Tak terlalu banyak yang dibicarakan oleh Joshua dan Dipta di lorong-lorong rumah sakit itu. Berjalan selaras dengan pikiran masing-masing menuju ruangan Galen.
Namun melihat seorang dokter dan suster yang berdiri di depan kamar sang ayah dengan wajah cemas, membuat Joshua mulai berlari diikuti oleh Dipta.
"Dokter, apa ada masalah dengan ayah saya?"Joshua bertanya begitu telah sampai pada tujuannya.
Dengan wajah tak enak dokter itu berkata,"maafkan saya, tapi pasien tidak ditemukan di kamarnya saat ini. Beberapa anggota keamanan sudah mencari ke seluruh rumah sakit, namun Tidak menemukan apapun."
Jantung Joshua berdetak lebih kencang begitu mengetahui bahwa Galen tak ada di rumah sakit ini.
Tak memperdulikan apapun lagi, ia mulai kembali berlari, menengok ke segala tempat berharap menemukan sang ayah.
Dipta hanya diam dan ikut mencari tanpa mengeluarkan suara. Tak tau harus berkata apa di situasi seperti ini.
Sejenak pria itu mulai terdiam. Teringat akan sesuatu yang membuatnya merasa bodoh. Dipta, tidak mengetahui wajah seorang Argalen Diatma.
Membuatnya menepuk kening dengan wajah frustasi. Sementara Joshua kini bersandar pada dinding dengan resah.
Tak banyak yang bisa dia pikirkan di kondisi genting seperti ini.
"Saya tau ini sulit. Tapi tolong tenangkan pikiran Anda. Coba pikir dimana tempat yang mungkin saja Pak Galen datangi saat ini,"kata Dipta menghampiri Joshua. Ikut bersandar pada dinding.
Setelahnya tak ada yang berbicara dari keduanya. Sibuk dengan pikiran masing-masing, tanpa memperdulikan bisingnya lorong rumah sakit itu.
Tempat yang mungkin ayah kunjungi? Joshua membatin. Tatapannya mengarah pada lantai. Wajah penuh rasa rumit terpampang jelas.
Laki-laki itu berpikir, Galen hanya tau alamat rumah, toko roti dan pemakaman saat ini.
Joshua mulai tersadar.
Apa ayah mau pulang ke rumah?!
Joshua bangkit, menatap Dipta yang kini ikut menatap Joshua yang membuat pergerakan.
"Saya rasa kita harus pulang sekarang, Pak Dipta."Joshua berkata. Membuat Dipta hanya mengangguk setuju.
Keduanya bergegas pergi. Meninggalkan petugas-petugas rumah sakit yang juga sedang mencari Galen.
***
Langkah kaki terseok namun juga terburu-buru itu terlihat melelahkan. Diikuti dengan napas yang terhembus lelah.
Pria paruh baya dengan baju rumah sakit yang telah sedikit kotor mengarungi jalanan mencari jalan untuk pulang.
Walau tak yakin karena semua ini terasa asing. Kembali akan ia langkahkan kaki menyebrangi jalanan, namun sebuah motor melaju dengan cepat sebelum itu. Membuat si pria kembali menarik kaki dengan wajah terkejut.
Terlihatlah badan tingginya bergetar karena takut. Namun masih dengan keras kepalanya melangkah di jalanan luas itu. Tanpa melihat bahwa lampu untuk pejalan kaki masih berwarna merah dan klakson di mana-mana.
pria dengan helai rambut yang telah banyak memutih itu mulai terdiam di tengah jalanan begitu melihat sebuah truk melaju dengan kecepatan tinggi.
Dan berkat rasa paniknya, dia hanya bisa diam tak bergerak di sana.
"Om Galen!"namun panggilan itu mulai membuatnya tersadar. Galen berbalik, mendapati pegawai dari anak sulungnya berlari mendekati lalu menariknya dari jalan raya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Joshua in another universe(again)
Fantasicover by pinterest not bl🙅🏻♀️ Season dua dari "just Joshua." Joshua merasakan kematian untuk kedua kalinya. Dia pikir, ini adalah yang terakhir. Namun, takdir memberikan jalan lain untuknya. Pemuda dengan lesung pipi itu terbangun di dalam raga J...