Disiang hari yang panas, seorang gadis bernama Nana sedang bosan di rumah tempat ia tinggal bersama Kakeknya. Ia kemudian terpikir untuk menghubungi ketiga temannya untuk bisa menghilangkan rasa bosannya, yaitu Aeri, Audrey, dan Elissa.
Nana melihat kakeknya yang sudah rapi dengan baju kaos berwarna hitam dan dilengkapi celana kain berwarna coklat. Sontak, dahi gadis itu mengernyit, bingung tentu saja.
"Kakek mau pergi kemana? Nana mau ngajak teman Nana ke rumah. "
"Kakek mau pergi konsul di rumah sakit x, kalau gitu kakek titip kunci rumah ke Nana ya," ujar Kakek sambil mengulurkan tangan yang memegang kunci rumah. "Ini kuncinya, kakek pamit pergi dulu. "
Gadis itu diam sejenak, lalu beranjak dan mengambil kunci, melihat dengan diam sang Kakek yang perlahan berjalan keluar dari rumah. Setelah itu ia bergegas ke kamarnya dan mengambil ponsel yang sedang di charge.
"NANA!!" Terdengar suara teriakkan dua gadis yang sangat tidak asing di telinga Nana. 2 gadis itupun masuk tanpa menunggu izin pemilik rumah tersebut. Mereka menuju ke salah satu kamar, yaitu kamar Nana.
"Na, kok rumah kamu sepi banget sih? " Tanya salah satu gadis yang barusan masuk ke kamarnya. Ternyata dua gadis itu adalah Aeri dan Audrey yang datang bersamaan.
"Kakek aku pergi ke rumah sakit, katanya sih mau konsul." Nana menjawab acuh tak acuh sembari memainkan kunci di jari telunjuknya.
"Kakek kamu perginya sama siapa? Sendiri?" Nana pun menganggukkan kepalanya memberi pertanda bahwa tebakkan Aeri benar.
"Kamu gak nemanin gitu Na? Durhaka banget kamu," ceplos Audrey dengan tatapan sinis.
"aku malas nungguin kakek konsul, lama banget, mana hp aku lagi di charge."
Tiba tiba kunci yang ada di jari ramping Nana jatuh menghantam permukaan lantai yang dingin tepat di tepi kasur, suara benda logam itu berdenting. Nana mengerang frustasi karna malas mengambil kunci tersebut, namun tetap ia lakukan.
Saat menunduk untuk mengambil kunci, mata Nana tak sengaja menangkap silauan cahaya sebuah benda yang ada dibawah kasurnya. Sontak, Nana terdiam dengan posisinya yang masih menunduk.
"Ada apa? kenapa diam-diaman sih?" Ujar Audrey memecahkan keheningan di dalam ruangan tersebut.
"Ini apa? coba kalian liat di bawah kasur aku." Kedua temannya mendekat dan ikut menunduk. Dengan pelan-pelan Aeri mengambil benda yang memancarkan cahaya itu.
"Eh ini kunci yang sama Nana lepas." Aeri pun memberikan kunci itu kepada pemiliknya.
"Ini kunci apa? aku gak ada liat kunci ini tadi." Nana Mengernyitkan dahi nya dan mengamati kunci yang diambil oleh Aeri.
"mungkin kamu gak liat benar-benar kali, kamu gabungin aja kunci nya." Nana pun menyetujui saran Audrey, walaupun ia merasa sangat janggal pada kunci tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
1st, Forbidden Game (End)
FantasyBerawal dari meletakkan pion saat menyiapkan uang untuk bermain game tersebut. Keempat gadis itu terhisap ke dalam dunia game tersebut. Mereka berusaha untuk bertahan hidup di dalam dunia game yang penuh rintangan. Dengan tujuan menemukan portal gat...