Sesosok pria dengan rambut hitam pekat bermodel belah tengah menatap Elissa dengan ujung bibir yang sedikit terangkat, membentuk senyum tipis. "Perlu bantuan?" Sontak, Elissa teriak shock. Bagaimana bisa ada lelaki setampan itu tiba-tiba muncul di depannya?
Mendengar teriakan temannya, Nana, Audrey, serta Aeri reflek menoleh. Mata mereka juga langsung melotot tatkala melihat sesosok lelaki tadi. Yang ditatap hanya tersenyum tipis dan melambaikan tangannya.
"Hai?" Ketika suara lelaki itu keluar dari pita suaranya, keempat gadis itu lebih kaget lagi. Mereka sama-sama shock melihat lelaki dengan model bak khas artis artis korea itu tiba-tiba muncul di depan mereka.
Audrey yang tadinya _shock_ perlahan tersadar ... lalu berteriak histeris. "AAAAA CHA EUNWOO?! KAMU CHA EUNWOO?!!" Mendengar itu Nana langsung tertawa terbahak-bahak melihat Audrey yang tampak begitu histeris dengan kehadiran lelaki itu. Elissa yang masih menganga lebar segera menutup mulutnya dan menoleh ke arah Aeri yang tampak begitu shock sama dengannya. Sampai-sampai Elissa harus menepuk pelan bahu Aeri hingga ia kembali sadar.
Lelaki itu terkekeh pelan. Tawanya mengalun bak musik harmonis di telinga keempat gadis itu. "Kaget, ya? Omong omong, siapa ... Ca ... En Wo?"
Mendengar itu, tawa Nana semakin meledak hebat. Cara lelaki itu melafalkan nama seorang artis korea tampak sangat lucu. Kemudian disusul oleh tawa pelan Elissa yang perlahan sudah mendapat kembali kesadaran nya. Aeri? Gadis itu tampak menatap tajam wajah lelaki itu ... matanya mengamati. "YOSHI?!!" Teriak Aeri. Nana dan Elissa hanya bisa menepuk jidat melihat Audrey dan Aeri yang sekarang mendiskusikan seberapa mirip wajah lelaki itu dengan artis dari korea.
"Kamu siapa? Kenapa bisa tiba tiba muncul?" Tanya Aeri ke sosok lelaki misterius itu. Walau begitu, jelas sekali bahwa gadis itu berusaha menutupi rasa penasarannya.
Lelaki itu diam sejenak, lalu tersenyum sekali lagi. "Namaku-" Seketika itu juga suara portal yang terbuka memotong suara lelaki yang tak diketahui namanya itu. Aeri yang emang pada dasarnya sangat penasaran dengan lelaki itu hanya bisa ngedumel. "HADUH, PORTAL GAJELAS. UDAH TAU KUPING AKU BUDEK ...." Audrey dan Elissa dengan kompak memutar mata mereka. Sedangkan Nana kemudian berjalan mendekati portal.
"Yuk masuk cepett! Ini game terakhir. Habis itu kita pulang, emang kalian pada ga mau pulang? Aeri beneran mau nginap kah disini?" Nana berkata sembari menatap teman temannya dan sosok lelaki tersebut.
Audrey, Aeri, dan Elissa mengangguk paham akan perkataan Nana. Lalu, mereka mulai mengikuti Nana dan tak lupa mengajak teman baru mereka itu. Walau tampaknya umur mereka terpaut agak jauh, tetapi, mereka berbicara seperti teman sebaya. Nana yang melihatnya kemudian menarik ujung bibirnya membentuk senyuman tipis, senang karna teman-temannya sekarang mendapat teman baru.
"Semangat guys. Kita pasti bisa. Dikit lagi ..." ucap Elissa lembut. Lalu dengan langkah kaki percaya diri dan sedikit rasa takut, mereka berlima masuk ke portal.
KAMU SEDANG MEMBACA
1st, Forbidden Game (End)
FantasiaBerawal dari meletakkan pion saat menyiapkan uang untuk bermain game tersebut. Keempat gadis itu terhisap ke dalam dunia game tersebut. Mereka berusaha untuk bertahan hidup di dalam dunia game yang penuh rintangan. Dengan tujuan menemukan portal gat...