Mari akhiri

1 1 0
                                    

DOKTER KEMBALI TIDUR.
MALAM TELAH BERAKHIR DAN PAGI TELAH TIBA. SILAKAN BANGUN PARA PESERTA.

Secara bersamaan, mata mereka terbuka dan berkedip-kedip menyesuaikanpencahayaan yang masuk ke mata.

MAFIA GAGAL MEMBUNUH SESEORANG DIKARENAKAN DOKTER MENYELAMATKANNYA. SILAKAN BERDISKUSI DAN AKAN DIBERI WAKTUSELAMAT 15 MENIT. WAKTU DIMULAI DARI SEKARANG!

Berarti insting aku benar, batin salah satu gadis. Ya, pastinya itu adalah Audrey.

"Keren juga insting dokter benar," ujar Nana dengan tujuan memancing doktermembanggakan dirinya sendiri. Namun, tentu saja Audrey lebih pintar. Ia tau apabila dia membanggakan dirinya, pasti akan ketahuan oleh mafia.

"Kalian curiga sama siapa?" Tanya Elissa. Ia bingung mencurigai siapa, semua orang terasa mencurigakan baginya, kecuali Audrey dan Kanaya yang sudah ia ketahui perannya.

Mereka saling melihat satu sama lain dengan menampakkan wajah bingung, tetapi ada satu orang yang hanya berwajah datar. Mata Elissa menatap tajam ke arah lelaki berwajah datar itu, Azka.

"Nama kamu Azka, kan? Kamu curiga dengan siapa?" Elissa mencoba membuat Azka mengeluarkan suaranya.

Azka yang dipanggil pun menoleh ke sumber suara tersebut. "Nana" jawabAzka dengan muka yang datar. Elissa bingung kenapa Azka menuduh temannya sebagai mafia.

"Kok, kamu nuduh aku? Apa alasannya? Anak sebaik aku dituduh mafia" celetuk Nana dengan nada yang kesal. Ia takut apabila perannya terungkap sebagai mafia, pastinya permainan akan berakhir dan tim baik akan menang.

"Gak tau, curiga aja" jawab nya dengan singkat. "Gajelas" ujar Nana dengan sinis.Mendengar percakapan itu, Elissa semakin yakin dengan kecurigaannya kepada Azka.Waktu tersisa 4 menit, manfaatkan waktu yang tersisa dengan baik.

Audrey yang kebingungan, ia hanya ikut-ikutan untuk memilih Azka sebagai tuduhanmafia. Mereka semua sepakat untuk memilih Azka, terkecuali Aeri dan Azka sendiri. Aeri dan Azka memilih Nana sebagai tuduhan mafia.

HASIL PEMILIHAN MENUNJUKKAN BAHWA AZKA YANG AKAN DIKELUARKAN DARIPERMAINAN.

BABAK KETIGA

MALAM HARI PUN TIBA, PARA PEMAIN DIHARAPKAN KEMBALI TIDUR. MAFIA DIPERSILAKAN UNTUK BANGUN DAN DISKUSIKAN SIAPA YANG AKAN DIBUNUH PADA
MALAM INI.

Nana membuka matanya, ia berpikir sangat keras siapa yang akan dibunuhnya pada malam ini. Dengan hati yang sedikit merasa bersalah, ia memutuskan untuk membunuh Elissa, teman dekatnya sendiri. Jika tidak, mungkin saja ia yang tidak akan
selamat dari game ini.

Mafia kembali tidur dan polisi silakan bangun. Nana kembali menutup matanya. Sedangkan, Elissa membuka matanya. Elissa mencoba menerawang Nana untuk memastikan apakah teman dekatnya itu berada di tim baik atau malah sebaliknya.
Namun, faktanya Nana merupakan salah satu anggota tim jahat.
Polisi kembali tidur dan dokter silakan bangun. Elissa kembali menutup matanya.

Sekarang giliran Audrey membuka mata dan memilih siapa yang akan dilindungi. Setelah beberapa saat berpikir, ia memutuskan untuk melindungi Aeri.

DOKTER KEMBALI TIDUR.
MALAM TELAH BERAKHIR DAN PAGI TELAH TIBA. SILAKAN BANGUN PARA PESERTA.

Untuk yang sekian kalinya, mata mereka merasa silau ketika membuka mata setelah lama terpejam.

ELISSA TELAH DIBUNUH OLEH MAFIA. DOKTER TIDAK DAPAT MENYELAMATKANNYA.

Tak lama suara itu berhenti. Tubuh Elissa perlahan menjadi butiran-butiran partikel debu berwarna abu-abu, sama halnya dengan pemain yang sudah mati tadi.

SILAKAN BERDISKUSI DAN AKAN DIBERI WAKTU SELAMAT 15 MENIT. WAKTU. DIMULAI DARI SEKARANG!

"HAH? BENERAN ELISSA MATI? MAFIANYA SIAPA SIH?! BERANI-BERANINYA BUNUH
ELISSA! PASTI KAMU YA, KANAYA?!" Teriak Audrey dengan mata yang sudah menjatuhkan air mata. Bagaimana bisa pulang tanpa Elissa bersama mereka?

"Kenapa aku? Bisa aja salah satu teman dekatmu, aku itu warga biasa. Jangan asal nuduh kamu!" Balas Kanaya dengan sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Kalaupun salah satu dari kami mafia, pasti bakalan bunuh kamu duluan, ga mungkin kita mengkhianati teman sendiri. Kamu tuh orang asing diantara kita, bisa aja kan kamu bunuh Elissa!" Ujar Nana ikut menyudutkan Kanaya demi peran aslinya tidak terungkap. Aeri yang dari tadi menyimak pun mulai merasa curiga dengan gerak-gerik Nana.

Tidak seperti biasanya Nana mudah tersulut emosi. "Coba kalian ngaku peran kalian apa-apa aja."

"Aku dokter," jawab Audrey dengan cepat. "Kayak yang tadi aku bilang, warga," ucap Kanaya sedikit ketus. "A-ku ... warga." jawab orang terakhir yang tersisa, Nana.

Ntah kenapa, terlintas dibenak Audrey bahwa Nana nampak mencurigakan. Tanpa aba-aba, ia secara blak-blakan memilih Nana. Aeri semakin yakin akan kecurigaannya itu, bisa saja Nana membunuh Elissa dengan niatan mengadu domba Kanaya.

Pada akhirnya, Aeri juga ikut memilih Nana sebagai tuduhan mafia, walaupun dengan hati yang sedikit ragu. Jikalau pilihannya salah kali ini, ia dan Audrey akan kehilangan dua sahabatnya. Kanaya pun juga memilih Nana.

HASIL PEMILIHAN MENUNJUKKAN BAHWA NANA YANG AKAN DIKELUARKAN DARI
PERMAINAN. PERMAINAN BERAKHIR, TIM BAIK MENANG. NANA DAN CALVIN SEBAGAI MAFIA KALAH.

1st, Forbidden Game (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang