"Jun, kita nggak buka toko hari ini. Jadi kamu libur aja,"kata Joshua lalu segera menutup teleponnya. Tak membiarkan Arjuna membalasnya.
Joshua berbalik dan menatap Galen. "Ayah, tunggu di rumah dulu, ya? Jo mau pergi dulu."
Setelah mendapat persetujuan, Joshua melangkah meninggalkan rumah. Mengikuti rajash yang akan pergi ke sekolah.
Namun yang dilihatnya justru Rajash yang di hadang oleh beberapa siswa dengan seragam pula. Lalu mereka membawa Rajash pergi bersama.
Joshua menatap itu dengan bingung. Tak ingin ketinggalan jejak, segera ia melangkah mengikuti anak-anak SMA itu.
Langkah membawa Joshua pada sebuah tempat. Itu adalah tempat karaoke yang terlihat sepi.
Segera ia melangkah masuk. Mengikuti jejak anak-anak tadi.
Sebuah ruang yang di dalamnya nampak ribut. Joshua terdiam di sana. Apakah dia harus melangkah masuk? Apa yang akan dia lihat di sana?
Pemuda itu menggelengkan kepala. Lalu segera menarik kenop pintu. Menemukan di sama, pemuda-pemuda yang sebaya dengan Rajash dengan tega menginjak-injak adiknya yang meringkuk di lantai.
Suara lagu di putar begitu kencang, namun perhatian Joshua tak dapat teralihkan dari sang adik yang menatapnya terkejut.
Nafas joshua memberat, namun segera dia mendekati Rajash dan membuatnya berdiri di belakangnya.
Joshua menatap anak-anak itu dengan miris.
Tak ingin berbasa-basi, Joshua akan membawa Rajash pergi dari sana dan melaporkan semua ini. Namun, salah atau dari anak-anak itu menggapai kerahnya dan menarik Joshua ke belakang.
"Siapa? Tiba-tiba datang terus mau bawa dia pergi,"kata anak itu dengan wajah yang di buat menakutkan.
Joshua menyingkirkan tangan di kerahnya. Menatap anak-anak itu dengan biasa. "Aku kakaknya. Jangan ganggu Rajash lagi, aku bakalan laporin semua yang udah kalian lakuin di sini."
Pemuda dengan behel yang duduk di kursi berdiri seraya tertawa remeh. "Bacot-bacot ... Kayak bakalan dipercaya aja! Memangnya ada bukti apa?!"
Joshua terdiam. Memang tak ada bukti, namun tubuh lebam dari Rajash sepertinya sudah cukup untuk membuktikan bahwa anak-anak ini telah merundung adiknya.
Kembali akan pergi, namun punggungnya di tendang. Membuatnya terjatuh pada lantai.
Rajash memekik memanggil sang kakak. Lalu dengan panik segera berlutut di depan pemuda dengan behel tadi.
"Putra, tolong maafin kakakku. Tolong jangan apa-apain kakakku! Pukul aja aku lagi."Rajash memohon seraya menatap penuh ketakutan.
Joshua terbangun dan menarik Rajash. "Kenapa minta maaf, jash?! Mereka yang salah!"
Rajash menggelengkan kepala dengan mata berkaca-kaca.
"Alah! Drama banget, Sial!"kata si putra seraya menarik Joshua dan membantingnya.
"Bang!"Rajash berteriak. Namun teman-teman putra menahannya, serta menginjak kaki pemuda itu. Membuatnya kembali berlutut di lantai.
Joshua akan berdiri, namun tendangan di layangkan pada kepalanya. Bertubi-tubi mereka memukul Joshua.
Sementara putra hanya tersenyum sombong dan bersedekap dada.
Joshua mencoba melindungi tubuhnya. Kepalanya terus berdengung. Kejadian ini mengingatkannya saat sedang melindungi Kelvin di saat kemah. Di mana dia di pukuli seperti ini.
Mencoba melawan pun tak bisa, karena jumlah yang berbeda serta kekuatan yang tak seberapa.
Seharusnya Joshua belajar dari masa lalu, tapi malah bertingkah gegabah dan masuk begitu saja. Namun melihat adiknya di pukul seperti itu begitu melukai hati Joshua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Joshua in another universe(again)
Fantasicover by pinterest not bl🙅🏻♀️ Season dua dari "just Joshua." Joshua merasakan kematian untuk kedua kalinya. Dia pikir, ini adalah yang terakhir. Namun, takdir memberikan jalan lain untuknya. Pemuda dengan lesung pipi itu terbangun di dalam raga J...