"Semuanya, lepas outer kalian," ucap Nana serius melihat ke teman-temannya.Sontak, ketiga gadis itu kaget, mata mereka membesar. Orang yang paling pertama protes adalah Elissa. "Maksudnya? Mau dibuat apa? Outer aku baru loh ini." Jelas sekali bahwa Elissa menentang keras ide ini.
Aeri dan Audrey yang masih kaget diam sejenak, lalu mereka mulai berbicara. "Buat apaan Na? Dibuang gitu? JANGAN LAH. MAHAL OUTERKU." Audrey berkata sembari memegang outernya erat erat. Sedangkan Aeri yang sudah lelah hanya mengibaskan tangan nya bak mengusir nyamuk. "Ya ya, terserahlah."
Nana berusaha keras meyakinkan mereka. Wajah gadis itu tampak serius, membuat teman temannya sedikit bingung dengan perubahan tingkah lakunya. Akhirnya, karna terpaksa, ketiga gadis tadi menyerahkan outer mereka masing-masing ke Nana.
"Awas kotor, kepalamu hilang nanti." Ucap Elissa dan Audrey menatap tajam Nana yang sedang sibuk mengumpulkan outer mereka. Aeri hanya tampak fokus melihat pergerakan tangan Nana yang sedang ... saling mengikat outer mereka?
Nana mengikat outer teman temannya dengan sangat telaten. Sedangkan pemilik masing masing outer berkumpul melihat apa yang sedang Nana kerjakan. Mereka semua bingung, sampai Nana bangkit dan melempar sebuah tali panjang yang berupa outer dari masing masing mereka kecuali Nana karna gadis itu memakai _croptop_ yang sudah melebar.
Tali yang dilempar oleh Nana tampak tersangkut sesuai perkiraannya, yaitu ke balok yang jauh tersebut. Hal itu membuat Elissa, Audrey, dan Aeri melotot kaget.
Nana melihat teman temannya, lalu mengulurkan tangannya. "Pegangan yang erat ya. Pegang tangan temen masing-masing." Mendengar arahan dari Nana, sontak Elissa, Audrey, dan Aeri langsung saling berpegangan erat pada tangan masing masing bak memegang tali penyelamat.
Nana menghela nafas, lalu kemudian berlari sembari berhitung. " Satu ... dua ... LOMPAT!" Bersamaan dengan teriakan Nana, keempat gadis itu melompat dengan masih memegang tali yang terbuat dari outer mereka. Mereka berayun ke balok yang jauh itu.
"AAAAAAAA!! TAKUT JATOHH!!" Teriak Audrey dan Aeri paling keras. Sedangkan Elissa hanya tampak pucat pasi. Setelah beberapa saat berayun, mereka sampai ke balok terakhir itu. Balok finish.
Mereka berempat ambruk ke balok finish, bertumpukan. Sedangkan tali yang digunakan tadi tampak kusut.
"OUTER MAHAL KU!!" Dengan buru-buru, Elissa mengambil outernya yang tadi dijadikan tali bersamaan dengan outer Audrey dan juga Aeri. Gadis itu menepuk nepuk lembut outernya sekarang. Tiba-tiba, Aeri melihat uluran tangan kekar yang seperti memberi isyarat ingin membantunya berdiri. Ia mendongak untuk melihat siapa pemilik tangan itu, ternyata ...
KAMU SEDANG MEMBACA
1st, Forbidden Game (End)
FantasyBerawal dari meletakkan pion saat menyiapkan uang untuk bermain game tersebut. Keempat gadis itu terhisap ke dalam dunia game tersebut. Mereka berusaha untuk bertahan hidup di dalam dunia game yang penuh rintangan. Dengan tujuan menemukan portal gat...