Di Dunia ini, kita nggak sendiri. Dalam dimensi waktu yang lain, ada diri kita yang lain juga. Kehidupannya bisa berbeda tipis, atau bahkan berbeda seratus delapan puluh derajat.
Taufan Iris mempelajari konsep baru soal 'penjelajah' yang katanya pe...
HAL hal yang ada di dalam buku ini merupakan Alternate Universe dari kami (Fandom) dan bukan merupakan versi asli (Canon) dari seri animasi Boboiboy. Kami berharap pembaca dapat menyingkirkan unsur SARA dan tidak mengungkit baik agama, umur, maupun versi asli dari karakter yang kami gunakan, karena sekali lagi, buku ini adalah karangan fans semata dan tidak resmi dari MONSTA.
Hal hal yang kami tambahkan, baik unsur canon maupun unsur yang berbeda jauh dari original MONSTA merupakan unsur tambahan agar cerita berjalan dengan baik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kekaisaran Emilien adalah Kekaisaran Tiran yang menguras harta dan kinerja rakyat. Kaisar yang naik tahta dengan menggunakan cara kekerasan itu telah membawa awan gelap bagi Negerinya.
Para Petinggi hanya mengambil harta rakyat tanpa memberikan mereka hasil yang setara atas kerja kerasnya. Mereka dilindungi oleh Kaisar yang kejam dan kikir, Rakyat tidak bisa berkutik sama sekali. Mereka hanya bisa pasrah pada kekejaman yang tak layak mereka dapatkan.
Begitulah Kekaisaran berjalan. Setidaknya sebelum Emilien, Putra Mahkota, memilih berkudeta, memenggal kepala Ayahnya demi membangun Kekaisaran yang lebih baik. Bersama teman baiknya selama di akademi, Estelle, mereka mencoba segala cara untuk mengembalikan matahari dan rasa aman di Kekaisaran.
Pahlawan yang kemudian dikenal sebagai Kaisar Charles von Emilien dan Duke Louise Estelle
Butuh seumur hidupnya untuk membangun Kekaisaran impiannya, dan usahanya diteruskan hingga keturunan keturunannya. Dan usaha usaha itu tetap dilakukan berdampingan dengan keturunan Estelle.
Anak Perempuan Estelle akan dinikahkan dengan Putra Mahkota dari Keluarga Kaisar, dan begitulah cara mereka tetap hidup berdampingan, bahu membahu menjaga kedamaian Kekaisaran.
Harusnya, kali ini pun begitu.
Tiba tiba, perang pecah karena adanya perselisihan dengan Kekaisaran tetangga. Perseteruan yang membuat masing masing dari mereka mendapatkan erugian besar.
Kematian prajurit dan ekonomi yang melemah terus menerus dirasakan bagi kedua pihak, hingga mereka memutuskan untuk berdamai, dengan saling berkorban.
Seharusnya, Kekaisaran Tetangga mengirimkan Putri mereka untuk Putra Mahkota Kekaisaran Emilien,
Namun sebaliknya, Justru mereka mengirimkan Pangeran Bungsu mereka dengan sengaja. Pangeran Mahkota yang sejak awal menolak dengan keras perjanjian damai ini menjadi lebih marah dari sebelumnya.
Tapi untuk kedamaian yang ingin mereka rasakan kembali, biarkan amarah itu tetap ada di hati.
✎✎✎...
Kamu menengok ke belakang. Lihatlah dia telah berhenti mengejar kamu, Taufan. Seperti yang kamu mau. Jangan berbalik, terus berlari, mengapa kamu justru berbalik?
Biarkan orang brengsek itu mati, Taufan.
Bagaimana caranya?
Jangan melihatnya, tutup matamu. Bukankah dia juga menutup mata dan telinganya atas penderitaanmu, Taufan? Kamu sudah mengatakannya kemarin, dia bukan siapapun buat kamu.
Jangan berjalan mendekat, biarkan dia mati.
Dia mengejarku karena peduli, kan?
Mengapa hal itu penting, yang penting adalah dia telah menyiksamu selama ini, Taufan
Halilintar...
Tinggalkan dia, jangan menteskan air matamu utnuk orang sepertinya, kamu tak butuh dia
Meskipun hatiku terus mengatakan untuk membiarkannya, aku tetap menggapai tubuhnya, memeluk dan meneteskan air mata untuknya, dan terus meneriakkan nama Tiran berengsek ini. Aku kira harapan dan perasaanku telah tiada, ternyata selama ini aku hanya berhenti menyiraminya, tidak membuangnya.
Halilintar, apa kamu akan memelukku jika aku menetskan air mata untukmu? Karena aku telah melakukannya.
