Daylight

219 19 0
                                    




Hari ini hongjoong datang terlambat, bukan tanpa sebab dia datang terlambat saat ingin pergi sekolah dia dan Daddy nya sempat beradu argument. Sekarang amarah nya masih ada, mungkin dia akan mencari tempat untuk melampiaskan nya. Hanya satu orang yang terlintas di pikiran nya yaitu seonghwa, untuk saat ini dia mengurungkan niatnya dulu.



Mengingat seonghwa tadi malam sudah mengerjakan tugas nya, bukan nya masuk kelas Hongjoong pergi ke roof top. Dia juga sudah memberikan pesan pada teman nya untuk menyusul nya saat jam istirahat.




Angin di atas menerpa wajah nya, di sana sangat sejuk dia melihat ke bawah jika ada kelas yang sedang melakukan olahraga. Mereka menikmati kelas olahraga, hongjoong tersenyum tipis saat salah satu dari mereka tiba tiba terjatuh. Senyum itu tidak lama dan hilang dibawa angin.




"Seonghwa, letakkan buku nya di sana saja"



Hongjoong tersadar dari lamunannya dan melihat ke belakang, di sana ada seonghwa dengan teman lain nya yang membawa buku. "Bukan kah seonsaengnim menyuruh kita meletakan nya di dalam gudang" jawab seonghwa, mereka tadi di minta meletakan buku buku yang tidak terpakai ke dalam gudang.



"Kamu saja, aku akan menunggu di luar" seonghwa mengangguk dan membawa buku milik perempuan itu juga ke dalam gudang, seonghwa masuk ke dalam gudang yang lumayan gelap. Sedangkan wanita tadi mengipas wajah nya dengan tangan nya karna panas, "eh-" suaranya tertahan saat melihat hongjoong yang menyuruh nya untuk kebawah.





Wanita itu menurut saja, mungkin hongjoong yang akan menunggu seonghwa dan dia bisa pergi duluan masuk kelas. Nyata nya bukan untuk menunggu tapi lebih tepat mengganggu.





Hongjoong ikut masuk ke dalam sana, dia melihat seonghwa sedang merapikan buku buku tadi. "Seonghwa" panggil nya dan langsung di sauti oleh seonghwa, "ada apa Yuri, bukan kah kau akan menunggu di luar" jawab nya yang masih sibuk, dia tidak tau jika itu bukan Yuri tapi hongjoong.





Hongjoong tertawa dengan kebodohan seonghwa, "aku bukan Yuri!" Suara nya di tekan dengan sangat jelas. Seonghwa ingin tertawa sekarang karna tidak tau jika ini adalah zona merah untuk nya. Seharusnya dia tidak berniat membantu petugas perpustakaan itu.




"Di mana Hoodie ku?" Dia ingat jika Hoodie itu masih di letakkan di dalam keranjang kotor. Dia belum mencuci nya karena kemarin dia pergi ke rumah hongjoong, "a-aku belum mencuci nya" tangan nya bergetar karna takut, seperti dia Melakukan kriminal. Seperti nya seonghwa akan menjadi tempat pelampiasan nya sekarang, hanya karna kesalahan kecil seperti ini membuat nya marah.




Plak...



Satu tamparan itu mendarat di pipi lembut seonghwa, bukan untuk pertama kali nya tapi rasa sakit nya masih sama. "Gua udah bilang kan di cuci dan besok kasih ke gua, kenapa gak lu kerjaiin?" Seonghwa menutup erat mata nya saat bentakan itu.


Hongjoong paling tidak suka saat dia sedang berbicara dengan seseorang dan dia malah menutup mata nya. "Anjing, bisa gak sih natap mata gua kalau gua lagi bicara!" Dia menarik dagu seonghwa dengan kasar, seonghwa terpaksa membuka mata nya dengan ketakutan.


Lidah nya kelu untuk berbicara, suara nya pun terasa tercegat. "Lu gak pernah beres deh, cuman di suruh hal kecil aja enggak bisa. Dengan pede nya lu suka ama gua?! Lu benar benar gak pantas untuk gua" dia mendorong tubuh seonghwa ke lantai, dan berjalan pergi. Dia langsung sadar jika hongjoong akan mengunci pintu nya.




Pintu gudang itu hanya bisa di buka dari luar, bisa nya jika ada yang kesini mereka akan menahan pintu untuk tidak tertutup. Walaupun pintu terbuka ruangan tetap gelap tapi masih ada sedikit cahaya remang-remang.




why do you love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang