Pengkhianatan

2 1 0
                                    

Apabila ada yang terbangun saat malam tiba, maka pemain tersebut didiskualifikasi terkecuali peran-peran yang disebut untuk bangun. Berhati-hatilah jangan pernah percaya kepada siapapun. Selamat bermain!

BABAK PERTAMA DIMULAI.

Malam tiba para pemain diharapkan untuk tidur. Mereka pun mengikuti arahan suara mesin tersebut. Mafia silakan bangun dan diskusikan siapa yang akan dibunuh pada malam hari ini.

Nana dan Calvin membuka matanya dan mulai berdiskusi melalui room chat khusus mafia.

NANA
Kamu mau milih siapa?

CALVIN
Saran aku pilih Dira aja

NANA
Oke

Mereka pun sepakat untuk membunuh Dira, yaitu salah satu gadis baru saja bergabung pada game mafia.

Mafia kembali tidur dan polisi silakan untuk bangun. Elissa membuka matanya dan berpikir sejenak. Kemudian, ia memilih Audrey untuk diterawang. Hasil pilihannya itu menunjukkan bahwa Audrey memiliki peran sebagai dokter. Elissa menghela nafas lega, karena tahu pilihannya tidak salah.

Polisi kembali tidur dan dokter silakan bangun. Seketika Audrey membuka matanya dan berpikir keras, sangat bingung untuk memilih siapa dari mereka untuk disembuhkan. Ia sangat takut jikalau ia salah memilih, sama saja ia membuang kesempatan untuk keluar dari game ini bersama teman-temannya. Sampai akhir nya, gadis itu memutuskan untuk memilih Nana walau wajah Nana sangat-sangat tidak terlihat seperti orang baik.

Nana telah disembuhkan/dilindungi. Tulisan itu terpampang di ponsel Audrey.

DOKTER KEMBALI TIDUR.
MALAM TELAH BERAKHIR DAN PAGI TELAH TIBA. SILAKAN BANGUN PARA PESERTA.

Semua pemain langsung dengan kompak membuka mata mereka yang berkedip-kedip sejenak. Semua memandang satu sama lain dengan curiga, otak mereka berpikir dan menebak-nebak siapakah dua mafia diantara mereka ini?

DIRA TELAH DIBUNUH OLEH MAFIA.

Begitu pengumuman diumumkan, semua langsung serempak kaget, termasuk Nana dan Calvin yang berakting kaget, walau akting mereka benar-benar terlihat tak alami. Dahi Elissa berkernyit berpikir, mencari tahu mafianya.

Dira hanya diam dan berekspresi datar, Tak lama kemudian, tubuh Dira perlahan menjadi butiran butiran partikel debu berwarna abu abu-abu. Sontak semua langsung kaget sekali lagi. Ternyata jika mati maka akan menjadi seperti itu.

SILAKAN BERDISKUSI DAN AKAN DIBERI WAKTU SELAMAT 15 MENIT. WAKTU DIMULAI DARI SEKARANG!

Setelah pengumuman, semua peserta hening. Mereka saling melirik. Hingga akhirnya, Audrey mengeluarkan suaranya.

"Calvin, sih, kalau kata aku. Iya ga Sa?" Ucap Audrey sembari melihat Elissa yang duduk tak jauh darinya, meminta kepastian. Sedangkan Elissa yang masih berpikir dan tenggelam di pikirannya kemudian tersadar, lalu mengangguk ke arah Audrey. "Iya tuh. Pasti Calvin."

"Eh, jangan asal nuduh dong kan baru mulai ege

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh, jangan asal nuduh dong kan baru mulai ege." Nana berkata dengan wajah yang polos. Mendengar hal itu Audrey semakin yakin ....

"Kalian pacaran ya ..." ucap Audrey dengan menaikkan satu alis nya. "Eiya maap ya, cemburu kah?" Nana berkata sembari cengar-cengir, jelas menggoda Audrey. Audrey naik pitam setelah digoda Nana seperti itu. Saat Audrey ingin membuka mulutnya protes, Aeri lebih dulu berteriak.

"COWOK AKUU! PACARAN-PACARAN _UR FATHER HEAD_!! COWO SEGANTENG ITU DIBILANG MAFIA?!" Aeri tersulut emosi dan bangkit dari kursinya. Semua peserta reflek menahan tawa mereka masing masing. Namun, Nana yang memang pada dasarnya kurang ajar langsung tertawa terbahak-bahak. "HAHAHAHA, _UR FATHER HEAD_ GA TUH. AERI SINI AKU MASUKIN RSJ MAU GA."

"Udah-udah, ini waktu kita tinggal 5 menit lagi," ucap Elissa sedikit mengeraskan suaranya. Seketika muncul notif yang berisi Audrey memilih Calvin sebagai tuduhan mafia. Lalu, disusul beberapa pemain lainnya. Namun, Nana, Calvin, dan Aeri memilih Audrey sebagai tuduhan mafia.

BABAK KEDUA

Hasil pemilihan menunjukkan bahwa Calvin yang akan dikeluarkan dari permainan. Malam hari pun tiba, para pemain diharapkan kembali tidur.

"Lah, kok peran nya gak dikasih tau sih?" Gerutu Audrey dengan menampakkan wajah yang kesal.

Mafia silakan bangun dan diskusikan siapa yang akan dibunuh pada malam hari ini. Nana bingung siapa yang akan ia bunuh kali ini, karena Calvin sudah tidak bisa ia ajak berdiskusi lagi. Ia berpikir sejenak hingga akhirnya ia memilih Audrey untuk dibunuh.

Mafia kembali tidur dan polisi silakan untuk bangun. Elissa dengan percaya diri memilih Kanaya untuk diterawang. Ternyata, Kanaya berperan sebagai warga biasa. Elissa berdecak kesal.

Polisi kembali tidur dan dokter silakan bangun. Audrey membuka matanya perlahan, ia bingung siapa yang akan dilindungi. Audrey termenung sejenak kemudian ia berpikir ingin melindungi dirinya sendiri. Mungkin saja mafia membunuhnya kali ini, pikirnya.

DOKTER KEMBALI TIDUR.
MALAM TELAH BERAKHIR DAN PAGI TELAH TIBA. SILAKAN BANGUN PARA PESERTA.

Secara bersamaan, mata mereka terbuka dan berkedip-kedip menyesuaikan pencahayaan yang masuk ke mata.

MAFIA GAGAL MEMBUNUH SESEORANG DIKARENAKAN DOKTER MENYELAMATKANNYA. SILAKAN BERDISKUSI DAN AKAN DIBERI WAKTU SELAMAT 15 MENIT. WAKTU DIMULAI DARI SEKARANG!

Berarti insting aku benar, batin salah satu gadis. Ya, pastinya itu adalah Audrey.

"Keren juga insting dokter benar," ujar Nana dengan tujuan memancing dokter membanggakan dirinya sendiri. Namun, tentu saja Audrey lebih pintar. Ia tau apabila dia membanggakan dirinya, pasti akan ketahuan oleh mafia.

"Kalian curiga sama siapa?" Tanya Elissa. Ia bingung mencurigai siapa, semua orang terasa mencurigakan baginya, kecuali Audrey dan Kanaya yang sudah ia ketahui perannya.

Mereka saling melihat satu sama lain dengan menampakkan wajah bingung, tetapi ada satu orang yang hanya berwajah datar. Mata Elissa menatap tajam ke arah lelaki berwajah datar itu, Azka.

"Nama kamu Azka, kan? Kamu curiga dengan siapa?" Elissa mencoba membuat Azka mengeluarkan suaranya.

1st, Forbidden Game (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang