014🐇

235 28 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







~🍃~

"

Serius kita di Korea selama seminggu?" Selena menatap Jeno tidak percaya. Seorang Jeno yang sangat sibuk ini ambil cuti seminggu? Patut diperjelas lagi. Takutnya hanya bualan saja, kan.

"Kenapa? Masih kurang lama?"

"Cukup untuk kau yang orangnya paling sibuk sampai jarang ada di rumah." Ucap Selena lebih kearah menyindir sebenarnya.

"Oh."

Selena mendelik mendengar respon Jeno. Apa-apaan 'oh' saja?!

"Kau mau bawa apa saja? Sekalian biar aku packing nih." Tawar Selena berbaik hati. Ngomong-ngomong, keduanya ada di dalam walk in closet sekarang.

"Tidak usah terlalu banyak membawa pakaian, kita belanja saja di sana. Bawa saja barang yang kau butuhkan dan alat untuk kita main nanti." Tunjuk Jeno ke beberapa barang yang tersusun rapi di lemari aksesoris.

"Tolong ya, obsesi kau dengar permainan begini tolong dikurangi." Selena melototi Jeno kesal.

"Itu belum disebut obsesi, itu masih normal." Dalih Jeno. "Kita belum coba di tempat-tempat umum." Lanjutnya seperti tidak punya dosa saja.

"Gila!" Selena pukul lah Jeno dengan tas yang dipegangnya. "Sana kau pilih apa yang kau butuhkan, biar aku yang susun ke koper, dan berhenti bicara tidak masuk akal."

"Tidak sabarnya~" Jeno berucap dengan wajah yang tersenyum lebar. Sepertinya otaknya memang bermasalah.

"Kata mas Jaemin butuh dijemput di bandara tidak? Kita nginap di hotel saja atau di rumah mas Jaemin? Oh, atau ke apartemen milik calon suami mas Jaemin? Ke rumah keluarga Kim juga boleh. Mau yang mana?" Tanya Selena beruntun.

"Kalau di apartemen dengan waktu cukup lama memangnya kau mau?" Jeno malah balik bertanya.

"Kalau selama liburan ini tidak masalah sih. Beda lagi kalau misalkan kita menetap di sana, aku suka rumah yang ada halaman. Kalau saja aku suka di apartemen sudah dari lama aku misah, malas tinggal di rumah. Lagian juga misalkan dari apartemen ke rumah mas Jaemin tidak terlalu jauh, jadi tidak terlalu lelah di jalan." Timbal Selena.

Jeno mengangguk setelah mendengar jawaban Selena. "Tidak perlu, kita langsung ke rumah saja. Orang-orang Kalingga ada yang sudah di sana." Jawab Jeno tanpa menghentikan aksinya memilih barang.

"Rumah?" Selena menoleh melihat Jeno bingung.

"Ya, aku beli rumah untuk kita di sana." Timbal Jeno dengan entengnya.

"Serius?!" Selena mendadak semangat. "Rumahnya bagus tidak, Jen?"

"Jangan ragukan seleraku, Sayang. Penempatan semua letak barang juga sudah sesuai dengan arahan Jevian, dia juga setuju dengan desain rumahnya. Tidak lupa Jevian bekerja di bagian apa, kan?"

Posesif or Obsesi ^ GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang