Berawal dari meletakkan pion saat menyiapkan uang untuk bermain game tersebut. Keempat gadis itu terhisap ke dalam dunia game tersebut. Mereka berusaha untuk bertahan hidup di dalam dunia game yang penuh rintangan. Dengan tujuan menemukan portal gat...
"Mau beli makan gak? aku lapar nih," ajak Audrey sambil mengelus-ngelus perut nya mempertandakan bahwa ia kelaparan.
"Iya, aku juga lapar," saut Aeri dan Nana serentak. "Yaudah mau beli makan apa? Pizza mau?" Usul Aeri.
"Yakin? Bukannya Audrey lagi diet ya?" Tanya Nana dengan nada menggoda.
"Sekali ini aja, lagian udah turun 2kg kok," ujar Audrey dengan nada yang sedikit sombong. Mereka pun menunggu Nana bersiap-siap untuk pergi.
"Yakin kamu mau pakai baju kurang bahan itu? Nampak udel gitu," ceplos Audrey sambil tertawa kecil saat melihat Nana menggunakan baju croptop berwarna putih yang memperlihatkan perutnya.
"iya tuh, sok banget nampakin perut nya, ingat dosa teman," saut Aeri ikut menggoda Nana. Mereka pun tertawa terbahak-bahak melihat Nana yang sudah menaikkan bibirnya.
Setelah lelah bergurau, mereka memesan ojol dan menunggu beberapa saat hingga ojol itu sampai di depan rumah Nana. Mereka pun menuju ke tempat tujuan.
"Mau pesan yang mana kak? pesannya berapa?" Tanya Kakak drive thru.
" Emm ... mau pesan yang mana kalian? Aku mau nya yang Cheese Galore," tanya Aeri sembari melihat varian-varian yang terpampang di menu. "Aku Chicken Wingstreet," saut Nana.
"Aku American Favourite. Ehh, tambah satu lagi deh yang Meat Lovers buat Elissa, dia kan suka yang itu." Supir pun memajukan mobilnya ketempat kasir drive thru. Lalu mereka mengambil dan membayar pesanan mereka.
Sesampainya di rumah Nana, mereka menonton tv di ruang keluarga dan menikmati makanan yang mereka beli barusan.
"Kenyang banget, mana masih banyak lagi, sayang kalo ga dihabisin." Aeri mengusap perutnya yang sudah buncit sambil melihat meja yang dipenuhi makanan mereka.
"Tenang aja itu mah, nanti kalo Elissa dah sampe langsung ludes nih makanan. Yaa walaupun dapatnya bekas sih, siapa suruh dia lama," ucap Audrey dengan sedikit menyindir Elissa yang sampai sekarang belum datang.
Di samping itu, Nana hanya diam dan menyimak pembicaraan temannya. Ia masih memikirkan kunci kuno yang tadi ditemukan di bawah kasurnya sendiri. "Guys, sebenarnya aku msih ngerasa janggal dengan kunci kuno ini? Apa aku coba aja kuncinya ke satu ruangan yang kakek aku ga pernah buka?" Memang ada satu ruangan yang dari dulu membuat Nana penasaran, sudah ia coba untuk membujuk sang Kakek membuka ruangan itu, namun tetap saja Kakek menolak membukakannya.
"Ohh aku tau, ruangan yang ada di belakang rumah kamu, kan? Yukk aku juga pengen tau isinya apa, siapa tau ada harta karun." Audrey ikut bersemangat dengan ide gila itu.
"Gapapa emangnya? Kakek kamu aja ga pernah ngizinin, takutnya kenapa-kenapa," tanya Aeri dengan wajah khawatir akan terjadi sesuatu.
"Gas aja, mumpung kakek Nana belum pulang. Lagian kita cuma mau tau isinya aja kan," ajak Audrey yang sudah beranjak dari tempat duduknya.
Mereka menuju ke belakang rumah Nana dan langsung mencoba kunci itu. Benar saja, pintu itu terbuka dan menampakkan lantai kayu dengan banyak barang yang keliatan tua dan tak terurus serta sarang laba-laba di mana-mana. Perhatian Audrey teralihkan ke arah tiga game yang tertutup debu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Audrey langsung mengambil salah satu game. "Sambil nunggu Elissa datang, mau coba game ga? kayaknya yang ini seru," ucap Audrey dengan mata yang berbinar untuk meyakinkan temannya.
Meskipun ada sedikit keraguan di hati Aeri dan Nana, mereka tetap mengangguk. Apa lagi yang bisa dilakukan untuk menghilangkan bosan sembari menunggu Elissa?