Jalur mandiriJalur tiktok
Jalur tegar
Heppy reading ^^
Sebelum bel berbuyi kelas olahraga telah di bubarkan terlebih dahulu. Banyaknya siswa siswi yang berhamburan ada yang berganti pakaian ada juga yang langsung menuju ke kantin.
Al mengabaikan seruan para teman ke tiga ya yang akan menuju ke kanti. Tiba-tiba saja kaki nya melangkah menuju ke pipit yang sedang membereskan bola basket seorang diri.
" Kok, hanya sendirian? " Tanyak nya Al yang sedang heran. Seharusnya kan ada tiga orang yg jadwal piket hari ini, " Yang lain pada ke manah? "
Pipit hanya mengeleng kepala." Aku gak tau Al. "
Hampir dua bualan bersekolah di sini, pipit hanya akrab dengan Al dan bianca temen semeja nya.
Tidak pandai bergaul, tidak pandai dalam pelajaran, penampilan nya pun hanya sederhana, jauh dari kesan menarik menjadi murid yang tak terlihat.
Tidak tega melihat nya, Al pun membantu pipit membereskan bola basket itu dan memasukan nya ke portable ball.
" Lain kali jangan diam aja, kalo butuh bantu an bisa panggil gue aja, gue bisa kok. "
" Iya, makasih ya Al atas bantuannya, " Pipit tersenyum lembut. Jika saja bianca tidak sakit mungkin saja dia tidak akan sendiri an .
" Sama sama, " Al menatap pipit yang sedang menutup portable ball. Cewek yang ada di depannya ini terlalu baik, selalu menerima perlakuan teman temanya yang terkesan menyepelekan.
Pipit mengedarkan pandangannya sekali lagi, takut ada bola yg tertinggal, dirasa sudah gak ada, iya pun mendorong portable ball menuju gudang penyimpanan.
" Biar gue bantu, ya pit? " Ucapan Al.
Pipit tersentak saat Al tanpa sengaja menyentuh lengan kanan pipit.
" Sekali lagi, makasih ya Al, " Ucapan pipit yg sedikit gugup.
Perlakuan baik, ramah perhatian yang Al berikan membuat hati gadis itu menjadi tak karuan.
Pasti bahagia sekali gadis yang menjadi pacar nya al. Se isi sekolah pun tau siapa gadis yang beruntung itu yang menjadi pacara Al, Adara Putri Camelia, Mayoret utama SMA Vaktoria.
Sibuk dengan pikiran nya, pipit pun tidak menyadari bahwa ada tanjakan kecil, dan membuat ny hampir terjatuh, untung ada tangan besar nya al dengan sigap menarik bahu pipit dan menjadi kan posisi mereka saling dekat satu sama lain.
" Lo gak papa kan pit? " Tanyak nya Al.
Pipit pun berdehem dengan gugupnya, berharap Al tidak mendengar detak jantung nya yang menjadi begitu cepat. " Akuu gak papa kok al. "
Al pun mengangguk, mengajak pipit mendorong kembali portable ball menuju gudang. Ingin rasanya menuju ke kantin karena cuaca nya yang cukup panas, kini tenggorokan nya yg cukup kering.
Pipit menatap tangan mereka yang berjarak, ada perasaan yang kehilang yang iya rasakan. Harusny iya tidak ceroboh agar tangan merka tidak perlu berpindah pinda.
*******
" Lo liat deh dar, lo dah liat kayak gitu, lo masih diem aja! " Tanyak fioleta geregetan. Dari anak tangga paling bawah merek bisa ngelihat kedekatan pipit dengan Al yang tidak wajar.
" Mereka bilang temen?, bullshit! "
" Berjuang lah, dar. " Mili yang paling dewasa diantara yang lain memberikn dukungan kpd adara.
" Gys, ini nie cara gue mempertahankan Al , " Adara pun mulai membukak suara.
Adara memejamkan matanya sebentar lalu membukak kan kembali matanya, adara pun menceritakan kepada ke empat Sahabat nya itu apa yang iya dengar satu minggu yang lalu, percakapan antara asep dan al yang tidak sengaja iya dengar.
" Al itu sedang dalam fase bosan ke gue, kalo gue maksa dia buat deket sama gue yang ada malah muak dia nya. "
Miak memutar kan bola matanya dengan muak, " Tapi dar, di sisi lain lo kaya ngelepasin Al secara perlahan lah tau gak sih. "
Kalimat itu membuat adara diam dan lalu membenarkan, tidak bisa berkelit.
" Udahlah dar, putuss aja puutuuss, " Kompor fioleta.
Yang mana yg tersulit dalam hubungan adalah mempertahankan pasangan nya, di rasa masi ada jalan keluar kan masih bisa di perbaiki kan,
Why no?" Loh salahnya di mana dah? Kan hubungan mereka sejak awal udah gak sehat tuh, " Fioleta membela diri nya sendiri. Mengaruk tengkuk nya yang tidak merasa gatal.
" Tapi ya selama masih bisa di perjuangin kenpa gak di coba sih, turun in ego lo dikit lah. " Ujar mili bijak.
Adara pun mengerti apa yang mili katakan, memulai pendekatan dari awal lagi pada al, " Gue ngasih Al waktu itu cara gue mempertahankan hubungan gue dengan Al, " Ucapa adara kekeh dengan caranya sendiri. " Tapi gue gak yakin bisa kuat apa enggak ngadepin ini semua. "
" Kita labrak si pipit anjing aja gimana gys? " Mika sudah tidak sabar melabrak pipit, ia yang hanya sahabat saja sudah sakit hati, kesal, geram melihatnya, apalagi adara yang setatus nya pacar?
Gantian mili yang mengeplak tangan mika secara gemes, " Udah gak jaman pakek begitu an. "
" Udahlah, bikin repot ajah, ke kantin aja yuk, " Ajakan adara. Yang mulai sudah tak nyaman karen sangat panas, matahari yang semakin trik.
Panas di hati panas juga di kulitnya.
Memasuki area kantin, adara mengadu merasakan fioleta menepuk bahunya perlahan lahan , memekik heboh pujaan hati nya.
" Ada asep, yuk kita duduk di deket meja nya ya?, please. "
Adara, Mika dan mili hanya bisa menggeleng tak habis pikir, bagaimana selama ini fioleta tidak menyerah sedikit pun terhadap asep, padahal sudah berulang kali cowok itu menolaknya.
" Lo mesti bisa bedain, mana obsesi mana rasa lo yang sebenarnya, " Mika mendengus.
Fioleta yang tau perasan nya sendiri, isi untuk hati nya untuk asep bukan obsesi, namun ada perasaan tulus untuk nya.
" Apa salahnya kan asep masih singel, jadi gak ada salahnya 'kan gue berharap sampai sekarang? "
Ketiga sahabat nya bungkam, menyerah berbicara pada orang yang sedang bucin gila. Cukup menjaga fioleta tidak sampai melebihi batasnya.
******
{Repost senin, 23 September 2024}
Pipit sudah mulai meresahkan nih?
Cara kalian mengatasi fase bosan
Menurut kalian?" Next Part"
Dia Dika, Dika Harun Giroux
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Beruntung Memiliki Kamu
Teen FictionAl yg merasa bosan dengan hubungannya dengan adara semakin dekat dengan pipit, gadis polos lembut dan sering menunduk malu, sangat berbeda dengan tingkah pacar nya yg selalu barbar. Adara tidak terima iya kekeh tetap mempertahankan hubungan nya kar...