen sama adara, gue sangat berat hati ngelepas adara begitu saja. "

" Ck, serakah! Bgt sih loh. " Perkataan asep.

Di balik dinding tersebut ada gadis yang sedang mendengar kan percakapannya tersebut, dan adara mendengar semua itu, dia tersenyum kecut, dan ia menatap nanar botol air mineral yg iya gengam secara erat. Membatalkan rencana awalnya yg ingin memberika botol tersebut untuk Al yg selesai bermain basket.

" Jangan nangis, lo buak cewek lemah! Dar, " Bentaknya pada diri ya sendiri.

Kemudian adara membuka botol air minum nya dan membuang air itu, dia tidak peduli percikan airnya membuat sepatu nya basah.

" Ini kayak perasan al buat lo sekang, sangat kosong, " Adara meremas botol itu sampai tidak berbentuk sama sekali, " Dan lo tau, ini kayak hati lo yg sedang hancu. "

Gadis itu mengatur nafas nya yang kian sesak, kini air mata nya mulai jatuh di atas pipinya.

Tapi adara tidak selemah itu, perlahan iya mencoba mengendalikan emosinya.
Menegak kan kembali badanya dan mengangkat kembali dagunya, berjalan penuh percaya diri menuju ke lapangan, bergabung dengan angota marching band yang lain ya.

Flashback Off

Guncangan bahu nya membuat adara tersadar, ia langsung membuka matanya dua kali. Memposisikan duduk nya menghadang ke friona. " Emang iya kah? " Tanyak ya yang pura-pura tidak merasa.

" Sayang, mama mau nayak kek kamu, kenapa kamu gak mau di jodohin sama al? " Godanya friona mencubit pipi adara.

" Anak SMA gak usah sok ngomongin soal cinta deh, mah. " Pekik nya adara mengejek.

" Harusnya tuh mama yang ngomong kek gitu ke kamu, " Protes nya friona, harusnya kan, kebanyakan orang tuanya yang menasehati anaknya tapi ini kok jadi kebalikanya, seakan-akan dia yg di berikan nasehat kepada anak nya.

Aku Beruntung Memiliki KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang