Rest in Love

723 121 19
                                    

JANGAN LUPA DI VOTE YAAAA GAES, MAKSAAAA

🖤💕

.
.
.
------
.
.
.

Saat mobil Jennie berhenti di depan rumah sakit, dirinya melihat sosok Jisoo yang baru saja turun dari taksi. Jisoo berjalan dengan langkah tenang menuju pintu masuk rumah sakit, tanpa mengetahui kenyataan mengerikan yang menantinya. Jennie segera keluar dari mobil, air mata yang sejak tadi ditahan kini mengalir lagi begitu dia melihat putrinya.

"Jisoo!" Panggil Jennie dengan suara parau

Jisoo berhenti dan menoleh, alisnya sedikit berkerut melihat ekspresi mommy nya yang penuh kecemasan

"Jennie ?" Jawab Jisoo, berjalan mendekat

Begitu sampai di hadapan Jisoo, Jennie langsung meraih putrinya dan memeluknya erat. Isak tangisnya pecah lagi, sementara Jisoo hanya berdiri kaku, bingung dengan situasi sekarang ini.

"Jennie, ada apa ??. Kenapa menangis seperti ini ??" Tanya Jisoo, suaranya terdengar tegas namun sedikit khawatir

Jennie mencoba menenangkan diri, menarik napas dalam-dalam, meskipun air matanya terus mengalir. Dia menggenggam tangan Jisoo dengan lembut, menatap wajah putrinya yang tampak cemas.

"Sayang..... Sesuatu terjadi pada mereka"

Jisoo mengerutkan kening, ekspresinya berubah serius

"Apa yang sebenarnya terjadi ???. Apa ini ada hubungannya dengan panggilan daruratmu tadi ??"

Jennie mengangguk pelan, air matanya tak bisa dibendung.

"Iya, sayang. Ini tentang Daddy, Yuna, dan juga grandma mu" Suaranya bergetar, kata-kata itu terasa sangat berat untuk diucapkan

Mata Jisoo langsung melebar, dan napasnya tercekat.

"Jennie, apa maksudnya ??. Ada apa pada mereka ??" Tanyanya dengan nada lebih tinggi, dirinya mulai panik

Jennie tidak mampu menjawab langsung. Dia meraih tangan Jisoo dengan erat, mencoba memberikan kekuatan.

"Ikut mommy ke dalam. Mommy akan menjelaskan semuanya di sana" Ujarnya lembut namun penuh duka

Jisoo, yang mulai merasakan firasat buruk, hanya bisa mengikuti mommy nya masuk ke dalam rumah sakit. Langkahnya terasa berat, dan jantungnya berdegup sangat kencang seiring rasa takut yang semakin mendalam. Dia tahu bahwa apa yang akan dia dengar di dalam pasti akan mengubah segalanya.

----

Di lobi rumah sakit, suasana terasa semakin mencekam. Jennie mendekati meja resepsionis dengan langkah gontai, masih menggenggam erat tangan Jisoo. Seorang petugas dengan wajah serius menyambut mereka, membawa kabar yang akan menghancurkan hati mereka.

"Nyonya, kami sangat menyesal mengatakan ini" Kata petugas itu dengan suara berat

"Tuan Kim Taehyung dan putri kecil anda telah meninggal dunia di tempat kejadian. Sedangkan Nyonya. Kim dan sopir nya saat ini berada di ruang ICU, kondisinya sangat kritis"

Kalimat itu menghantam seperti petir di siang bolong. Jennie terduduk lemas, tangisnya pecah seketika. Suara pilu yang keluar dari bibirnya memenuhi ruangan, membuat semua orang di sekitar mereka merasa ikut terluka.

"Taehyung... Yuna..." Jennie meratap, memegangi dadanya yang terasa seperti dihimpit oleh beban yang tak tertahankan

"Tidak...... ini tidak mungkin terjadi......"

Di sisi lain, Jisoo hanya berdiri dalam diam. Tubuhnya terasa kaku, seperti tidak ada kehidupan di dalamnya. Matanya kosong menatap lantai, pikirannya berputar cepat, mencoba mencerna kabar yang baru saja dia dengar. Tetapi tidak ada yang terasa nyata. Semua seperti ilusi baginya.

I'm Going Home Mom || ^SHIPMOM JENSOO^ ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang