Mulai

9 5 1
                                    

Mereka berjalan ke kamar sambil membawa monopoli. Sesampainya, di kamar mereka membuka isi dan membaca sedikit peraturan dari monopoli tersebut.

"Ga perlu nunggu Elissa lagi, kan? Lama banget pasti, kita langsung susun aja. " Audrey berkata sembari mulai membuka kotak monopoli yang usang tersebut. Aeri dan Nana kemudian sedikit membantu mengatur isi dari monopoli.

Saat Nana dan Audrey tengah sibuk menyiapkan uang yang digunakan untuk bermain, Aeri kemudian meletakkan pion keempat di kotak start. Seketika monopoli tersebut memancarkan cahaya yang membuat mereka bingung.
"eh, itu a-" ucapan Nana terpotong saat mereka terseret masuk ke dalam monopoli tersebut.

Mereka pun terjatuh ke dalam suatu tempat yang sangat asing bagi mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka pun terjatuh ke dalam suatu tempat yang sangat asing bagi mereka. "Aduhh ... pinggangku ...." Audrey mengerang kesakitan. Aeri melihat sekelilingnya. "Tempat apa ini? Bentar, Nana mana?" Tanya Aeri.

"Woi," saut Nana yang berada dibelakangnya dengan penampilan berantakan. "Perasaan aku, kita sama Nana deh bukan sama gembel," ejek Audrey sambil tertawa.

"Apa kita kemasuk di dunia game?" Tanya Aeri sambil curiga.
"Astaga, jadi gimana ini? Kita terjebak disini. Ini gara-gara Aeri letakin pionnya kali," saut Nana sambil panik.

"Kok aku? Kan yang ngajak main gamenya Audrey!" Ucap Aeri dengan nada kesal.

"Kan kalian juga setuju! " Balas Audrey karena tidak mau disalahkan juga.

"Aku ga mau tau, intinya kita harus keluar dari sini!" Ucap Nana dengan perasaan sedikit takut. Mereka saling menyalahkan satu sama lain, ego mereka berdentuman.

Hingga akhirnya Nana berkata dengan kasar. "Yaudah kalau kalian ga mau, aku aja sendiri! Aku mau cepet-cepet keluar dari game yang ga jelas ini!" Ia kemudian berjalan dengan menghentakkan kakinya, menandakan bahwa ia sedang marah.
Aeri dan Audrey juga sama kesalnya.

"Ga peduli juga sih! " Namun, walau berkata begitu, langkah kaki Aeri dan Audrey kemudian mengejar Nana.
Saat berlari mengejar Nana, mata Aeri tanpa sengaja melihat spanduk yang berada di sisi kiri atas tempat itu. Di situ bertuliskan peraturan untuk bermain game yang akan mereka main nantinya.

Gadis itu kemudian membaca peraturan tersebut."Coba kalian liat ini, di sini dituliskan peraturan game. Yang pertama, pemain tidak diperbolehkan melakukan kecurangan. Kedua, ada lima game yang harus diselesaikan oleh pemain. Ketiga, setiap game memiliki poin tersendiri. Keem-"

"Udah udah, main aja lah. Ribet banget pake peraturan segala. Ayo cepet! " Potong Nana yang kemudian masuk ke portal yang bertuliskan 'Game Pertama' Aeri dan Audrey kemudian kaget dan langsung menyusul gadis itu.

Di sisi lain. "Aeri, Audrey, Nana!!" Teriak Elissa sambil kesal, sudah dari tadi Elissa meneriaki mereka, tetapi tidak kunjung mendapat jawaban.

"Aku dobrak ya! satu! dua! tiiiii...." Karena kesal Elissa pun mendobrak pintu tersebut "Tiiga!!"

Pintu itu terbuka dengan dentuman yang keras dan seketika itu juga pemandangan ruangan yang kosong melompong membuat Elissa bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pintu itu terbuka dengan dentuman yang keras dan seketika itu juga pemandangan ruangan yang kosong melompong membuat Elissa bingung. "Lah, kok gaada orang?" Elissa terdiam.

Elissa berpikir mungkin saja mereka berada di kamar. Secara perlahan ia pun berjalan ke kamar dengan niatan mengagetkan temannya. Saat ia membuka pintu kamar secara perlahan. Ia melihat pancaran cahaya dari game monopoli. Ia pun masuk dengan perlahan lalu melihat kertas peraturan yang bergelimpangan di kamar dan membaca kertas tersebut. Setelah ia membaca peraturan tersebut, secara tiba tiba Elissa pun tersedot masuk ke dalam game monopoli tersebut.

"Eh, tempat apaan nih? " Elissa kebingungan sembari berjalan mencari teman-temannya. Jelas sekali gadis itu panik, karena tempat itu tampak sangat sangat asing dan aneh.

Mata gadis itu kemudian tak sengaja melihat sebuah spanduk dengan tulisan besar 'PERATURAN GAME' Apa? Game? Ini gila. Pikiran pertama Elissa saat melihat spanduk itu. Namun, ia tetap saja membaca peraturan yang menurutnya aneh itu.
Ia dengan hati hati dan was was membaca peraturan tersebut, hingga ia sampai ke peraturan terakhir.

"Keempat ... hanya ada satu pemain yang akan berhasil keluar ... hah? Maksudnya?" Dahi Elissa mengernyit ketika membaca peraturan itu. Namun, sekali lagi matanya melihat sebuah portal bertuliskan 'Game Pertama'.

Perlahan lahan, Elissa sepertinya paham apa yang sedang terjadi. Ia menggelengkan kepalanya, mencoba menepis semua kemungkinan kemungkinan buruk yang akan terjadi jika ia masuk ke portal aneh itu. Lalu, dengan langkah percaya diri, ia masuk ke portal aneh tersebut.

1st, Forbidden Game (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang