WARNING!!!
Part ini akan panjang dan bakalan secara kompleks aku gambarin keadaan yang terjadi.
Dibacanya pelan aja dan semoga paham ya sama penggambaranku tentang tempat, kejadian, tokoh dll.Mungkin ada yang sadar kalo sifat Rosalee kadang berubah ubah atau sifat Albern yang ambigu?
Itu bakalan ada part dimana dibongkar masa lalu mereka secara gamblang.HAPPY READING!!
━━꒰ঌ❁໒꒱━━
Hutan Peri adalah salah satu dari sekian legenda cerita dari kota Skylose. Kota Skylose yang memang terdapat sebuah peradabaan kerajaan yang dulunya sangat maju, namun sekarang hanya tersisa bangunan sejarah yang masih bertahan. Dalam legenda tersebut diceritakan bahwa Hutan Peri adalah tempat dimana Dewi Celeste tinggal.
Sang Dewi Kehidupan itu tidak tinggal seperti Dewa Dewi lainnya karena Dewi Celeste lebih memilih tinggal di sana bersama peri peri kecil yang selalu menemaninya. Ia tumbuh dari kecil hingga menjadi Dewi Celeste yang dewasa di sana, di Hutan Peri.
Di dalam Hutan Peri terdapat banyak pohon yang besar namun, tak terlalu tinggi. Bunga bunga juga tumbuh di sana dan memancarkan cahaya berkilau yang indah, seperti namanya Hutan Peri, terdapat banyak peri peri kecil yang berterbangan. Mereka tak berbicara seperti manusia dan mereka memiliki bahasa sendiri.
Maka dari itu, manusia akan sulit masuk Hutan Peri selain karena tak mengerti bahasa dan tak ada tanda kehidupan selain peri peri di sana dan tumbuhan yang ada. Di katakan bahwa peri peri seperti kupu kupu yang menyerap nektat bunga yang memancarkan cahaya untuk bertahan hidup. Bunga bunga tersebut bisa memancarkan cahaya karena Dewi Celeste Sang Dewi Kehidupan yang memberi kehidupan kepada bunganya dan merawatnya.
Sayangnya setelah Dewi Celeste menghilang, bunga yang ia rawat berguguran dan mati, lalu peri peri yang biasa menemaninya melebur bersama cahaya bersamaan dengan menghilangnya Dewi Celeste. Kini, suasana Hutan Peri sangat menyeramkan berbeda dengan legenda yang ada hanya terdapat banyak pohon serta rumput dan daun yang menjuntai panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Past in Memories
Historical FictionSesosok pria terlihat berdiri dengan bercak darah yang menempel di bajunya. Pria itu mengenakan pakaian mewah kerajaan dan terus mendekat sambil berkata, "Aku merindukanmu, Rosalee, " Dengan nada lirih, suara itu terus terdengar dan semakin ia mend...